Korban rasisme cenderung lebih mudah gemuk!
Melakukan tindakan rasisme pada orang lain tak hanya mempengaruhi mental mereka, tetapi juga bisa menyebabkan obesitas.
Siapapun tahu bahwa rasisme bukan hal yang baik. Membeda-bedakan orang berdasarkan ras, apalagi melakukan diskriminasi adalah hal yang salah. Perlu diketahui bahwa tindakan rasisme tak hanya menyakiti mental seseorang, tetapi juga bisa mempengaruhi mereka secara fisik.
Sebuah penelitian terbaru mengungkap bahwa orang yang sering menjadi korban rasisme cenderung berisiko lebih tinggi mengalami obesitas dan kelebihan berat badan. Hasil ini ditemukan peneliti setelah mengamati wanita keturunan Afrika Amerika. Wanita yang sering menjadi korban rasisme cenderung lebih mudah mengalami obesitas.
Penelitian yang dilakukan oleh Slone Epidemology Centre di Boston University ini menemukan bahwa kaitan antara rasisme dan obesitas sangat tinggi pada wanita yang sering menjadi korban rasisme lebih dari 12 tahun, seperti dilansir oleh Daily Mail (05/03).
Hasil ini ditemukan peneliti setelah mengamati 59.000 wanita Afrika-Amerika yang terlibat sebagai Black Women's Health Study sejak tahun 1995 dan mengikutinya. Peneliti menemukan bahwa tingkat obesitas pada wanita keturunan Afrika-Amerika sangat cepat.
Peneliti mengungkap bahwa rasisme adalah bentuk tekanan secara psikologis pada korbannya dan ini bisa memicu stres. Stres yang kronis akibat hal ini bisa mempengaruhi fungsi sistem endokrin dan saraf tubuh yang berujung pada menumpuknya lemak berlebih.
Pada penelitian ini, partisipan diikuti mulai tahun 1997 hingga 2009 dan diminta untuk memberikan informasi terkait perlakukan rasis dari orang lain atau di tempat umum. Mereka menemukan bahwa wanita yang menjadi korban rasisme setiap hari lebih berisiko mengalami obesitas 69 persen lebih tinggi dibanding wanita yang jarang mengalami tindak rasisme.
Baca juga:
Jangan letakkan televisi di kamar tidur anak!
Awas, lemak bisa jadi penghalang untuk tidur nyenyak!
Ini kebijakan terbaru WHO terkait epidemi obesitas
Ini kebijakan terbaru WHO terkait epidemi obesitas
Ini 4 dampak mengerikan obesitas bagi wanita
Waspadai 4 penyakit yang mengancam wanita obesitas!
Ini alasan kenapa pikiran negatif cenderung meningkatkan nafsu makan
-
Apa saja masalah pencernaan yang bisa ditimbulkan oleh obesitas? Obesitas juga dapat memicu berbagai masalah pencernaan, salah satunya adalah refluks asam lambung atau GERD (Gastroesophageal Reflux Disease). Tekanan berlebih pada perut akibat lemak yang menumpuk dapat mendorong asam lambung naik ke esofagus, menyebabkan rasa terbakar di dada dan tenggorokan.
-
Apa perbedaan utama antara overweight dan obesitas? Overweight dan obesitas adalah dua istilah yang sering digunakan secara bergantian, tetapi sebenarnya memiliki perbedaan yang penting. Overweight merujuk pada kelebihan berat badan yang disebabkan oleh tingkat lemak tubuh yang lebih tinggi dari yang dianggap sehat untuk tinggi badan seseorang. Sementara itu, obesitas adalah kondisi medis yang ditandai dengan kelebihan lemak tubuh yang berlebihan sehingga dapat menyebabkan masalah kesehatan serius.
-
Dimana kasus obesitas meningkat drastis? "Ada peningkatan yang begitu drastis di masyarakat tentang obesitas,” kata dia, dilansir dari ANTARA
-
Apa saja jenis-jenis obesitas berdasarkan penyebabnya? Jenis-jenis Obesitas Obesitas adalah kondisi di mana seseorang memiliki berat badan yang berlebihan akibat penumpukan lemak tubuh yang abnormal atau berlebihan. Obesitas dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti diabetes, penyakit jantung, hipertensi, dan kanker. Ada beberapa jenis obesitas yang dapat dibedakan berdasarkan penyebabnya, yaitu: Obesitas akibat jarang berolahraga, Obesitas akibat makanan, Obesitas vena, Obesitas karena merasa cemas, Obesitas genetik.
-
Apa yang bisa dipicu oleh obesitas pada anak? Obesitas bisa menjadi masalah kesehatan yang memicu berbagai penyakit.
-
Kenapa obesitas dapat menyebabkan penyakit? Lemak yang berlebihan dapat mengakumulasi di sekitar organ vital, termasuk jantung, dan menyebabkan tekanan darah tinggi serta peningkatan kadar kolesterol.