Lebih Kuat Dari Green Tea, Ketahui Manfaat Matcha Bagi Kesehatan Tubuh
Varian rasa untuk minuman kini bermacam-macam. Jika dulu rasa yang paling umum ditemukan adalah coklat, vanilla dan stroberi, saat ini sudah muncul berbagai varian rasa antara lain. Varian rasa minuman ini sangat populer hampir di seluruh dunia, salah satunya adalah matcha.
Varian rasa untuk minuman kini bermacam-macam. Jika dulu rasa yang paling umum ditemukan adalah coklat, vanilla dan stroberi, saat ini sudah muncul berbagai varian rasa antara lain taro, red velvet, oreo, milo, ovaltine, matcha dan masih banyak lagi. Varian rasa minuman ini sangat populer hampir di seluruh dunia, salah satunya matcha.
Matcha banyak ditemukan di cafe-cafe terdekat dan restoran. Matcha merupakan salah satu jenis dari green tea (teh hijau). Namun, matcha tumbuh berbeda dari teh hijau biasa. Daun teh terlindung dari sinar matahari selama 20-30 hari sebelum panen.
-
Di mana perbedaan matcha dan teh hijau paling terlihat? Perbedaan matcha dan green tea yang pertama bisa dilihat dari proses produksi.
-
Bagaimana cara membuat matcha? Matcha adalah bubuk teh hijau yang dihasilkan dengan cara menggiling daun dan beberapa bagian tanaman teh hijau hingga halus.
-
Apa yang membuat matcha berbeda dari teh hijau biasa? Matcha merupakan jenis teh hijau yang spesial karena kandungan polifenol yang lebih tinggi dibanding teh hijau biasa. Antioksidan dalam matcha terbukti memiliki banyak manfaat kesehatan termasuk meningkatkan metabolisme, menurunkan kolesterol, serta meningkatkan sirkulasi darah," terang William Li, MD, dokter dan peneliti makanan, dilansir dari Everyday Health.
-
Apa itu Matcha? Matcha adalah bubuk teh hijau yang dihasilkan dengan cara menggiling daun dan beberapa bagian tanaman teh hijau hingga halus.
-
Apa perbedaan utama antara matcha dan teh hijau dalam proses produksinya? Proses produksi green tea dimulai dengan panen daun teh yang masih muda. Daun-daun ini kemudian disuling atau dikukus untuk mencegah oksidasi, sebelum dikeringkan untuk menjaga keaslian rasa dan warna hijaunya. Setelah itu, daun teh dikeringkan secara lebih intensif untuk mengurangi kadar airnya, agar dapat diolah lebih lanjut. Sementara itu, proses produksi matcha dimulai dengan penanaman daun teh di bawah naungan beberapa minggu sebelum panen. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan tingkat klorofil pada daun teh, yang akan memberikan warna hijau yang lebih pekat pada hasil akhirnya. Setelah dipanen, daun teh direndam dalam air panas untuk menghentikan fermentasi, kemudian dikeringkan. Kemudian, kedua jenis teh tersebut akan diolah melalui tahap penggilingan. Untuk green tea, daun teh akan dijatuhkan ke dalam mesin penggiling untuk dijadikan bubuk kasar, sedangkan untuk matcha, daun teh akan digiling dengan batu-batu penggiling agar menghasilkan bubuk halus.
-
Kapan matcha dan teh hijau mulai dibedakan? Bagi Anda pecinta teh, penting untuk mengetahui apa perbedaan matcha dan green tea.
Bayangan memicu peningkatan kadar klorofil, yang mengubah daun menjadi warna hijau yang lebih gelap dan meningkatkan produksi asam amino. Setelah panen, batang dan urat dikeluarkan dari daun. Mereka kemudian digiling menjadi bubuk halus berwarna hijau terang yang dikenal sebagai matcha. Karena seluruh bubuk daun tertelan, matcha mengandung lebih banyak zat seperti kafein dan antioksidan daripada teh hijau.
Satu porsi matcha standar 2-3 ons terbuat dari 1/2-1 sendok teh bubuk, umumnya mengandung sekitar 70 mg kafein. Hal ini secara signifikan lebih tinggi dari secangkir (237 mL) teh hijau biasa, yang menyediakan 35 mg kafein. Kandungan kafein juga bervariasi berdasarkan seberapa banyak bubuk yang Anda tambahkan. Matcha memiliki rasa berumput dan pahit, sering disajikan dengan pemanis bahkan menjadi bahan untuk membuat kue.
Green tea sendiri telah dipercaya mempunyai banyak khasiat bagi kesehatan. Lalu apakah matcha juga memiliki khasiat yang sama? Dilansir dari Healthline, berikut ini manfaat matcha bagi kesehatan tubuh:
Menurunkan Berat Badan dan Melindungi Tubuh
1. Membantu Menurunkan Berat Badan
© elembarazo.net
Teh hijau merupakan bahan umum yang digunakan dalam suplemen penurun berat badan. Studi pada manusia menunjukkan bahwa teh hijau meningkatkan total kalori yang terbakar dengan meningkatkan tingkat metabolisme Anda.
Namun beberapa penelitian yang dilakukan, khasiat teh hijau dalam menurunkan berat badan ini sangat kecil. Sehingga perlu dilakukan aktivitas lain seperti olahraga dan makan makanan berserat agar berat badan dapat turun secara efektif.
2. Mengandung Antioksidan Tinggi
Shutterstock/Syda Productions
Matcha sangat tinggi antioksidan alami yaitu katekin. Katekin yang paling kuat adalah epigallocatechin gallate (EGCG). Antioksidan dapat menangkal radikal bebas dalam tubuh Anda, melindungi sel dan jaringan dari kerusakan. Penelitian yang telah dilakukan mendapatkan hasil bahwa antioksidan yang terkandung pada matcha 10 kali lebih besar daripada teh hijau.
Mengurangi Penyakit Jantung dan Meningkatkan Relaksasi
3. Mengurangi Resiko Penyakit Jantung
cardiomyopathy.org
Minum teh hijau dapat membantu meningkatkan beberapa faktor risiko penyakit jantung seperti kolesterol total, kolesterol LDL (jahat), trigliserida, dan kadar gula darah. Studi menunjukkan bahwa seseorang yang minum teh hijau memiliki risiko penyakit jantung hingga 31% lebih rendah daripada mereka yang tidak minum teh hijau.
4. Meningkatkan Relaksasi
©2014 Merdeka.com/shutterstock.com/Naphat Rojanarangsiman
Selain mengandung antioksidan yang tinggi, teh hijau juga mengandung asam amino unik yang disebut L-theanine. Faktanya, matcha memiliki kadar L-theanine yang jauh lebih tinggi daripada jenis teh hijau lainnya. L-theanine dapat meningkatkan gelombang alfa di otak Anda. Gelombang ini berhubungan dengan relaksasi mental dan dapat membantu melawan sinyal stres.
Berdasarkan manfaat yang telah dipaparkan di atas, popularitas matcha memang bukan tanpa alasan. Kandungan antioksidan yang tinggi dalam matcha dapat membuat perlindungan untuk tubuh terhadap radikal bebas. Namun sebaiknya jangan terlalu sering mengkonsumsi matcha yang ditambahkan dengan gula tambahan.
Reporter: Eleonora Gifthalia Christi Adena
(mdk/mgd)