Mencegah Kuku Kuning dan Rapuh: Tips Perawatan yang Harus Diketahui
Kuku yang sehat adalah cerminan dari kesehatan dan kebersihan seseorang. Simak tips berikut untuk menghindari kuku kuning dan rapuh!
Kuku yang sehat adalah cerminan dari kesehatan dan kebersihan seseorang. Kuku yang sehat seharusnya berwarna transparan atau sedikit merah muda, dan memiliki tekstur yang kuat. Namun, banyak orang mengalami masalah kuku, salah satunya adalah perubahan warna menjadi kuning. Kuku kuning tidak hanya mengganggu penampilan, tetapi juga dapat menjadi indikasi dari masalah kesehatan yang mendasarinya. Berbagai faktor dapat menyebabkan kuku menjadi kuning, mulai dari penggunaan cat kuku yang berkualitas rendah hingga infeksi jamur. Pahamilah penyebab-penyebab kuku kuning dan rapuh agar dapat mengambil langkah-langkah perawatan yang tepat.
Penyebab Kuku Kuning
Salah satu penyebab umum kuku kuning adalah penggunaan cat kuku yang berkualitas rendah atau penggunaan cat kuku yang terlalu sering tanpa memberi kuku waktu untuk beristirahat. Beberapa cat kuku mengandung pigmen yang dapat meninggalkan noda pada kuku, terutama jika kuku tidak dilindungi dengan dasar (base coat) yang sesuai. Menurut penelitian yang dilakukan oleh B. M. Shrinivasan et al. (2017), penggunaan cat kuku dapat menyebabkan perubahan warna kuku karena zat pewarna yang menyerap ke dalam lapisan kuku.
-
Kenapa kuku kuning bisa jadi tanda penyakit? Sindrom kuku kuning ini biasanya terjadi bersamaan dengan masalah pernapasan dan pembengkakan anggota badan.
-
Bagaimana cara merawat kuku agar tetap sehat dan tidak mudah patah? Seperti kulit, kuku dan kutikula juga membutuhkan kelembapan agar tetap sehat dan nggak mudah rapuh. Menggunakan pelembap khusus kuku dan kutikula bisa menjadi solusi yang efektif. Produk ini biasanya mengandung bahan-bahan yang dapat menutrisi dan menghidrasi kuku, seperti minyak jojoba, vitamin E, dan lidah buaya. Cukup oleskan pelembap ini pada kuku dan kutikula setiap hari, terutama setelah mencuci tangan atau setelah kontak dengan air dalam waktu lama.
-
Apa penyebab utama bau kuku kaki? Infeksi jamur kuku kaki dapat menjadi penyebab utama bau yang tidak sedap. Penting untuk segera mengatasi infeksi ini agar tidak semakin parah.
-
Bagaimana cara mencegah penyakit cakar kucing? Untuk mencegah penyakit cakaran kucing, ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan, seperti: • Menjaga kebersihan kucing dan menghindari kontak dengan kucing liar atau tidak dikenal. • Tidak membiarkan kucing menjilati luka terbuka di kulit Anda. • Membersihkan luka cakaran atau gigitan dengan air dan sabun segera setelah terjadi. • Menggunakan obat antiseptik untuk mencegah infeksi. • Mengunjungi dokter jika luka terlihat meradang, bernanah, atau berbau tidak sedap.
-
Apa penyebab utama keringat kuning? Kondisi ini tidak lain akibat dari produksi keringat tubuh yang kemudian menyebabkan noda kuning di baju.
-
Apa manfaat utama daun kumis kucing untuk kesehatan? Tanaman ini, yang sudah lama digunakan sebagai bahan pengobatan tradisional, ternyata memiliki potensi untuk mengatasi berbagai masalah kesehatan yang sering kali mengganggu kehidupan sehari-hari.
