Ibu Hamil Hendak Bepergian Menggunakan Pesawat, Ketahui Kondisi yang Boleh dan Tidak Boleh Terbang
Pada ibu hamil yang hendak naik pesawat, terdapat sejumlah hal yang penting diperhatikan.
Banyak ibu hamil yang sering bertanya-tanya mengenai izin untuk naik pesawat terbang saat hamil. Menurut dokter spesialis obstetri dan ginekologi subspesialis fetomaternal, Astrid Fransisca Padang, secara umum, ibu hamil diperbolehkan untuk terbang. "Soal naik pesawat ini adalah pertanyaan yang sering diajukan oleh banyak pasien. Dari kami (dokter obstetri dan ginekologi) mengizinkan hingga usia kandungan 36 minggu," ungkap Astrid.
Mengenai durasi penerbangan, disarankan bagi ibu hamil yang sudah melewati 36 minggu untuk tidak terbang lebih dari enam jam. "Jangan jauh-jauh, trimester 3 itu sebaiknya di bawah enam jam perjalanan," jelas Astrid.
-
Apa saja masalah kesehatan yang biasanya dialami oleh ibu hamil? Masalah Kesehatan yang Perlu Diwaspadai Ibu Hamil Pada saat kehamilan, wanita mengalami sejumlah perubahan pada tubuhnya baik secara anatomi, fisik, serta psikologi. Perubahan di dalam tubuh ini dimulai ketika mulai hamil dan berdampak pada seluruh tubuh. Gejala yang muncul ini biasanya akan berkurang dan mereda sendiri setelah melahirkan.
-
Bagaimana Islam memandang pentingnya kesehatan ibu hamil? Secara keseluruhan, dalam Islam, perawatan terhadap ibu hamil sangat ditekankan untuk memastikan kelahiran anak yang sehat dan kuat serta untuk menjaga kesejahteraan ibu.
-
Bagaimana Hb rendah memengaruhi kesehatan ibu hamil secara keseluruhan? Anemia pada ibu hamil dapat memunculkan sejumlah gejala seperti kelelahan, pusing, dan sesak napas, yang dapat mempengaruhi kesejahteraan ibu sehari-hari. Kondisi ini juga berpotensi meningkatkan risiko komplikasi selama kehamilan, seperti kelahiran prematur atau berat badan bayi yang rendah.
-
Bagaimana biji-bijian utuh bisa membantu ibu hamil menjaga berat badan sehat? Serat dalam biji-bijian utuh memberikan rasa kenyang lebih lama, membantu ibu hamil mengontrol asupan kalori dan mengurangi keinginan untuk mengonsumsi makanan tidak sehat yang tinggi kalori dan rendah nutrisi.
-
Bagaimana cara ibu hamil anak kembar menjaga kesehatan? Dokter KSM Kebidanan dan Penyakit Kandungan RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo, Dr. Med. Damar Prasmusinto, SpOG, Subsp.K.Fm, memberikan beberapa kiat penting untuk ibu yang mengandung anak kembar agar tetap sehat selama masa kehamilan.
-
Bagaimana buah-buahan membantu ibu hamil? Buah-buahan mengandung sejumlah nutrisi penting, termasuk vitamin C, folat, dan serat. Vitamin C memiliki peran penting dalam pembentukan kolagen, suatu protein yang diperlukan untuk pembentukan tulang, gigi, dan jaringan ikat. Selain itu, folat sangat penting untuk mencegah kelainan pada tabung saraf janin. Serat yang terkandung dalam buah-buahan membantu menjaga kesehatan sistem pencernaan ibu hamil dan mencegah sembelit, suatu masalah umum selama kehamilan.
"Sementara itu, untuk trimester kedua, penerbangan di atas enam jam diperbolehkan," tambahnya. Wanita yang sehari-hari berpraktik di RSPI Puri Indah Jakarta ini juga menekankan pentingnya memperhatikan waktu penerbangan.
