Ketahui Jenis-jenis Kanker yang Bisa Disebabkan oleh Virus
Sejumlah kanker bisa muncul akibat berbagai virus yang menyebar. Pastikan untuk mewaspadai dan ketahui cara penangannya.
Ketika kita berbicara tentang kanker, faktor risiko yang paling umum terlintas di benak kita adalah merokok, paparan bahan kimia beracun, radiasi, atau mutasi genetik tertentu. Namun, ada satu penyebab lain yang jarang dibicarakan, meski tidak kalah pentingnya: virus.
Dilansir dari Live Science, penelitian terbaru menunjukkan bahwa beberapa jenis virus dapat berperan dalam perkembangan kanker, baik secara langsung maupun tidak langsung, sehingga menimbulkan dampak signifikan pada kesehatan manusia.
-
Bagaimana cara kerja vaksin HPV untuk mencegah kanker? Dengan mendapatkan vaksin HPV, individu dapat mengurangi risiko terkena kanker yang disebabkan oleh HPV. Selain itu, juga turut serta melindungi organ tubuh mereka dari infeksi virus tersebut.
-
Bagaimana cara mencegah kanker? Ada beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk mencegah kanker, antara lain: Mengonsumsi makanan sehat, rutin berolahraga, menghindari rokok dan minuman beralkohol, melakukan deteksi dini, melakukan vaksinasi, dan mengurangi paparan sinar matahari.
-
Apa itu kanker pankreas? Kanker pankreas adalah jenis kanker yang berasal dari sel-sel yang ada di jaringan pankreas. Sel-sel kanker pankreas merupakan sel-sel yang mengalami pertumbuhan yang tidak terkontrol dan dapat menyebar ke organ dan jaringan lain di sekitarnya.
-
Bagaimana cara mencegah penularan infeksi HPV yang dapat memicu kanker penis? Virus papilloma menyebar melalui kontak kulit dan mungkin merupakan infeksi seksual yang paling sering ditularkan pada manusia. Setidaknya ada lebih dari 70 persen orang dewasa yang aktif secara seksual akan tertular infeksi virus papiloma dan didominasi pada masa remaja.
-
Bagaimana sel kanker menyebar? Penyebaran sel kanker atau metastasis adalah hal yang paling ditakutkan dari penyakit kanker. Sel kanker bisa menginvasi jaringan di sekitarnya, sewaktu-waktu dapat masuk ke aliran darah atau saluran limfe dan terbawa jauh ke jaringan atau organ tubuh lain.
-
Bagaimana cara mencegah kanker usus? Cara mencegah kanker usus adalah dengan mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat dan melakukan pemeriksaan usus secara berkala. Berikut adalah beberapa tips yang bisa Anda lakukan untuk mencegah kanker usus: Perbanyak konsumsi sayur, buah, kacang-kacangan, dan biji-bijian. Makanan-makanan ini kaya akan serat, vitamin, mineral, dan antioksidan yang bisa membantu melindungi usus dari kerusakan sel dan peradangan. Serat juga bisa membantu membersihkan usus dari sisa makanan yang bisa menjadi sumber toksin.Batasi konsumsi daging merah, daging olahan, dan makanan yang dibakar. Makanan-makanan ini mengandung zat karsinogenik, yaitu zat yang bisa merusak DNA sel dan menyebabkan kanker. Daging merah juga bisa meningkatkan kadar zat besi dalam tubuh, yang bisa merangsang pertumbuhan sel kanker. Berhenti merokok dan batasi konsumsi alkohol. Rokok dan alkohol juga mengandung zat karsinogenik yang bisa meningkatkan risiko kanker usus. Alkohol juga bisa mengganggu penyerapan folat, yaitu vitamin yang penting untuk menjaga kesehatan sel.Berolahraga secara rutin. Olahraga bisa membantu menjaga berat badan ideal, meningkatkan metabolisme, dan mengurangi peradangan di usus. Olahraga juga bisa merangsang gerakan usus, sehingga mencegah penumpukan sisa makanan di usus. Jalani skrining kanker usus secara berkala. Skrining kanker usus adalah pemeriksaan yang dilakukan untuk mendeteksi adanya polip atau tumor di usus besar.Polip adalah benjolan yang bisa menjadi kanker jika tidak diangkat. Skrining kanker usus bisa dilakukan dengan kolonoskopi, sigmoidoskopi, tes darah samar, atau tes DNA tinja.
Menurut penelitian yang dipublikasikan oleh Dr. Jay Berzofsky dari National Cancer Institute, ada setidaknya tujuh virus yang diketahui dapat berkontribusi pada perkembangan kanker pada manusia. Virus-virus ini termasuk human papillomavirus (HPV), hepatitis B virus (HBV), hepatitis C virus (HCV), Epstein-Barr virus (EBV), Kaposi's sarcoma-associated herpesvirus (KSHV), human T-cell lymphotropic virus (HTLV), dan Merkel cell polyomavirus. Selain itu, human immunodeficiency virus (HIV) juga dapat meningkatkan risiko kanker secara tidak langsung dengan membuka pintu bagi virus lain yang bisa memicu kanker.
