Jumlah sperma menurun akibat kurang tidur
Penelitian terbaru menyebutkan bahwa jumlah sperma bisa menurun jika pria kurang tidur.
Pria yang merasa kurang tidur sebaiknya memperbaiki jadwal tidurnya mulai sekarang. Pasalnya penelitian terbaru menyebutkan bahwa jumlah sperma bisa menurun jika pria kurang tidur.
Bukan cuma itu, kurang tidur juga membuat pria cenderung memiliki ukuran testis yang lebih kecil. Bahkan penurunan sperma akibat kurang tidur itu mencapai angka hingga 25 persen.
-
Apa yang para ilmuwan temukan tentang keheningan? Para ilmuwan telah menemukan bahwa keheningan sebenarnya adalah suara.
-
Siapa yang memimpin penelitian tentang pengalaman mendekati kematian? Sebuah studi yang dipimpin oleh tim dari NYU Grossman School of Medicine mengamati pengalaman mendekati kematian orang-orang yang selamat dari serangan jantung.
-
Kenapa kerangka berpikir penting untuk pengembangan penelitian? Relevansinya sangat penting dalam menjalankan penelitian karena kerangka berpikir membantu peneliti untuk memperjelas hubungan antara variabel-variabel yang diteliti dan memandu dalam perumusan hipotesis serta analisis data.
-
Kapan kata pengantar dianggap penting dalam karya ilmiah? Meski bukan bagian dari isi, namun dalam suatu karya ilmiah, kata pengantar bukan sebuah formalitas.
-
Kenapa data penelitian itu penting? Data sangat penting dalam penelitian karena menjadi bahan dasar untuk menghasilkan sebuah pengetahuan baru yang dapat menjawab permasalahan atau fenomena yang diteliti.
-
Mengapa penelitian ini penting? Selain membantu memahami lebih lanjut tentang sistem cuaca unik di planet es, temuan ini juga dapat membantu menjelaskan mengapa medan magnet Neptunus dan Uranus berbeda dengan medan simetris yang dimiliki Bumi.
Selama ini penurunan jumlah sperma dikaitkan dengan pola makan sehat, gaya hidup, dan paparan senyawa kimia di sekitar lingkungan. Kini, peneliti dariUniversity of Southern Denmark pun menyebutkan kalau urusan tidur dan istirahat ternyata bisa memberi dampak buruk pada sperma.
Sebanyak 1.000 pria muda berusia 20 tahunan dilibatkan dalam penelitian ini. Mereka semua diminta memberikan sampel sperma dan menjawab pertanyaan mengenai kebiasaan tidurnya.
Sebagaimana dilansir dari Daily Mail, pertanyaan dalam kuesioner membahas seputar seberapa kurang jatah tidur dan apakah tidur para responden tersebut nyenyak atau tidak.
Hasilnya, responden yang sulit tidur atau kerap bangun tengah malam mengalami penurunan sperma sebesar 25 persen.
"Selain memberi dampak buruk bagi kesehatan, kurang tidur juga menurunkan jumlah sperma," tulis peneliti dalam American Journal of Epidemiology.
Kabar buruknya, jika sulit tidur, kebanyakan pria akan ngemil, merokok, sampai minum alkohol. Sehingga kesehatan pun semakin terancam dengan kebiasaan tersebut.
Para peneliti pun menyarankan agar pria memenuhi kebutuhan tidurnya setiap malam, yaitu tujuh sampai delapan jam setiap hari.
Baca juga:
Rajin ke sauna bisa turunkan jumlah sperma
Terlalu cemas bisa turunkan jumlah sperma
Kebanyakan nonton TV bikin jumlah sperma menurun
Makanan berlemak jenuh bikin jumlah sperma menurun
Jeans skinny kurangi jumlah sperma pada pria