Ketahui Tingkat Keberhasilan Bayi Tabung atau IVF Sesuai Usia Seseorang
Peluang keberhasilan bayi tabung bisa semakin menurun ketika dilakukan di usia lebih tua.
Bayi tabung, atau yang lebih dikenal sebagai In Vitro Fertilization (IVF), telah menjadi harapan bagi banyak pasangan yang ingin membangun keluarga. Namun, keberhasilan prosedur ini tidak seragam dan sangat bergantung pada berbagai faktor, terutama usia. Memahami tingkat keberhasilan IVF berdasarkan usia adalah langkah awal yang penting bagi mereka yang mempertimbangkan prosedur ini.
Untuk memahami tingkat keberhasilan IVF, kita harus memahami prosesnya terlebih dahulu. Dr. Natalie Crawford, seorang dokter spesialis kesuburan dan salah satu pendiri Fora Fertility di Austin, Texas, menjelaskan bahwa IVF dimulai dengan stimulasi ovarium menggunakan suntikan hormon.
-
Apa yang dimaksud dengan bedak bayi? Bedak bayi adalah bedak berbentuk tabur atau padat yang dirancang khusus untuk bayi. Bedak ini biasanya digunakan untuk mengatasi biang keringat atau ruam pada kulit bayi. Formula dalam bedak bayi umumnya sangat aman dan anti iritan.
-
Apa saja bawaan hamil bayi perempuan yang sering dipercaya? Terdapat ciri-ciri tertentu yang sering dipercaya sebagai bawaan hamil bayi perempuan. yaitu sebagai berikut: 1. Mual parah di pagi hari (Morning Sickness): Banyak orang percaya bahwa mual parah di pagi hari menandakan hamil bayi perempuan. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa ibu yang mengalami mual parah mungkin memiliki kadar hormon yang lebih tinggi, yang sering dikaitkan dengan hamil bayi perempuan. 2. Perubahan suasana hati yang signifikan: Ibu hamil bayi perempuan sering dilaporkan mengalami perubahan suasana hati yang lebih sering dan lebih drastis. Hal ini mungkin disebabkan oleh fluktuasi hormon estrogen dan progesteron yang lebih tinggi selama kehamilan. 3. Detak jantung yang lebih tinggi: Sebuah mitos yang populer adalah bahwa detak jantung janin perempuan lebih tinggi daripada janin laki-laki. Detak jantung janin perempuan konon berada di atas 140 detak per menit, sementara detak jantung janin laki-laki berada di bawah angka tersebut. Namun, penelitian medis belum menunjukkan perbedaan detak jantung yang signifikan berdasarkan jenis kelamin. 4. Tingkat stres: Beberapa percaya bahwa tingkat stres ibu yang lebih tinggi menunjukkan kehamilan bayi perempuan. Hal ini mungkin berkaitan dengan persepsi bahwa hormon stres seperti kortisol lebih tinggi pada ibu yang mengandung bayi perempuan. 5. Lebih mudah lupa (Pregnancy Brain): Banyak ibu hamil bayi perempuan melaporkan mengalami "pregnancy brain" atau kebingungan dan pelupa yang lebih sering. Kondisi ini diduga terkait dengan perubahan hormonal yang mempengaruhi fungsi otak. 6. Kulit lebih berminyak: Kulit yang lebih berminyak dan berjerawat sering dikaitkan dengan kehamilan bayi perempuan. Hal ini diyakini karena peningkatan hormon yang menyebabkan produksi minyak berlebih pada kulit.
-
Bagaimana ular melahirkan anak? Reproduksi ovipar terjadi saat ular jantan membuahi telur di dalam tubuh ular betina. Namun, alih-alih bertelur ular betina menjaga dan mengerami telur-telur secara internal, setiap bayi ular dilindungi oleh selaput tipis dengan kuning telur individu.
-
Bagaimana cara menafsirkan mimpi melahirkan bayi laki-laki dalam Primbon Jawa? Dalam primbon Jawa, mimpi dibagi menjadi dua kategori, yaitu mimpi yang baik dan mimpi yang buruk. Mimpi yang baik diartikan sebagai mimpi yang memberikan harapan dan kebahagiaan, sedangkan mimpi yang buruk diartikan sebagai mimpi yang memberikan kekhawatiran dan kegelisahan.
-
Kapan TBC ibu hamil bisa menular ke bayinya? Jika TBC mengenai paru, maka akan menularkan dari ibu ke anak saat lahir.
-
Bagaimana cara inkubator bayi ini mendapat pendanaan? Meskipun tidak banyak rumah sakit yang ingin berinvestasi, tapi melalui pengunjung pameran, uang tetap dapat diperoleh. Para pengunjung bersedia membayar untuk melihat para dokter memperjuangkan hidup bayi-bayi prematur di dalam inkubator.