Infeksi jamur juga merupakan penyebab lain dari kuku kuning. Infeksi ini dapat terjadi ketika jamur masuk ke dalam kuku, menyebabkan perubahan warna, ketebalan, dan tekstur kuku. Menurut World Health Organization (WHO), infeksi jamur kuku (onychomycosis) merupakan masalah umum yang dapat menyebabkan kuku berubah menjadi kuning dan rapuh. Penelitian oleh Gupta et al. (2016) menunjukkan bahwa infeksi jamur lebih umum terjadi pada individu dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah atau pada mereka yang memiliki kebiasaan menjaga kebersihan kuku yang buruk.
Penyakit sistemik juga dapat menyebabkan kuku kuning. Beberapa kondisi medis, seperti diabetes, penyakit hati, dan psoriasis, dapat menyebabkan perubahan warna kuku. Misalnya, individu dengan penyakit hati dapat mengalami pengendapan bilirubin dalam jaringan tubuh, yang menyebabkan kuku berubah menjadi kuning. Penelitian oleh H. P. Nair et al. (2015) menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara kesehatan kuku dan kondisi medis yang mendasarinya. Oleh karena itu, perubahan warna kuku yang tiba-tiba harus diwaspadai sebagai tanda adanya masalah kesehatan yang lebih serius.
Penyebab Kuku Rapuh
Kuku rapuh sering kali disebabkan oleh kekurangan nutrisi. Nutrisi yang tidak seimbang, khususnya kekurangan vitamin dan mineral seperti biotin, zat besi, dan seng, dapat menyebabkan kuku menjadi lemah dan mudah patah. Menurut sebuah studi oleh M. S. Z. Ameerah et al. (2021), konsumsi suplemen biotin dapat meningkatkan ketahanan kuku dan mencegah kuku patah. Oleh karena itu, penting untuk memastikan asupan nutrisi yang memadai dalam diet sehari-hari.
Paparan bahan kimia juga berperan dalam memperburuk kondisi kuku. Paparan berulang terhadap deterjen, pembersih, dan bahan kimia lainnya dapat menghilangkan kelembapan alami kuku, sehingga membuatnya menjadi kering dan rapuh. Penelitian oleh S. H. Hwang et al. (2019) mengungkapkan bahwa penggunaan produk pembersih yang agresif dapat merusak struktur kuku, sehingga menyebabkan kuku menjadi rapuh dan mudah patah.
Kebiasaan buruk seperti menggigit kuku atau menggunakan kuku sebagai alat juga dapat menyebabkan kuku menjadi rapuh. Kebiasaan ini tidak hanya merusak kuku secara fisik tetapi juga dapat menyebabkan infeksi. Oleh karena itu, penting untuk menyadari dan menghentikan kebiasaan-kebiasaan ini untuk menjaga kesehatan kuku.
Perawatan untuk Kuku Kuning dan Rapuh
- Penghentian Penggunaan Cat Kuku
Salah satu langkah pertama untuk mengatasi kuku kuning adalah menghentikan penggunaan cat kuku. Menurut Shrinivasan et al. (2017), penggunaan cat kuku yang berkualitas rendah dapat menyebabkan perubahan warna dan kerusakan pada kuku. Penggunaan cat kuku yang berlebihan tanpa memberi waktu bagi kuku untuk bernapas dan pulih dapat menyebabkan kuku menjadi rapuh dan mudah patah. Dalam penelitian yang dilakukan oleh R. N. Alhazzani et al. (2021) yang diterbitkan di Journal of Cosmetic Dermatology, disarankan agar individu yang mengalami masalah kuku seperti perubahan warna atau kerapuhan untuk menghentikan penggunaan cat kuku selama periode tertentu. Dengan cara ini, kuku dapat menyerap kelembapan dan nutrisi yang diperlukan untuk meningkatkan kekuatannya, sehingga membantu mengurangi risiko kerusakan lebih lanjut.
