Marah Tapi Bisa Bikin Bahagia? Ini Penjelasan Menurut Psikolog dari Segi Kesehatan Mental
Seseorang yang meluapkan kemarahannya ternyata bisa merasa bahagia, kenapa bisa begitu?
Marah sering dianggap sebagai emosi negatif yang sebaiknya dihindari. Namun, di balik amarah yang meluap, sebagian orang justru merasakan kebahagiaan. Hal ini mungkin terdengar kontradiktif, mengingat marah dan bahagia adalah dua emosi yang berlawanan. Namun, apa sebenarnya yang menyebabkan seseorang bisa merasa bahagia saat marah? Mari kita ulas lebih dalam.
Mengapa Rasa Marah Muncul?
Marah adalah salah satu emosi dasar manusia, seperti halnya rasa sedih, bahagia, cemas, dan jijik. Emosi ini sering muncul ketika seseorang merasa dirugikan, diancam, atau tidak dihargai dalam suatu situasi. Pemicunya bisa berasal dari orang lain, lingkungan, atau bahkan hal-hal yang tidak berkaitan langsung dengan diri kita.
-
Gimana cara positif buat ngeluarin emosi marah? Mengakui Kemarahan Langkah pertama dalam mengelola kemarahan adalah dengan mengakuinya. Mengatakan "Saya merasa marah" mungkin terdengar sederhana, tetapi ini adalah cara yang efektif untuk memahami dan mengatasi emosi tersebut.
-
Kenapa emosi marah sulit dihilangkan dalam diri manusia? Emosi marah memang tidak dapat dihilangkan dalam diri manusia. Sebab, hal ini adalah sebuah naluriah manusia.
-
Bagaimana begadang bisa mengganggu emosi dan kesehatan mental? Banyak yang nggak tahu bahwa kebiasaan begadang dapat menyebabkan gangguan emosi dan kesehatan mental. Yup, sering begadang di malam hari memang dapat menyebabkan suasana hati yang buruk, mudah marah, hingga depresi.
-
Apa yang dimaksud dengan kedewasaan emosional? Kedewasaan emosional adalah salah satu aspek penting dalam kehidupan manusia. Kemampuan untuk mengatasi emosi, berkomunikasi dengan baik, dan merespons situasi dengan tenang dapat memengaruhi kualitas hubungan sosial dan pribadi kita.
-
Bagaimana seseorang bisa menjaga emosi mereka tetap terkendali dalam situasi marah? Orang yang lebih kedewasa emosional dapat menjaga emosi mereka bahkan dalam situasi marah dan mencegah pertengkaran yang tidak perlu.
-
Bagaimana cara meredakan emosi marah menurut Islam? Salah satu cara meredakan emosi dalam Islam adalah berwudhu. Ketika seseorang marah, Rasulullah menganjurkan untuk berwudhu.
Menurut dr. Ryan Martin, seorang psikolog yang mendalami emosi kemarahan melalui situs All The Rage, kemarahan muncul akibat kombinasi antara pemicu, karakter individu, dan cara seseorang merespons situasi. Dalam beberapa kasus, rasa marah dapat membawa manfaat, terutama ketika digunakan sebagai alat untuk memperbaiki keadaan atau menegaskan posisi diri.
Namun, jika dibiarkan tanpa kendali, marah dapat memicu perilaku agresif yang merugikan diri sendiri maupun orang lain. Ekspresi amarah yang tak terkontrol kerap berujung pada konflik atau tindakan destruktif.
Mengapa Marah Bisa Membuat Bahagia?
Saat marah, seseorang sering merasa dirinya adalah pihak yang dirugikan atau diperlakukan tidak adil. Dalam kondisi ini, mengekspresikan kemarahan menjadi bentuk perlawanan untuk kembali merebut kendali atas situasi tersebut. Meski masalah belum tentu selesai, meluapkan emosi dapat memberikan rasa lega.
Menurut Leon F. Seltzer, seorang psikolog klinis yang ahli dalam resolusi trauma dan pengendalian kemarahan, melampiaskan kemarahan memungkinkan seseorang memosisikan dirinya sebagai korban yang tidak bersalah. Dalam situasi ini, korban cenderung merasa lebih unggul secara moral dibandingkan pelaku yang menjadi target kemarahan.
“Perasaan superior yang muncul saat Anda marah sering kali memberikan rasa puas,” jelas Seltzer. Ia juga menambahkan bahwa posisi sebagai korban dapat meningkatkan rasa harga diri, yang pada akhirnya membawa kebahagiaan. Dengan kata lain, seseorang bisa menikmati perasaan marah karena ada elemen pembenaran diri yang terlibat.
- 9 Cara Meraih Kebahagiaan dan Kesehatan Mental bagi Ibu Berusia 30-an
- Tak Hanya Terkait Kesehatan Jiwa, Ketahui Hal Apa Saja yang Bisa dan Perlu Dikonsultasikan pada Psikolog Terkait Perkembangan Anak
- Bersyukur Bisa Beri Manfaat Kesehatan Mental, Begini Cara Melakukannya Secara Tepat
- Bagaimana Cara Mengenali Apakah Kondisi Kesehatan Mental Kita Sedang Tidak Baik
Faktor Pendukung Kebahagiaan Saat Marah
Rasa bahagia saat marah juga dipengaruhi oleh kondisi emosional sebelum kemarahan muncul. Pre-existing condition, seperti rasa kecewa, malu, atau cemas, dapat memperkuat perasaan bahagia saat seseorang meluapkan amarah. Ketika merasa diremehkan atau diabaikan, kemarahan menjadi alat untuk membuktikan kekuatan diri.
Namun, perlu diingat bahwa kebahagiaan ini bersifat sementara. Kemarahan yang tidak terkendali dapat berubah menjadi perilaku intimidasi atau manipulasi yang merugikan orang lain.
Mengelola Kemarahan dengan Bijak
Meskipun marah dapat memberikan rasa bahagia, emosi ini tetap perlu dikelola dengan bijak. Kemarahan yang terlalu sering diekspresikan tanpa kontrol dapat merusak hubungan sosial dan menciptakan konflik. Bahkan, jika perasaan superior yang muncul saat marah terlalu dominan, seseorang bisa kehilangan empati terhadap orang lain.
Leon F. Seltzer menekankan bahwa kebahagiaan yang muncul saat marah bukanlah indikasi gangguan psikologis, melainkan bagian dari respons emosional manusia. Namun, ia juga mengingatkan bahwa emosi ini dapat menjadi masalah jika tidak diimbangi dengan introspeksi dan pengendalian diri.
Marah adalah emosi alami yang dapat memberikan manfaat, seperti rasa lega dan kebahagiaan sementara. Namun, penting untuk memahami bahwa kebahagiaan yang muncul saat marah bersifat kompleks dan berisiko jika tidak dikelola dengan baik. Menggunakan kemarahan sebagai alat untuk menegaskan diri memang wajar, tetapi menjaga keseimbangan emosi tetap menjadi kunci agar hubungan dengan orang lain tidak terganggu.
Pada akhirnya, memahami akar emosi dan mengelolanya dengan bijak akan membantu Anda menjaga keseimbangan antara rasa marah dan kebahagiaan, sehingga kedua emosi ini tidak saling merusak.