Mengapa Anak Sering Berkeringat Saat Tidur? Ini 12 Alasannya
Balita dan anak-anak memiliki kelenjar keringat lebih banyak dibandingkan orang dewasa karena ukuran tubuh yang lebih kecil.
Berkeringat adalah respons alami tubuh ketika bergerak aktif, seperti berjalan, berolahraga, atau melakukan kegiatan lainnya. Namun, ada kondisi yang mungkin membuat anak-anak berkeringat saat tidur. Artikel ini akan menjelaskan 12 alasan mengapa anak bisa berkeringat saat tidur dan bagaimana cara mengatasi hal tersebut.
Mengapa Anak Sering Berkeringat Saat Tidur? Ini 12 Alasannya
Alasan Umum Anak Berkeringat Saat Tidur
1. Kelenjar Keringat yang Banyak
Anak-anak memiliki lebih banyak kelenjar keringat dibandingkan orang dewasa karena ukuran tubuh yang lebih kecil.
Mereka juga belum terbiasa mengatur suhu tubuh dengan baik, sehingga bisa berkeringat tanpa sebab, termasuk saat tidur.
Balita dan anak-anak memiliki kelenjar keringat lebih banyak dibandingkan orang dewasa karena ukuran tubuh yang lebih kecil.
-
Kenapa anak berkeringat saat tidur malam? Dalam sebuah studi yang dilansir dari Healthline, anak dari usia bayi hingga 11 tahun ternyata sangat normal sekali berkeringat saat mereka tidur.
-
Kenapa anak yang tidur larut malam bisa jadi lebih mudah marah? Anak yang tidur larut malam bisa mengalami perubahan mood yang drastis, seperti mudah marah, sedih, atau cemas.
-
Kapan anak cacingan lebih mudah tidur? Yup, karena sensasi gatal yang ditimbulkan, anak akan menjadi lebih sulit untuk tidur di malam hari dan kelelahan di siang hari. Itulah mengapa, buah hati yang terkena cacingan biasanya lebih mudah lemas dan lelah ketimbang anak-anak di usianya.
-
Bagaimana bayi bisa mengalami kejang saat tidur? "Bayi memiliki sistem saraf yang tidak matang, dan gerakan mereka bahkan lebih tidak terkoordinasi selama tidur daripada saat mereka bangun. Gerakan gemetar ini tidak jauh berbeda dengan yang kita alami sebagai orang dewasa saat kita merem melek," terang Michael Zimbric, M.D., ahli saraf anak di Rumah Sakit Anak Rady di San Diego.
-
Kenapa anak perlu tidur siang? Makan dan tidur merupakan dua kebutuhan dasar yang sangat penting bagi anak-anak. Selain untuk menjaga kesehatan mereka, kedua hal ini juga memainkan peran penting dalam mendukung pertumbuhan dan perkembangan mereka.
-
Kenapa anak sering menangis dan gelisah saat tidur? Pada dasarnya hal ini bisa dijelaskan secara medis dan tidak selalu berkaitan dengan mitos yang berkembang di masyarakat. Istilah medis bagi anak yang sering gelisah, mengamuk hingga menangis saat tidur dikenal dengan nama night terror. Kondisi ini bisa saja terjadi pada anak-anak di usia tertentu yang berlangsung pada beberapa jam setelah terlelap.
2. Mimpi Buruk atau Ketakutan
Mimpi buruk atau ketakutan saat tidur dapat meningkatkan aktivitas fisik dan emosi anak, menyebabkan tubuh mengeluarkan keringat berlebih. "Mimpi buruk lebih umum dialami oleh anak laki-laki menjelang usia dewasa." - Johns Hopkins Medicine
3. Suhu Kamar yang Terlalu Panas
Suhu kamar yang terlalu panas dapat membuat tubuh merespons dengan mengeluarkan keringat untuk menjaga suhu tetap stabil. Pakaian tidur atau selimut yang terlalu tebal juga bisa membuat anak semakin kepanasan. Suhu ruangan sekitar 18—22°C sering dianggap nyaman untuk tidur.
