Hati-hati, pemakaian deodoran mampu sebabkan 5 bahaya ini
Awas pemakaian deodoran mengintai kesehatan Anda
Berkeringat merupakan hal yang wajar terjadi. Sebab berkeringat menjadi salah satu cara untuk mengeluarkan racun yang ada di dalam tubuh. Terkadang keringat menjadikan bau badan Anda menjadi tidak sedap. Oleh karena itu banyak yang menyiasatinya dengan menggunakan deodoran.
Namun tahukah Anda bahwa penggunaan deodoran mampu menimbulkan bahaya kesehatan? Dilansir dari boldsky.com, berikut adalah bahaya kesehatannya yang harus Anda ketahui.
Alergi kulit
Sebagian besar deodoran mengandung etanol dan seperti diketahui bahwa alkohol mampu menyebabkan kulit kering. Kekeringan ini akan membuat kulit Anda menjadi gatal dan muncul ruam. Selain mengandung alkohol. adanya bahan kimia lain di dalam deodoran akan menimbulkan reaksi alergi yang serius di tubuh.
Menimbulkan noda dan residu
Pemakaian deodoran diketahui mampu meninggalkan noda dan residu di pakaian. Residu ini akan menimbulkan noda putih di pakaian hitam dan noda kekuningan di baju yang berwarna cerah.
Menyebabkan Alzheimer
Deodoran juga mengandung garam aluminium. Menurut beberapa penelitian, paparan bahan kimia yang terlalu berlebihan ini mampu menyebabkan Alzheimer.
Mengganggu kesehatan janin
Deodoran mengandung paraben dan phthalates. Paraben bermanfaat untuk mencegah keringat dan phthalates mampu mengawetkan aromanya. Kontaminasi kedua bahan ini pada janin akan menyebabkan pubertas dini serta menyebabkan mutasi sel yang berakhir dengan cacat janin.
Menyebabkan kanker payudara
Penggunaan deodoran yang di wilayah ketiak, dekat dengan jaringan payudara. Deodoran yang terdiri dari senyawa estrogenik memiliki fungsi yang sama dengan hormon tubuh yang disebut dengan estrogen. Estrogen dikenal untuk mempromosikan pertumbuhan jaringan payudara. Jika pertumbuhannya melebihi normal maka mampu berubah menjadi sel kanker.
Ternyata tanpa disadari, penggunaan deodoran mampu menimbulkan beberapa gangguan kesehatan seperti contoh di atas. Sebenarnya, Anda bisa meminimalisir penggunaan deodoran dengan selalu menjaga kebersihan tubuh. Sebab bau badan timbul saat keringat bercampur dengan bakteri.
Baca juga:
Doyan makan masakan China? Ini 6 bahaya kesehatan di baliknya
Lemak bisa keluar lewat hembusan napas?
Ternyata, kehamilan juga bisa membuat pria stres
-
Kenapa kesehatan lidah penting? Seiring dengan fungsinya yang kompleks, kesehatan lidah dapat mencerminkan kondisi keseluruhan dari kesehatan seseorang. Perubahan warna, tekstur, atau adanya gejala seperti luka, bintik, atau pembengkakan pada lidah bisa menjadi tanda awal masalah kesehatan yang lebih serius.
-
Mengapa Ki Hajar Dewantara menekankan pentingnya jiwa merdeka bagi peserta didik? Maka dari itu, diharapkan seorang peserta didik harus memiliki jiwa yang merdeka, dalam artian merdeka secara lahir batin serta tenaganya. Dalam hal ini Ki Hajar Dewantara memiliki istilah sistem among, yaitu melarang adanya hukuman dan paksaan kepada anak didik karena akan mematahkan jiwa merdeka serta mematikan kreativitasnya.
-
Apa yang diungkap oleh Wakil Menteri Kesehatan? Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono mengungkap saat ini 300 perundungan di sekolah spesialis kedokteran. Hasil itu berdasarkan hasil investigasi Kemenkes di Universitas Diponegoro, Universitas Airlangga, Universitas Sumatera Utara dan Universitas Sriwijaya.
-
Siapa yang memimpin penelitian tentang mumi perempuan yang menjerit? Pemeriksaan menunjukkan perempuan itu berusia sekitar 48 tahun saat meninggal. Dia menderita radang sendi ringan di tulang belakang, dan kehilangan beberapa gigi, kata profesor radiologi Universitas Kairo Sahar Saleem, yang memimpin penelitian ini.
-
Siapa yang melakukan penelitian mengenai keheningan? “Sejauh ini, sampai penelitian kami muncul, belum ada tes empiris utama untuk pertanyaan ini. Dan itulah yang ingin kami berikan,” kata Rui Zhe Goh, peneliti bidang Sains dan Filsafat dari Johns Hopkins University. Goh dan para profesornya mengerjakan ilusi sonik untuk memahami jika orang merasakan keheningan saat mereka memproses suara dari perspektif kognitif.
-
Siapa saja yang terlibat dalam penelitian tentang dampak merokok terhadap kesehatan remaja? Studi yang dipresentasikan dalam Kongres European Respiratory Society (ERS) di Wina, Austria, menunjukkan bahwa merokok sejak remaja meningkatkan risiko masalah pernapasan, seperti mengi dan produksi dahak, saat mencapai usia 20-an.