Namun, penting untuk dicatat bahwa hanya sebagian kecil orang yang terinfeksi virus-virus ini yang kemudian mengembangkan kanker. Misalnya, lebih dari 90% orang dewasa di seluruh dunia pernah terinfeksi EBV pada suatu titik dalam hidup mereka, tetapi hanya 1% dari kasus kanker yang terkait dengan virus ini.
Dr. Berzofsky menjelaskan bahwa virus-virus ini bisa menyebabkan kanker melalui mekanisme langsung dan tidak langsung. “Untuk waktu yang lama, banyak orang di bidang ini sangat skeptis bahwa virus dapat menyebabkan kanker pada manusia,” ujar Berzofsky. “Namun, setelah beberapa kasus ditemukan, lebih banyak peneliti yang tertarik dan menemukan bukti baru.”
Mekanisme Langsung: HPV dan Kanker Serviks
Salah satu virus paling dikenal yang dapat menyebabkan kanker adalah HPV, yang bertanggung jawab atas lebih dari 37.000 kasus kanker baru di Amerika Serikat setiap tahunnya. HPV sering dikaitkan dengan kanker serviks, tetapi juga dapat menyebabkan kanker anal, orofaring (bagian belakang tenggorokan), penis, vagina, dan vulva. Virus ini bekerja dengan memproduksi protein E6 dan E7, yang menonaktifkan sistem penekan tumor alami di dalam sel. Akibatnya, sel-sel abnormal bisa tumbuh tanpa kendali, yang pada akhirnya memicu pembentukan tumor.
Menariknya, dari lebih dari 200 jenis HPV yang ada, hanya 12 jenis yang terbukti berhubungan erat dengan kanker. Vaksinasi HPV yang diberikan pada anak-anak usia 11 hingga 12 tahun sangat efektif dalam melindungi mereka dari jenis-jenis HPV yang berisiko tinggi. Penelitian terbaru di Skotlandia bahkan menunjukkan bahwa tidak ada kasus kanker serviks baru pada sekelompok besar wanita muda yang telah divaksinasi pada usia 12 hingga 13 tahun.
Mekanisme Tidak Langsung: Hepatitis dan HIV
Virus lain, seperti HBV dan HCV, lebih sering menyebabkan kanker melalui mekanisme tidak langsung. Kedua virus ini menginfeksi hati, dan dalam kasus infeksi kronis, dapat menyebabkan peradangan jangka panjang serta sirosis atau jaringan parut pada hati. “Segala sesuatu yang menyebabkan peradangan kronis bisa meningkatkan risiko kanker,” ungkap Berzofsky. Dalam upaya tubuh memperbaiki kerusakan hati yang luas, sel-sel baru yang terbentuk bisa bermutasi dan menjadi kanker. HCV juga terkait dengan limfoma non-Hodgkin, jenis kanker sistem limfatik, kemungkinan karena stimulasi konstan dari sistem kekebalan tubuh oleh virus ini.
HIV juga meningkatkan risiko kanker secara tidak langsung. Infeksi HIV yang tidak terkendali menyebabkan peradangan kronis dan melemahkan sistem kekebalan, sehingga tubuh lebih rentan terhadap virus lain yang dapat memicu kanker.
Pencegahan dan Pengobatan Sebagai Kunci Mengurangi Beban Kanker
Meskipun virus-virus ini dapat menyebabkan kanker, ada cara untuk mencegah dan mengobati infeksi tersebut. Vaksin terhadap HPV dan HBV telah terbukti sangat efektif. Vaksin HPV, misalnya, dapat mencegah kanker serviks, sementara vaksin HBV dapat mencegah kanker hati. Selain itu, praktik pencegahan seperti penggunaan kondom dan tidak berbagi jarum suntik dapat mengurangi risiko penularan HIV, HBV, dan HCV.
Antiviral modern juga dapat menjaga infeksi HIV dan HBV kronis tetap terkendali, sehingga menurunkan risiko kanker. Bahkan, infeksi HCV kini dapat disembuhkan dengan terapi antiviral, yang berarti potensi kanker terkait HCV juga dapat diminimalisir.
Dr. Harrys Torres dari University of Texas MD Anderson Cancer Center menyatakan harapannya bahwa vaksinasi, pencegahan, dan pengobatan infeksi virus ini dapat membantu mengurangi beban kanker di seluruh dunia. “Dengan pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana virus berkontribusi terhadap kanker, kita dapat mencegah lebih banyak kasus dan menyelamatkan lebih banyak nyawa,” tutup Torres.