Ini bahaya minuman berenergi buat jantung kamu
Meningkatkan energi secara instan, ini bahaya minuman berenergi buat jantungmu!
Sebagian orang memilih mengonsumsi minuman berenergi untuk meningkatkan energi secara instan ketika membutuhkan banyak tenaga untuk beraktivitas. Hanya saja, pilihan tersebut sama sekali tak menguntungkan bagi jantung.
Pasalnya, penelitian yang datang dari University of the Pacific and David Grant Medical Center ini menunjukkan bahwa minuman berenergi tertentu dapat meningkatkan risiko irama jantung yang abnormal jika dikonsumsi dalam jumlah yang tinggi.
-
Kenapa kesehatan lidah penting? Seiring dengan fungsinya yang kompleks, kesehatan lidah dapat mencerminkan kondisi keseluruhan dari kesehatan seseorang. Perubahan warna, tekstur, atau adanya gejala seperti luka, bintik, atau pembengkakan pada lidah bisa menjadi tanda awal masalah kesehatan yang lebih serius.
-
Siapa yang melakukan penelitian mengenai keheningan? “Sejauh ini, sampai penelitian kami muncul, belum ada tes empiris utama untuk pertanyaan ini. Dan itulah yang ingin kami berikan,” kata Rui Zhe Goh, peneliti bidang Sains dan Filsafat dari Johns Hopkins University. Goh dan para profesornya mengerjakan ilusi sonik untuk memahami jika orang merasakan keheningan saat mereka memproses suara dari perspektif kognitif.
-
Mengapa penelitian ini penting untuk memahami perkembangan tubuh dan penyakit? Studi ini memberikan pemahaman lebih lanjut tentang proses perkembangan yang mendasari, yang dapat membantu dalam penelitian dan penanganan penyakit di masa depan.
-
Siapa yang terlibat dalam penelitian tentang tes darah untuk gagal jantung? Penelitian yang dipublikasikan di European Journal of Heart Failure ini dipimpin oleh Profesor Neil Herring, Profesor Kedokteran Kardiovaskular dan Konsultan Kardiologi di DPAG, bekerja sama dengan Profesor Pardeep Jhund dari University of Glasgow.
-
Di mana penelitian tentang hubungan antara teh dan sakit kepala dilakukan? Namun, hasil data yang dipublikasikan pada tahun sebelumnya dalam jurnal Scientific Reports menunjukkan bahwa tidak terdapat indikasi keterkaitan antara konsumsi teh dan risiko migrain pada populasi di Eropa.
-
Di mana para astronot ini melakukan penelitian tentang sakit kepala? Tim peneliti melakukan penelitian terhadap 24 astronot yang pergi ke Stasiun Antariksa Internasional (ISS) selama 26 minggu.
Seperti yang dilansir melalui medicaldaily, para peneliti melibatkan 27 orang yang berusia 18-40 tahun yang sehat dan bersedia mengonsumsi minuman berenergi. Para peserta dibagi dalam tiga kelompok.
Kelompok pertama diminta untuk mengonsumsi dua kaleng minuman berenergi. kelompok kedua diminta untuk mengonsumsi cairan yang mengandung panax ginseng (bahan yang umum ditemukan dalam minuman berenergi). Kelompok ketiga diminta untuk mengonsumsi minuman plasebo satu kali dalam enam hari, dan dilakukan selama tiga minggu.
Sebelum diberikan minuman tersebut, para peneliti mengukur irama jantung dan tekanan darah para peserta tersebut. Enam jam setelah mengonsumsi minuman, hal yang serupa juga dilakukan.
Hasilnya, peneliti menemukan bahwa minuman berenergi berkaitan dengan enam milidetik peningkatan interval QTc, sebagai penanda risiko irama jantung abnormal. Tak hanya itu, peserta yang mengonsumsi minuman berenergi juga mengalami tekanan darah yang tinggi.
Kelompok peserta panax ginseng dan kelompok plasebo tidak mengalami perubahan interval QTc atau perubahan tekanan darah. Kelompok minuman berenergi mengalami hal ini dua jam setelah mengonsumsi cairan yang diberikan. Penelitian ini juga mengungkapkan bahwa peningkatan 10 milidetik dalam interval QTc terjadi pada peserta yang mengonsumsi 1-3 kaleng minuman berenergi.
Baca juga:
Suka konsumsi yogurt? Ini manfaatnya buat jantung kamu
Tak ingin terserang wasir? Ini cara ampuh untuk mencegahnya
Waspada,deretan profesi ini rentan terserang penyakit jantung
Jangan sepelekan, kurang vitamin D sebabkan kanker prostat
Kurang tidur sebabkan obesitas? Ini alasannya