Hindari 13 Makanan Ini Merusak Kecerdasan Otak dan Bikin Lemot
Hindari makanan-makanan yang bisa merusak otak, untuk mendukung kesehatan otak dan menjaga kecerdasan makan makanan yang sehat.
Hindari 13 Makanan Ini Merusak Kecerdasan Otak dan Bikin Lemot
Dalam kehidupan sehari-hari, manusia membutuhkan energi untuk menjalankan rutinitasnya. Asupan energi tersebut berasal dari makanan yang dikonsumsi.
Beberapa makanan malah dapat merusak kecerdasan otak dan membuat pikiran terasa lemot. Simaklah ulasan berikut untuk mengetahui 12 makanan yang sebaiknya dihindari.
Namun, tidak semua makanan memberikan dampak positif pada kesehatan tubuh, terutama otak.
1. Makanan yang Mengandung Gula
Makanan yang tinggi gula tidak hanya berdampak buruk pada berat badan, tetapi juga dapat menurunkan fungsi otak.
Ahli gizi menyarankan untuk mengurangi konsumsi gula, terutama yang terdapat dalam permen, es krim, soda, dan sereal. Dr. Mark Hyman, seorang dokter terkemuka, menyatakan, "Konsumsi gula yang berlebihan dapat memunculkan masalah neurologis dan memperburuk daya ingat."
-
Apa yang dimaksud dengan lemak ketiak? Lemak di ketiak atau sering disebut dengan lemak aksila adalah lipatan ekstra lemak yang terletak antara payudara dan ketiak, yang memberikan tampilan kendur.
-
Makanan apa saja yang bisa merusak otak? Sejumlah makanan yang sering kita jumpai justru dapat menurunkan fungsi otak hingga merusaknya. Dalam artikel berikut ini, kami akan mengulas apa saja jenis makanan yang dapat merusak otak dan bagaimana strategi untuk mengurangi asupan makanan-makanan ini.
-
Kenapa makanan berlemak trans buruk untuk otak? Lemak trans tidak hanya buruk untuk jantung dan pembuluh darah, tetapi juga dapat merusak fungsi otak.
-
Bagaimana cara mengurangi makanan yang merusak otak? Mengurangi konsumsi makanan berbahaya memerlukan perubahan kebiasaan dan pilihan gaya hidup yang lebih sehat. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat Anda lakukan: Masak Lebih Banyak di Rumah: Memasak di rumah memungkinkan Anda untuk mengontrol bahan-bahan yang digunakan dan menghindari tambahan gula, garam, dan lemak yang tidak sehat.
-
Kenapa makan makanan berlemak bikin kita ngantuk? Makanan yang tinggi lemak juga dapat menjadi penyebab mengantuk setelah makan. Lemak membutuhkan waktu yang lebih lama untuk dicerna oleh tubuh dibandingkan dengan karbohidrat atau protein. Ketika kita mengonsumsi makanan berlemak, tubuh akan mengalihkan sebagian besar aliran darah ke sistem pencernaan, yang dapat menyebabkan penurunan aliran darah dan oksigen ke otak. Hal ini dapat menyebabkan rasa kantuk dan mengantuk setelah makan.
-
Kenapa makanan olahan justru menjadi begitu menggoda dan membuat orang ketagihan? Para produsen ultra processed food memiliki satu tujuan: mendorong Anda untuk membeli dan mengonsumsi produk mereka sebanyak mungkin. Salah satu strategi yang paling efektif adalah membuat produk tersebut sangat lezat hingga hampir membuat ketagihan.
Meskipun pemanis buatan memiliki sedikit kalori, penggunaannya dalam jangka panjang dapat berbahaya untuk kesehatan otak. Pemanis buatan dapat menyebabkan kerusakan otak dan menurunkan kapasitas kognitif jika dikonsumsi secara berlebihan.
2. Pemanis Buatan
Junk food atau makanan cepat saji dapat mengubah enzim komiawi di otak, menyebabkan gejala depresi dan kecemasan. Selain itu, makanan ini memengaruhi produksi dopamin, hormon penting untuk kebahagiaan dan fungsi kognitif. Oleh karena itu, sebaiknya hindari makanan seperti burger, kentang goreng, dan fried chicken.
3. Junk Food / Fast Food
Tak hanya itu, makanan olahan dan cepat saji yang berada dalam kemasan dapat memengaruhi sistem saraf pusat. Konsumsi berlebihan dapat menyebabkan penyakit otak degeneratif seperti Alzheimer.
4. Makanan yang Digoreng
Makanan digoreng dan diproses perlahan-lahan dapat merusak sel saraf di otak. Minyak bunga matahari, yang dianggap salah satu minyak paling beracun, dapat memberikan dampak negatif pada fungsi otak.
5. Makanan yang Sangat Asin
Konsumsi makanan yang sangat asin dapat memengaruhi tekanan darah dan mengganggu fungsi kognitif. Makanan asin dan nikotin memiliki efek serupa, yaitu membuat ketergantungan untuk terus mengonsumsinya.
Protein olahan, terutama dalam produk daging seperti salami dan sosis, tidak baik untuk kesehatan otak. Berbeda dengan protein alami, protein olahan dapat mengganggu sistem saraf dan tidak mendukung isolasi sistem saraf.
6. Protein Olahan
7. Lemak Trans
Lemak trans, ditemukan dalam berbagai jenis makanan ringan kemasan, dapat menyebabkan penurunan kinerja otak. Konsumsi berlebih dapat meningkatkan risiko stroke dan merusak arteri, menyebabkan penyusutan otak yang terkait dengan penyakit Alzheimer.
8. Margarin
Margarin, meskipun dianggap sebagai alternatif sehat untuk mentega, dapat mempengaruhi kesehatan otak. Ini dapat menyebabkan penggumpalan protein beta-amiloid yang berkontribusi pada perkembangan Alzheimer.
9. Keju yang Diproses
Keju yang diproses, seperti keju parut dan keju potong, dapat menyebabkan produksi protein yang berkaitan dengan Alzheimer. Sebaiknya, pilih keju alami untuk mendukung kesehatan otak.
10. Ikan Bermerkuri
Ikan dengan kandungan merkuri tinggi, seperti todak, marlin, hiu, dan tuna, dapat merusak sistem saraf. Merkuri, logam berat yang bersifat toksik, dapat menyebabkan gangguan kognitif dan gangguan perkembangan pada anak-anak.
Beberapa jenis cokelat mengandung logam berat neurotoksik yang dapat memengaruhi fungsi otak. Konsumsi berlebihan juga dapat menyebabkan gangguan tidur dan kecemasan.
11. Cokelat
12. Karbohidrat Olahan
Makanan tinggi karbohidrat olahan dan gula, seperti nasi putih dan roti putih, dapat meningkatkan risiko obesitas dan diabetes tipe 2. Selain itu, kondisi ini dapat berdampak negatif pada pembuluh darah yang mengalir ke otak.
Sebagai gantinya, pilihlah makanan yang kaya akan nutrisi dan mendukung fungsi kognitif untuk memastikan otak tetap sehat dan optimal. Ingatlah pepatah, "Kita adalah apa yang kita makan."