Konsumsi Minuman Berenergi Bisa Tetap Aman Asal dengan Sejumlah Hal Berikut Ini
Konsumsi minuman berenergi bisa tetap aman dikonsumsi asal dengan memperhatikan sejumlah hal.
Gaya hidup aktif dan produktif kini bukan lagi sekadar pilihan, melainkan kebutuhan di tengah masyarakat modern. Akses yang mudah ke berbagai aktivitas memacu setiap individu untuk memaksimalkan kualitas hidup dan meraih prestasi. Dalam upaya menjaga performa optimal, tak jarang kita membutuhkan energi tambahan, dan minuman energi sering kali menjadi pilihan praktis untuk meningkatkan stamina dan fokus.
Minuman energi telah lama menjadi andalan bagi kalangan urban, terutama mereka yang menjalani gaya hidup aktif. Namun, di balik popularitasnya, minuman energi juga sering kali menuai kontroversi, terutama terkait dampaknya terhadap kesehatan. Salah satu isu kesehatan yang mengemuka adalah hubungan antara konsumsi minuman energi dan risiko penyakit seperti diabetes dan hipertensi.
-
Apa yang berbahaya dari minuman energi? 'Minuman dengan kadar gula tinggi seperti soda dapat menyebabkan peningkatan kolesterol yang tidak diinginkan, yang pada akhirnya bisa berdampak buruk bagi kesehatan anda,' kata Dr. Aisyah, seorang ahli gizi klinis.
-
Bagaimana minuman energi meningkatkan performa? Minuman energi dapat memberikan stimulan agar performa olahraga lebih maksimal.
-
Bagaimana cara minum kopi agar aman? Untuk menjaga manfaat kesehatan tanpa terkena risiko, takaran konsumsi kopi harian yang disarankan untuk wanita adalah tidak lebih dari 3 gelas atau setara dengan 400 miligram kafein.
-
Apa saja manfaat minuman sehat? Dari apel hingga semangka, setiap jenis jus memiliki manfaat kesehatan yang unik bagi penderita diabetes maupun bagi mereka yang ingin mempertahankan kadar gula darah dalam batas normal.
-
Gimana cara aman minum teh dan kopi? Menurut ICMR, teh dan kopi sebaiknya tidak diminum dengan selang waktu satu jam sebelum dan sesudah makan.
-
Bagaimana cara minum teh dan kopi aman? 'Konsumsi teh dan kopi harus dikonsumsi secukupnya, misalnya hanya satu gelas untuk teh dan satu cangkir untuk kopi per hari nya, selebihnya dianjurkan minum air putih,' kata Fitri dilansir dari Antara.
Menurut data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2023, prevalensi diabetes di Indonesia mencapai 11,7%, sementara hipertensi mencapai 30,8%. Penyakit-penyakit ini, yang dapat dipicu oleh konsumsi gula berlebihan, juga berisiko memengaruhi kesehatan ginjal.
Namun, penting untuk dicatat bahwa minuman energi bukanlah satu-satunya penyebab. Di pasaran, tersedia varian minuman energi bebas gula yang menggunakan aspartam sebagai pemanis alternatif.
"Aspartam dan pemanis buatan lainnya yang digunakan dalam minuman energi tanpa gula telah diuji ketat oleh Badan Pengawas Makanan dan Obat-obatan (BPOM), dan dinyatakan aman tanpa risiko kesehatan seperti obesitas atau diabetes," jelas Dr. Dion Haryadi, PN1, CHC, AIFO-K, seorang Certified Nutritionist dan Health Coach. Dr. Dion juga menekankan bahwa rumor yang menyebut aspartam sebagai pemicu kanker tidak berdasar, karena penelitian yang menyatakan demikian menggunakan dosis yang jauh di atas konsumsi manusia normal.
Dr. Dion, yang aktif memberikan edukasi gizi melalui media sosial, juga menambahkan bahwa minuman energi tanpa gula cukup efektif dalam memberikan dorongan energi karena kandungan kafeinnya.
"Kafein dalam minuman energi umumnya berada dalam batas aman, hanya 50 mg per sajian, yaitu tidak lebih dari kandungan kafein dalam satu cangkir kopi. Ini aman jika dikonsumsi sesuai anjuran harian. Namun, jika memiliki riwayat penyakit seperti jantung, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu kepada dokter," tambahnya.
Meskipun banyak manfaat yang ditawarkan, konsumsi minuman energi tetap perlu dilakukan dengan bijak. Energi yang tidak dikelola dengan baik dapat menghambat produktivitas dan menghalangi pencapaian gaya hidup berkualitas.
Minuman energi membantu meningkatkan stamina melalui bahan-bahan stimulan seperti taurin yang mengatur denyut jantung dan kontraksi otot, kafein yang meningkatkan konsentrasi, serta vitamin B yang mengubah makanan menjadi energi. Kandungan khusus seperti vitamin B12 bahkan telah terbukti memiliki manfaat bagi kesehatan ginjal.
Namun, meskipun minuman energi menawarkan berbagai manfaat, tidak jarang kontroversi muncul karena kesalahan dalam gaya hidup.
"Terkadang yang keliru sebenarnya gaya hidupnya. Tak jarang orang menjadikan minuman energi sebagai solusi instan dengan cara yang berlebihan. Padahal sesuatu yang berlebihan tidaklah baik," jelas Dr. Dion.
Konsumsi minuman energi sebaiknya diimbangi dengan asupan nutrisi dan hidrasi yang cukup, terutama sebelum aktivitas berat atau saat membutuhkan konsentrasi tinggi. Memahami komposisi dan kandungan nutrisi dari minuman energi sangat penting, begitu pula dengan berkonsultasi kepada dokter jika memiliki kondisi kesehatan khusus.
Pada akhirnya, minuman energi dapat menjadi asupan tambahan yang bermanfaat selama dikonsumsi dengan bijak. Memastikan keseimbangan antara nutrisi, hidrasi, dan asupan minuman energi adalah kunci untuk menjaga kesehatan tubuh dalam jangka panjang.