Hati-hati, 4 makanan ini bisa memicu depresi
Ternyata depresi juga dapat dipicu oleh deretan 4 makanan ini. Ungkap sekarang!
Sebuah penelitian terbaru menunjukkan adanya pengaruh faktor makanan pada depresi yang dialami seseorang. Penelitian yang diterbitkan dalam The America Journal of Clinical Nutrition menemukan bahwa konsumsi makanan tertentu dapat mempengaruhi kesehatan mental. Melansir dari cheatsheet.com, berikut ini merupakan deretan empat makanan yang dapat memicu depresi.
1. Gula
-
Bagaimana cara mencegah obesitas akibat makanan? Cara mengatasinya adalah dengan mengatur pola makan yang seimbang, mengurangi porsi makan, dan memilih makanan yang kaya serat, protein, dan vitamin.
-
Bagaimana cara mengurangi asupan kalori dalam diet sehat? "Kurangi 500 kalori selama misalnya target turun berat badan 4 kg, jadi targetnya dalam satu minggu harus turun sekitar 1 kg, itu harus rutin melakukan olahraga rutin 3-5 kali per minggu dengan durasi 150 menit per minggu artinya setiap kali olahraga itu bisa 40-45 menit minimal," jelas Firlianita.
-
Apa yang dimaksud dengan makan sehat? Menurut Davis pada dasarnya, makan sehat adalah mengisi tubuh dengan makanan bergizi dan utuh.
-
Bagaimana cara mencegah obesitas dengan mengubah pola makan? Untuk mencegah obesitas, Anda perlu mengubah pola makan Anda menjadi lebih sehat dan seimbang.
-
Bagaimana mengunyah makanan dapat membantu menurunkan berat badan? Para ahli kesehatan mengatakan bahwa semakin cepat Anda makan, semakin banyak makanan yang cenderung dikonsumsi. Mengunyah makanan Anda berkali-kali dengan kecepatan lebih lambat dapat mengurangi asupan makanan secara keseluruhan.
-
Kenapa penting untuk diet bagi penderita obesitas? Hal ini penting untuk mengurangi risiko penyakit serius yang sering terkait dengan obesitas, seperti serangan jantung koroner, stroke, dan diabetes.
Sejak masih kecil, kita seringkali diperingatkan untuk menghindari makanan manis dan permen terlalu banyak dengan berbagai alasan. Ternyata peringatan ini tak hanya berlaku pada saat kita kecil, tetapi hal ini juga berlaku pada saat kita telah dewasa. Alasannya, karena kemampuan gula merangsang tingkat gula darah yang tinggi. Lonjakan gula dalam tubuh memicu produksi insulin. Akibatnya, kamu akan merasa lelah dan lemas. Ini akan menyebabkan beberapa faktor risiko yang terkait dengan emosi kamu.
2. Makanan olahan dan makanan berlemak
Makanan olahan dan cepat saji adalah makanan yang mengundang risiko tinggi pada kesehatan. Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam the British Journal of Psychology, makanan olahan yang mengandung lemak meningkatkan risiko depresi.Penelitian tersebut menunjukkan orang-orang yang mengonsumsi makanan yang digoreng, daging olahan dan makanan dengan lemak tinggi memiliki risiko 58% lebih banyak terkena depresi. Hal ini mengaitkan makanan dengan lemak tinggi mengubah campuran bakteri dalam usus yang dikenal dengan microbiome usus.
3. Alkohol
Konsumsi alkohol berlebihan terbukti terkait dengan kecemasan dan serangan panik. Selain itu, alkohol juga menghabiskan kadar serotonin dalam tubuh yang berujung pada adanya peningkatan risiko depresi pada seseorang.
4. Kafein
Menurut Psychology Today, minuman berkafein seperti kopi, teh, dan coklat panas memiliki pengaruh besar pada kondisi mental. Ini karena kafein menghambat serotonin yang berarti meningkatkan risiko kecemasan dan depresi. Hal ini akan diperburuk dengan adanya penambahan gula dalam kafein kamu.
Selain daftar makanan tersebut, sebaiknya kamu juga menghindari minuman bersoda karena minuman tersebut adalah makanan olahan yang manis serta mengandung kafein. Sebuah kombinasi yang tepat untuk meningkatkan risiko depresi pada seseorang.
Baca juga:
Jangan campurkan 5 bahan sehat ini pada smoothies!
Diet: Membongkar 5 mitos tentang lemak
Ternyata, buah pir mampu jadi senjata alami untuk perangi obesitas
Diet: 4 tips kurangi kalori tanpa rasa lapar
Berhenti makan daging? Ini yang akan terjadi pada tubuh kamu