Geli, sindrom ini bikin tubuh terasa bergetar tiba-tiba
Apakah Anda sering merasa tubuh bergetar secara tiba-tiba? Mungkin Anda mengidap sindrom ini
Pernahkah ketika Anda sedang berjalan dan kemudian merasakan getaran di saku Anda? Anda mengira bahwa hal tersebut karena ponsel Anda bergetar. Namun saat Anda memeriksanya, ponsel Anda sama sekali tidak menunjukkan aktivitas apapun.
Jika hal tersebut terjadi pada Anda, jangan khawatir sebab Anda tidak sendirian. Dilansir dari healthmeup.com, hampir 9 dari 10 orang pernah mengalami sindrom yang disebut dengan ringxiety, hypovibrochondria atau fauxcellarm ini. Sindrom ini adalah sensasi bergetar palsu yang terasa seperti saat ponsel Anda bergetar.
"Sindrom getaran ini terjadi sebagai hasil dari aktivitas otak saat menanggapi getaran yang sebenarnya terjadi. Pada umumnya ada dua jenis reseptor pada manusia yang mendeteksi getaran, yaitu korpuskel Meissner dan sel darah Pacinian. Korpuskel Meissner yang berurusan dengan getaran lambat dan rendah, sementara sel-sel Pacinian fokus pada getaran frekuensi tinggi. Hampir semua ponsel bergetar pada frekuensi yang ada di antara 130 hertz dan 180 hertz, yang mampu dirasakan oleh kedua reseptor. Getaran ponsel memicu kedua reseptor namun lebih mengaktifkan sel-sel Pacinian. Ketika kulit Anda tergosok pakaian atau terbentur benda lain yang menghasilkan beberapa getaran, reseptor yang sama dipicu, yang membuat otak berpikir bahwa ponsel Anda bergetar," jelas penelitian ini.
Sebenarnya sindrom getaran ini tidak mampu mengganggu kesehatan tubuh Anda. Namun jika Anda merasa terganggu, Anda bisa menonaktifkan modus non-getar pada handphone atau tidak mengantongi handphone Anda.
Baca juga:
Bagaikan mimpi buruk, ini 8 efek perceraian bagi anak
Jangan mengonsumsi makanan yang sudah jatuh!
Hujan-hujanan bikin pilek ternyata bukan mitos!
-
Siapa yang melakukan penelitian tentang hubungan antara penggunaan smartphone dan kanker otak? Penelitian ini, yang dilakukan atas permintaan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), menjadi titik terang bagi kekhawatiran yang telah lama ada di kalangan masyarakat terkait potensi bahaya gelombang radio yang dipancarkan oleh smartphone.
-
Apa yang ditemukan oleh penelitian terbaru tentang penggunaan smartphone dan risiko kanker otak? Sebuah penelitian sistematis terbaru yang diterbitkan dalam jurnal Environment International mengungkapkan bahwa penggunaan smartphone tidak terkait dengan risiko kanker otak.
-
Bagaimana smartphone memengaruhi bentuk tengkorak manusia? Secara mengejutkan, tanduk hingga sepanjang 30 milimeter mulai muncul di kepala masyarakat saat ini. Benjolan yang muncul pada bagian bawah tengkorak dan sedikit di atas leher ini sangat langka pada 100 tahun lalu. Hal aneh ini muncul karena penggunaan smartphone, yang biasanya membuat orang menunduk dan bahkan jika diakumulasi bisa sampai empat jam dalam sehari. Hal ini membuat leher bekerja lebih keras dan tubuh meresponsnya.
-
Kapan penelitian tentang dampak ponsel terhadap sperma pria dipublikasikan? Studi terbaru yang diterbitkan dalam jurnal Fertility and Sterility menunjukkan bahwa penggunaan ponsel yang sering terkait dengan penurunan konsentrasi sperma dan jumlah total sperma.
-
Bagaimana penelitian di Swiss meneliti pengaruh handphone pada kualitas sperma? Penelitian ini melibatkan 2.886 pria di Swiss yang berusia 18 hingga 22 tahun yang bekerja di enam pusat wajib militer selama tahun 2005 dan 2018. “Responden diminta untuk mengisi kuesioner secara lengkap yang berisikan tentang gaya hidup, kondisi kesehatan, dan frekuensi penggunaan ponsel yang meliputi dimana biasanya mereka menyimpan telepon genggam tersebut,” jelas Serge Nef, Direktur The Study dan Profesor Departemen Kedokteran Genetik.
-
Kapan penelitian ini dilakukan? Studi ini didasarkan pada National Health and Nutrition Examination Survey (NHANES) 1999–2018, yang melibatkan lebih dari 17.000 wanita berusia 20 hingga 65 tahun.