Ini Penyebab Mengapa Seorang Penderita Diabetes Sangat Rentan Alami Kerusakan Mata
"Penting bagi pasien diabetes melitus, terutama yang telah mengidapnya lebih dari lima tahun untuk memeriksakan retina," ucap Ketua Perkumpulan Ahli Vitreoretina, Prof. Dr. Arief S. Kartasasmita.
Kondisi diabetes melitus yang dialami seseorang bisa berujung pada sejumlah komplikasi kesehatan. Salah satu masalah yang rentan dialami penderita penyakit ini adalah berupa kerusakan pada mata.
"Penting bagi pasien diabetes melitus, terutama yang telah mengidapnya lebih dari lima tahun untuk memeriksakan retina," ucap Ketua Perkumpulan Ahli Vitreoretina, Prof. Dr. Arief S. Kartasasmita.
-
Kenapa mengenali gejala dini diabetes penting? "Kita harus mengenali secara dini diabetes supaya kita tahu sejak dini, tidak menunggu skrining. Harus tahu tanda-tanda. Ada dua yakni gejala akut yang terjadi mendadak dan gejala kronis," terang Soebagijo dilansir dari Antara.
-
Apa yang meningkatkan risiko diabetes? Ketika orang begadang, dia akan makan lebih banyak, namun pada malam hari tidak banyak aktivitas yang dapat dilakukan. Dalam jangka panjang, perubahan-perubahan pola hidup seperti ini bisa menyebabkan seorang lebih mudah terkena diabetes
-
Kenapa camilan sehat penting untuk penderita diabetes? Mengutip everydayhealth, makan camilan sehat saat diabetes bisa membantu mengatasi rasa lapar dan mencegah makan berlebihan.
-
Kenapa penting untuk menjaga kesehatan diri bagi penderita diabetes melitus? Pasalnya, ternyata diabetes melitus merupakan salah satu penyakit yang bisa memicu komplikasi serius, lho! Jadi, penting untuk selalu waspada dan aware dengan berbagai kondisi yang terjadi pada tubuh penderita diabetes melitus.
-
Kapan seseorang dikatakan mengidap diabetes? Seseorang bisa dikatakan memiliki penyakit diabetes, jika kadar gula darah mencapai lebih dari 200mg/dL, disertai dengan munculnya beberapa gejala, seperti sering haus, sering buang air kecil, sering merasa lapar, luka sulit sembuh dan lainnya.
-
Kapan seseorang dikatakan menderita diabetes? Jika nilai 2 jam setelah minum glukosa mencapai lebih besar atau sama dengan 200 mg/DL (11,1 mmol/L)
Diabetes melitus merupakan salah satu penyebab terjadinya kebutaan dan gangguan penglihatan yang dinamakan diabetik retinopati (DR). Sebagian besar kebutaan akibat DR merupakan kondisi yang permanen dan tidak dapat diobati.
"Penyebab utama retinopati adalah kombinasi dari tingginya tekanan darah, gula darah, dan juga kolestrol. Komplikasi umum yang biasanya muncul adalah Diabetik Makular Edema (DME)," jelas Arief.
Risiko seseorang terkena DME terkait erat dengan seberapa lama pasien mengidap diabetes melitus dan tingkat keparahan DR itu sendiri.
Pada kondisi ini, kualitas penglihatan pasien akan semakin menurun. Ditandai dengan adanya titik hitam, buram, dan melihat garis yang bergelombang.
Itu sebabnya, Persatuan Dokter Mata Indonesia (PERDAMI) dan Perkumpulan Ahli Vitreoretina (INAVRS) menghimbau masyarakat untuk melakukan pencegahan dan pengobatan di Hari Penglihatan Sedunia yang jatuh pada 10 Oktober 2019.
"Penting sekali bagi dokter mata dan retina untuk terus melakukan edukasi berkelanjutan dan mendiagnosa DME sedini mungkin. Karena DME yang tidak segera ditangani dapat mempercepat proses terjadinya kebutaan," ucap Arief dalam rilis yang diterima Liputan6.com.
Rutin Periksa Mata
Pemeriksaan retina bagi pasien diabetes melitus juga harus diulang setiap satu hingga dua tahun sekali sesuai dengan rekomendasi dokter. Prosedurnya pun akan berbeda dengan pemeriksaan mata biasa.
"Biasanya akan diberikan obat tetes mata untuk melebarkan pupil. Sehingga bagian retina mata bisa lebih mudah dilihat," tambah Arief.
Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan, ditemukan setidaknya 24.600 orang dengan DR, dan sekitar 10 persen dari jumlah tersebut mengalami kebutaan. Jumlah ini diperkirakan akan meningkat pada tahun 2030 dengan estimasi sebanyak 98.400 orang dan 11.000 orang di antaranya mengalami kebutaan.
Reporter: Diviya Agatha
Sumber: Liputan6.com