Menggunakan base coat sebelum mengaplikasikan cat kuku dapat mencegah noda pada kuku. Penelitian menunjukkan bahwa base coat bertindak sebagai penghalang antara cat kuku dan permukaan kuku, sehingga mengurangi risiko perubahan warna (Shrinivasan et al., 2017). Selain itu, penggunaan penghapus cat kuku yang bebas aseton dianjurkan untuk menjaga kelembapan kuku (Hwang et al., 2019).
- Hidrasi dan Kelembapan
Kuku terbuat dari keratin, protein yang juga ditemukan dalam rambut dan kulit. Struktur keratin kuku membutuhkan kelembapan untuk menjaga kekuatan dan elastisitasnya. Ketika kuku kehilangan kelembapan, maka akan menjadi kering dan rentan terhadap kerusakan, yang dapat menyebabkan kuku menjadi rapuh dan mudah patah. Menurut penelitian yang dilakukan oleh K. S. Cho et al. (2018), kelembapan yang cukup membantu menjaga integritas struktural kuku, mengurangi risiko kerusakan dan patah.
Penggunaan minyak atau serum khusus kuku dapat membantu meningkatkan kelembapan. Menurut penelitian oleh C. H. Lee et al. (2020), penggunaan serum yang mengandung vitamin E dan minyak esensial dapat meningkatkan kelembapan kuku dan mengurangi kerentanan terhadap kerusakan.
- Menghindari Paparan Bahan Kimia
Paparan terhadap deterjen dan pembersih yang keras dapat merusak kuku. Menurut penelitian oleh Hwang et al. (2019), paparan deterjen dan pembersih rumah tangga yang mengandung bahan kimia keras dapat menghilangkan kelembapan alami kuku, menyebabkan kuku menjadi kering dan lebih rentan terhadap kerusakan. Bahan-bahan kimia seperti amonia, klorin, dan sulfat sering ditemukan dalam produk pembersih dan dapat merusak lapisan pelindung kuku, membuatnya lebih mudah patah. Menggunakan sarung tangan saat melakukan pekerjaan rumah tangga atau saat berinteraksi dengan produk kimia adalah cara yang efektif untuk melindungi kuku. Smith et al. (2017) mengungkapkan bahwa penggunaan sarung tangan dapat mengurangi kontak langsung antara kuku dan bahan kimia yang dapat merusak, sehingga membantu menjaga kelembapan kuku.
- Perawatan Jamur Kuku
Infeksi jamur pada kuku dapat disebabkan oleh berbagai jenis jamur, termasuk dermatofit, jamur non-dermatofit, dan ragi. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Gupta et al. (2016), jamur ini dapat memasuki kuku melalui keretakan kecil atau lesi pada kuku, menyebabkan infeksi yang berkelanjutan dan terkadang sulit diobati. Jamur kuku biasanya ditandai dengan perubahan warna kuku yang menjadi kuning, rapuh, dan terkadang berbau tidak sedap. Pengobatan infeksi jamur kuku dapat dilakukan dengan obat antijamur topikal seperti terbinafine dan ciclopirox, tergantung pada tingkat keparahan infeksi. Untuk infeksi yang lebih parah atau meluas, obat antijamur oral, seperti fluconazole atau itraconazole, mungkin diperlukan. Sebuah studi oleh Ameerah et al. (2021) menunjukkan bahwa pengobatan oral dapat memberikan hasil yang lebih baik dalam kasus infeksi jamur yang telah menyebar ke beberapa kuku atau telah berlangsung lama. Pengobatan oral biasanya berlangsung selama 6 hingga 12 minggu, tergantung pada tingkat keparahan infeksi.
Kuku kuning dan rapuh adalah masalah umum yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari kebersihan hingga kondisi medis. Memahami penyebabnya adalah langkah pertama untuk mengatasi masalah ini. Dengan perawatan yang tepat, termasuk perbaikan kebiasaan, peningkatan asupan nutrisi, dan penghindaran bahan kimia berbahaya, kesehatan kuku dapat ditingkatkan. Kesehatan kuku yang baik bukan hanya masalah estetika, tetapi juga cerminan kesehatan tubuh secara keseluruhan.