Mengapa banyak pasien menghindari kolonoskopi?
Studi terbaru membuktikan bahwa banyak pasien memilih FOBT daripada kolonoskopi untuk memeriksakan usus besar mereka.
Studi terbaru membuktikan bahwa banyak pasien yang memeriksakan keadaan usus besar mereka lebih memilih untuk menjalani Fecal Occult Blood Test (FOBT) daripada kolonoskopi. Para pasien tersebut akan secara terpaksa mengikuti prosedur kolonoskopi sebagai pilihan terakhir mereka untuk pemeriksaan kesehatan usus besar.
-
Bagaimana cara mencegah kanker usus? Cara mencegah kanker usus adalah dengan mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat dan melakukan pemeriksaan usus secara berkala. Berikut adalah beberapa tips yang bisa Anda lakukan untuk mencegah kanker usus: Perbanyak konsumsi sayur, buah, kacang-kacangan, dan biji-bijian. Makanan-makanan ini kaya akan serat, vitamin, mineral, dan antioksidan yang bisa membantu melindungi usus dari kerusakan sel dan peradangan. Serat juga bisa membantu membersihkan usus dari sisa makanan yang bisa menjadi sumber toksin.Batasi konsumsi daging merah, daging olahan, dan makanan yang dibakar. Makanan-makanan ini mengandung zat karsinogenik, yaitu zat yang bisa merusak DNA sel dan menyebabkan kanker. Daging merah juga bisa meningkatkan kadar zat besi dalam tubuh, yang bisa merangsang pertumbuhan sel kanker. Berhenti merokok dan batasi konsumsi alkohol. Rokok dan alkohol juga mengandung zat karsinogenik yang bisa meningkatkan risiko kanker usus. Alkohol juga bisa mengganggu penyerapan folat, yaitu vitamin yang penting untuk menjaga kesehatan sel.Berolahraga secara rutin. Olahraga bisa membantu menjaga berat badan ideal, meningkatkan metabolisme, dan mengurangi peradangan di usus. Olahraga juga bisa merangsang gerakan usus, sehingga mencegah penumpukan sisa makanan di usus. Jalani skrining kanker usus secara berkala. Skrining kanker usus adalah pemeriksaan yang dilakukan untuk mendeteksi adanya polip atau tumor di usus besar.Polip adalah benjolan yang bisa menjadi kanker jika tidak diangkat. Skrining kanker usus bisa dilakukan dengan kolonoskopi, sigmoidoskopi, tes darah samar, atau tes DNA tinja.
-
Makanan apa saja yang bisa memicu kanker usus besar? Makanan pemicu kanker usus besar menunjukkan bahwa setiap makanan yang kita konsumsi, bisa berpengaruh bagi sistem pencernaan.
-
Apa ciri khas berat badan turun karena kanker? Salah satu ciri khas penurunan berat badan karena kanker adalah hilangnya nafsu makan. Penurunan berat badan yang tidak disengaja sering kali menjadi salah satu tanda awal kanker.
-
Bagaimana cara mencegah kanker? Ada beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk mencegah kanker, antara lain: Mengonsumsi makanan sehat, rutin berolahraga, menghindari rokok dan minuman beralkohol, melakukan deteksi dini, melakukan vaksinasi, dan mengurangi paparan sinar matahari.
-
Apa manfaat utama kemoterapi bagi pasien kanker? Kemoterapi memberikan manfaat yang signifikan bagi banyak pasien kanker. Setelah menjalani kemoterapi, mayoritas pasien menunjukkan respons positif. Ada yang merespons penuh dengan hilangnya tumor sepenuhnya, sementara yang lain merespons secara parsial, di mana diameter tumor berkurang lebih dari 30 persen.
-
Bagaimana cara mengobati kanker sarkoma? Pengobatan untuk sarkoma jaringan lunak dapat meliputi kemoterapi, terapi radiasi, terapi target, dan pembedahan.
FOBT adalah sebuah pemeriksaan dengan menganalisis tinja pasien di laboratorium. Sementara kolonoskopi merupakan suatu prosedur pemeriksaan menyeluruh dengan memasukkan suatu tabung panjang penglihat yang lentur ke dalam rektum dan memeriksa bagian dalam usus besar.
Sebagaimana berita ini dilansir dari Third Age (11/04), para ahli dari University of Washington melaporkan bahwa dari 1.000 pasien, sebanyak 38,2% di antara mereka akan melakukan kolonoskopi jika memang benar-benar disarankan oleh dokter.
Studi yang dilaporkan dalam jurnal Archives Of Internal Medicine ini pun menunjukkan bahwa pasien dari negara-negara Asia akan lebih patuh kepada dokter yang berasal dari negara yang sama dengan mereka.
Pada dasarnya, kolonoskopi memang dinilai lebih ampuh dalam mendeteksi kanker usus besar dan menurunkan risiko angka kematian dari penyakit tersebut. Namun dokter tidak memaksakan pasien untuk menjalani pemeriksaan tersebut, karena proses kolonoskopi memang menyakitkan dan tidak nyaman. Dokter lebih menyarankan agar pasien tetap melakukan pemeriksaan rutin, apapun jenisnya itu terserah mereka.
(mdk/riz)