"Selama proses ini, kami merangsang pertumbuhan beberapa sel telur dalam tubuh dengan suntikan hormon," jelasnya dilansir dari Today.
"Setelah sel telur mencapai ukuran matang, prosedur dilakukan di bawah anestesi di mana sel telur diekstraksi dari tubuh melalui prosedur aspirasi jarum," sambungnya.
Tahap awal ini memakan waktu sekitar dua minggu, melibatkan kunjungan rutin untuk pemantauan ultrasonografi dan tes darah. Sel telur yang telah diekstraksi kemudian dikombinasikan dengan sperma di laboratorium, yang dikenal sebagai proses fertilisasi.
"Sel telur yang berhasil dibuahi menjadi embrio, dan embrio ini kemudian berkembang di kultur laboratorium selama 5-6 hari hingga mencapai tahap blastokista, yaitu tahap normal untuk implantasi embrio," tambah Crawford. Di tahap ini, embrio dapat dipindahkan ke dalam rahim, dibekukan, atau diuji secara genetik.
Tingkat Keberhasilan IVF Berdasarkan Usia
Tingkat keberhasilan IVF, yang diukur dengan jumlah kelahiran hidup, sangat dipengaruhi oleh usia, terutama usia sel telur.
- Penjelasan Lengkap Dokter soal BPA Bisa Bikin Mandul
- Teknologi Ini Dapat Meningkatkan Peluang Kehamilan Proses Bayi Tabung dan Menurunkan Risiko Keguguran
- 3 Mitos Seputar Bayi Tabung atau IVF yang Banyak Beredar, Ini Fakta Sesungguhnya
- Tips Mencegah Infertilitas pada Pria dan Wanita, Terapkan Gaya Hidup Sehat
Menurut Dr. Crawford, "Abnormalitas genetik ... meningkat seiring bertambahnya usia — dan ini adalah alasan utama peningkatan keguguran serta penurunan tingkat kehamilan seiring bertambahnya usia ibu."
Namun, dengan pengujian genetik pre-implantasi untuk mendeteksi aneuploidi (kelainan genetik), tingkat keberhasilan dapat mencapai sekitar 60-65% per embrio yang secara genetik normal.
Data dari Society for Assisted Reproductive Technology (SART) menunjukkan bahwa wanita di bawah usia 35 memiliki tingkat keberhasilan 51% untuk kelahiran hidup menggunakan sel telur mereka sendiri untuk satu anak. Bagi wanita berusia 35-37 tahun, tingkat keberhasilan menurun menjadi 38,3%. Pada usia 38-40 tahun, persentase tersebut turun menjadi 25,1%, dan untuk usia 41-42 tahun, angka ini menjadi 12,7%. Bagi wanita di atas 42 tahun, tingkat keberhasilan IVF untuk kelahiran tunggal hanya sebesar 4,1% menggunakan sel telur mereka sendiri.
"Pada akhirnya, faktor yang paling mempengaruhi hasil adalah usia ibu, jadi memulai lebih awal akan lebih baik jika IVF diperlukan," kata Crawford. Pernyataan ini menekankan pentingnya bertindak cepat bagi mereka yang mempertimbangkan opsi IVF.
Faktor Lain yang Mempengaruhi Keberhasilan IVF
Selain usia, cadangan ovarium juga memainkan peran penting.
"Setiap individu memiliki jumlah sel telur yang berbeda — ini adalah kuantitas sel telur — berapa banyak yang bisa kami dapatkan dalam satu bulan dengan IVF, semakin banyak sel telur, semakin tinggi peluang keberhasilan," jelas Crawford. Selain itu, kebiasaan hidup seperti merokok juga dapat menurunkan tingkat keberhasilan IVF.
Untuk meningkatkan peluang keberhasilan, Crawford menyarankan agar individu jujur tentang tujuan keluarga mereka dengan dokter.
"Perilaku sehat — tidak merokok rokok atau ganja, membatasi alkohol, meningkatkan konsumsi buah dan sayuran, membatasi makanan olahan, mendapatkan tidur minimal tujuh jam setiap malam, dan teknik pengurangan stres — adalah hal-hal yang dapat memperbaiki hasil," tambahnya.
Memahami tingkat keberhasilan IVF sesuai dengan usia seseorang sangat penting dalam membuat keputusan yang tepat terkait prosedur ini. Dengan mempertimbangkan faktor-faktor seperti usia, cadangan ovarium, dan gaya hidup, calon orang tua dapat meningkatkan peluang keberhasilan IVF dan mewujudkan impian mereka untuk memiliki anak.