Infeksi atau demam, seperti pilek atau flu, dapat meningkatkan suhu tubuh dan menyebabkan berkeringat. Ini adalah respons alami tubuh untuk mengatur suhu. Berkeringat membantu mengatur suhu tubuh agar lebih dingin dan kembali normal.
4. Infeksi atau Demam
5. Aktivitas Fisik Sebelum Tidur
Aktivitas fisik intens sebelum tidur dapat membuat tubuh anak masih berusaha mendinginkan diri, sehingga menyebabkan keringat lebih banyak saat tidur.
6. Asupan Sebelum Tidur
Konsumsi makanan pedas atau minuman panas sebelum tidur dapat meningkatkan suhu tubuh anak, menyebabkan lebih banyak keringat saat tidur.
7. Perubahan Hormon
Anak yang berusia lebih tua dapat berkeringat saat tidur karena perubahan hormon yang terjadi selama masa pubertas. Kelenjar keringat menjadi lebih aktif.
Selama masa pubertas, tubuh akan mengalami banyak perubahan, termasuk kelenjar keringat yang lebih aktif.
8. Gangguan Tidur
Gangguan tidur, seperti sleep apnea atau insomnia, dapat menyebabkan anak mengalami berbagai gejala, termasuk berkeringat saat tidur.
"Anak laki-laki lebih rentan mengalami gangguan tidur dibandingkan dengan anak perempuan." - Arch Dis Child
9. Stres dan Kecemasan
Anak yang mengalami stres atau kecemasan dapat berkeringat saat tidur. Ini adalah respons fisik terhadap tekanan emosional. Terkadang tubuh anak akan merespons stres dengan menunjukkan gejala fisik, seperti berkeringat saat tidur.
Pneumonitis hipersensitivitas, peradangan paru-paru mirip alergi, dapat menyebabkan berkeringat saat tidur pada anak yang terpapar debu pertanian. Peradangan paru-paru ini dapat dialami oleh anak-anak hingga orang dewasa yang tinggal di peternakan atau pertanian.
11. Kanker pada Anak
Meskipun sangat jarang, keringat saat tidur bisa menjadi gejala kanker pada anak, terutama pada stadium lanjut dengan gejala kanker lainnya.
12. Penggunaan Obat-obatan
Beberapa obat-obatan dapat menyebabkan efek samping berupa berkeringat saat tidur. Penting untuk memeriksa obat yang dikonsumsi anak.
Meskipun berkeringat saat tidur adalah hal umum, ada beberapa cara untuk membantu anak nyaman dan mengurangi keringat berlebih.
Cara Mengatasi Berkeringat Saat Tidur pada Anak
1. Pakaian Tidur yang Nyaman
Pilih pakaian tidur yang sesuai dengan suhu ruangan, hindari yang terlalu tebal agar anak tidak merasa panas.
2. Atur Suhu Ruangan
Pastikan suhu ruangan di kamar tidur anak nyaman, sekitar 18—22°C, untuk mencegah kelebihan keringat.
4. Selimut yang Sesuai
Gunakan selimut yang sesuai dengan suhu ruangan dan musim. Jika cuaca panas, bisa tidak menggunakan selimut atau menggunakan yang tipis.
3. Ventilasi Kamar
Pastikan ada ventilasi yang cukup di kamar tidur, seperti membuka jendela atau menggunakan kipas angin, untuk sirkulasi udara yang baik.
Upayakan agar anak tidak melakukan aktivitas fisik yang terlalu intens menjelang tidur untuk mengurangi suhu tubuh.
6. Minum Cukup Air
Pastikan anak minum cukup air sepanjang hari untuk menghindari dehidrasi yang dapat meningkatkan keringat.
7. Hindari Makanan dan Minuman Merangsang
Hindari memberikan makanan atau minuman yang mengandung kafein atau gula tinggi sebelum tidur, karena dapat meningkatkan aktivitas dan berkeringat.
Jika anak sering mengalami kecemasan atau mimpi buruk, bicaralah dengannya untuk memberikan rasa aman dan kenyamanan.
8. Kendalikan Kecemasan atau Ketakutan
Berkeringat saat tidur adalah kondisi umum pada anak-anak, namun, jika terjadi secara berlebihan atau terus-menerus, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter untuk memeriksa adanya masalah kesehatan yang mungkin mendasarinya.