Hal yang Harus Diperhatikan oleh Orangtua ketika Anak Terinfeksi HMPV
Orangtua perlu mengawasi beberapa gejala saat anak terinfeksi HMPV, seperti rasa gelisah, kehilangan keceriaan, dan kesulitan tidur.
Orangtua perlu memperhatikan beberapa hal ketika anak terjangkit Human Metapneumovirus (HMPV). Dr. Tjatur Kuat Sagoro, Sp.A (K), seorang spesialis anak konsultan respirologi di RSUP Persahabatan, mengingatkan, "Apabila ditemukan seperti ini kita perlu waspada dan perlu membawa anak ke rumah sakit," dalam sebuah pernyataan di Jakarta pada Jumat (10/1), yang dilansir oleh ANTARA. Salah satu tanda awal yang harus diwaspadai adalah jika anak tampak gelisah, tidak ceria seperti biasanya, dan mengalami kesulitan tidur.
Selain itu, orangtua juga harus memperhatikan gejala seperti sesak napas, napas cuping, serta retraksi suprasternal dan intercostal. Dr. Tjatur menjelaskan bahwa sesak napas pada anak memiliki frekuensi yang berbeda dibandingkan dengan orang dewasa.
-
Gimana cara orang tua mengatasi kecanduan HP pada anak? Cara efektif untuk mengurangi kecanduan HP pada anak melibatkan strategi yang komprehensif dan melibatkan orang tua dalam peran yang aktif.
-
Bagaimana cara agar mata anak tetap sehat? Paparan sinar matahari, terutama cahaya alami, diyakini dapat membantu menjaga kesehatan mata dan mengurangi risiko masalah penglihatan.
-
Apa masalah kesehatan serius yang banyak dihadapi anak-anak Indonesia? Dokter spesialis anak divisi endokronologi dari Universitas Indonesia, Prof. Dr. dr. Aman Bhakti Pulungan, SpA(K), mengungkapkan bahwa diabetes tipe 1 merupakan masalah serius yang paling umum dihadapi anak-anak Indonesia.
-
Apa masalah kesehatan yang sering dialami oleh anak kuliah? Masalah utama yang sering dialami oleh anak kuliahan adalah pola makan yang tidak seimbang. Jadwal kuliah yang padat serta uang saku terbatas seringkali membuat mereka mengabaikan waktu makan atau memilih makanan cepat saji yang kurang sehat.
-
Bagaimana vaksinasi melindungi anak-anak dari penyakit serius? Ketahanan manusia terhadap sejumlah penyakit pada saat ini disebabkan penemuan dan pemberian vaksinasi ini. Hal ini menyebabkan sejumlah penyakit yang di masa lalu mematikan kini bisa ditekan kemunculan dan tingkat keparahannya.
-
Kenapa anak usia 1 sampai 4 tahun sering sakit? Dr. Dimple menekankan bahwa rentang usia 1 hingga 4 tahun seringkali menjadi periode di mana anak lebih rentan terhadap penyakit.
Waspadai Napas Cepat pada Anak
Ia menambahkan bahwa untuk bayi berusia 0-2 bulan, napas dianggap cepat jika frekuensinya melebihi 60 kali per menit. Sementara itu, pada anak berusia 2 bulan hingga 1 tahun, napas dinyatakan cepat jika lebih dari 50 kali per menit, dan seterusnya.
Untuk bayi yang terinfeksi Human Metapneumovirus, orangtua harus waspada jika anak tidak menghabiskan minuman seperti biasanya dan tampak mudah melepaskan isapan. Dr. Tjatur menegaskan, "Kalau dia minum ASI atau susu ya, itu minum lepas, minum lepas, itu harus waspada." Selain itu, kondisi lain yang perlu diperhatikan adalah jika detak jantung anak terasa lebih cepat saat digendong dan anak menunjukkan ketidakberminatan untuk bermain seperti biasanya.
Penularan Dapat Terjadi Melalui Droplet
Tjatur kembali menekankan bahwa infeksi HMPV pada anak dapat menular melalui percikan napas (droplet) dan memiliki masa inkubasi yang berkisar antara tiga hingga lima hari, meskipun waktu ini bisa berbeda pada setiap individu. Oleh karena itu, Tjatur menyarankan kepada seluruh masyarakat untuk segera menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di berbagai tempat, seperti rumah, sekolah, dan area publik. Dengan demikian, langkah-langkah preventif ini sangat penting untuk menjaga kesehatan anak-anak dari risiko penularan.
Rentan Dialami Anak-anak
Dalam kesempatan yang sama, Tjatur menyampaikan bahwa HMPV lebih umum menyerang anak-anak. "HMPV lebih sering pada anak, dengan predominasi pada usia di bawah 2 tahun dengan rata-rata usia 22 bulan," tuturnya.
Hal ini menunjukkan bahwa kelompok usia tersebut sangat rentan terhadap infeksi HMPV. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk memperhatikan kesehatan anak-anak mereka, terutama pada usia di bawah dua tahun, agar dapat mencegah dampak yang lebih serius dari virus ini.
- Menkes: Semua Anak yang Terjangkit HMPV Sembuh, Fatalitasnya Sangat Rendah
- Uumumkan Penemuan Virus HMPV di Indonesia, Kemenkes RI Minta Masyarakat Tetap Tenang
- Langkah-Langkah Mencegah Penularan Virus HMPV, Salah Satunya Menjaga Jarak Aman
- Begini Cara Agar Anak Tak Gampang Sakit di Musim Hujan, Orangtua Wajib Tahu
Pengobatan untuk HMPV
Pengobatan untuk infeksi HMPV bersifat suportif, yang berarti penanganan lebih difokuskan pada gejala yang muncul. Tindakan yang dilakukan mencakup pemberian antipiretik, oksigenasi, dan terapi cairan untuk membantu pasien pulih.
"Sebagian besar pasien dengan infeksi HMPV sembuh sepenuhnya tanpa intervensi spesifik," ujar dia. Meskipun demikian, beberapa penelitian menunjukkan bahwa ada kemungkinan penggunaan ribavirin, imunoglobulin, inhibitor fusi, dan small interfering ribonucleic acids (siRNA) dapat bermanfaat dalam pengobatan dan pengendalian infeksi HMPV.