Di sisi lain, beberapa maskapai penerbangan mengizinkan ibu hamil berusia 37-38 minggu untuk terbang, dengan syarat harus mendapatkan izin dari dokter yang merawat, yang ditandai dengan surat dokter untuk memastikan kondisi kesehatan ibu. Hal ini disampaikan oleh dokter spesialis obstetri dan ginekologi subspesialis kedokteran fetomaternal, Better Versi Paniroi, dalam kesempatan yang berbeda. Melalui pemeriksaan fisik, dokter dapat memprediksi bahwa kehamilan ibu tidak akan melahirkan dalam waktu dekat. Misalnya, dengan pemeriksaan USG, dokter dapat melihat panjang serviks atau mulut rahim untuk menilai potensi kelahiran dalam waktu dekat.
"Sebenarnya yang dikhawatirkan adalah kelahiran di pesawat," kata Better saat dijumpai di Jakarta Pusat. Pada ibu hamil yang berada di usia kehamilan 34 minggu, secara teori, ada potensi kelahiran antara 10-20 persen. Namun, perlu diingat bahwa ibu hamil yang akan melahirkan untuk pertama kalinya biasanya membutuhkan waktu yang lebih lama untuk mencapai bukaan 1-3.
Bolehkah Ibu Hamil yang Mengalami Anemia Boleh Naik Pesawat?
Astrid menjelaskan bahwa seorang ibu yang mengalami anemia tetap dapat melakukan perjalanan dengan pesawat terbang. Ia menegaskan bahwa penerbangan tidak akan menyebabkan penurunan kadar hemoglobin (HB) dalam darah ibu. "Naik pesawat enggak bikin HB turun lagi. Harusnya sih bisa terbang," ucap Astrid.
Mengenai dampak anemia terhadap janin, ia menyatakan bahwa janin telah beradaptasi dengan kondisi tubuh ibu, termasuk jika ibu mengalami hipertensi atau anemia. Oleh karena itu, perjalanan dengan pesawat umumnya tidak akan berdampak buruk pada janin. Namun, sangat penting untuk melakukan konsultasi dengan dokter spesialis obstetri dan ginekologi sebelum melakukan penerbangan.
- Pesawat Mendarat Darurat di Pantai Cemara Sewu Cilacap, Begini Kondisi Dua Awak
- Begini Persyaratan dan Ketentuan Ibu Hamil Naik Pesawat, Tiap Maskapai Ternyata Berbeda
- Catat, Tips Aman Bagi Ibu Hamil Gunakan Pesawat untuk Libur Nataru
- Kapan Bayi Baru Lahir Mulai Bisa Diajak Pergi Menggunakan Pesawat?
Kelembapan di Pesawat Bisa Bervariasi
Menurut para ahli, gravitasi dan tekanan udara saat penerbangan tidak memberikan dampak negatif bagi ibu hamil. Dampak yang dirasakan oleh ibu hamil saat terbang sama dengan yang dialami oleh penumpang lainnya. Namun, ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan oleh ibu hamil selama berada di pesawat, salah satunya adalah menjaga kecukupan cairan tubuh dengan memastikan mereka cukup minum air. "Humid (kelembapan) beda. Kalau long flight maka harus dipastikan ibu hamil terhidrasi dengan baik ya. Itu kunci selama di perjalanan," ungkap dokter yang berpraktik di RSPI - Puri Indah.
Penting bagi ibu hamil untuk memperhatikan asupan cairan saat terbang, terutama pada penerbangan jarak jauh. Kelembapan udara yang berbeda di dalam kabin pesawat dapat menyebabkan dehidrasi jika tidak diimbangi dengan konsumsi air yang cukup. Dengan menjaga hidrasi, ibu hamil dapat menjalani perjalanan dengan lebih nyaman dan mengurangi risiko masalah kesehatan selama penerbangan. Oleh karena itu, memastikan asupan cairan yang memadai adalah langkah yang sangat penting.