Menstruasi Lebih Awal Jadi Penanda Meningkatnya Risiko Diabetes Tipe 2
Usia menstruasi seorang wanita bisa menjadi penanda bagi sejumlah hal dalam kehidupannya termasuk pada risiko diabetes tipe 2 di kemudian hari.
Usia menstruasi seorang wanita bisa menjadi penanda bagi sejumlah hal dalam kehidupannya termasuk pada risiko diabetes tipe 2 di kemudian hari.
-
Apa yang dimaksud dengan menstruasi atau datang bulan? Datang bulan atau menstruasi adalah proses alami yang terjadi pada wanita sebagai penanda masa ovulasi atau pelepasan sel telur dari ovarium. Selama proses ini, dinding rahim bersiap untuk menerima sel telur yang dapat dibuahi. Jika sel telur tidak dibuahi, dinding rahim akan luruh dan dikeluarkan melalui vagina.
-
Apa pengaruh hormon terhadap menstruasi? Menstruasi dipengaruhi oleh hormon reproduksi, dan gangguan menstruasi bisa disebabkan oleh berbagai faktor.
-
Kenapa wanita sering pusing saat menstruasi? Selama siklus menstruasi, kadar hormon seperti estrogen dan progesteron berubah secara drastis. Perubahan hormon ini dapat memengaruhi pembuluh darah di otak dan memicu sakit kepala, yang dikenal sebagai migrain menstruasi. Selain itu, perubahan hormon ini juga dapat menyebabkan gejala seperti sakit kepala ringan atau tegang pada fase pra-menstruasi.
-
Bagaimana proses menstruasi terjadi pada hewan? Dalam hewan yang mengalami menstruasi, siklus ini terjadi karena interaksi antara hormon estrogen dan progesteron.
-
Bagaimana bercinta bisa bermanfaat bagi kesehatan menstruasi? Orgasme menyebabkan kontraksi otot rahim, yang diikuti dengan relaksasi otot, sehingga dapat meredakan ketegangan dan kram yang biasa dirasakan selama menstruasi.
-
Apa yang terjadi pada hewan yang menstruasi ketika kehamilan tidak terjadi? Jika kehamilan tidak terjadi, kadar progesteron akan menurun, dan pembuluh darah serta jaringan baru akan terlepas dalam bentuk darah menstruasi.
Menstruasi Lebih Awal Jadi Penanda Meningkatnya Risiko Diabetes Tipe 2
Dilansir dari Medical Daily, studi terbaru mengungkap bahwa mendapatkan menstruasi sebelum usia 13 tahun dapat meningkatkan risiko terkena diabetes tipe 2 ketika seseorang sudah dewasa nanti. Studi yang dipublikasikan dalam jurnal BMJ Nutrition Prevention & Health ini menemukan bahwa ada kaitan antara awalnya menstruasi pada usia di bawah 10 tahun dengan risiko lebih tinggi mengalami stroke sebelum mencapai usia 65 tahun.
Seseorang biasanya mulai mengalami menstruasi pertama antara usia 10 hingga 16 tahun. Namun, usia rata-rata menstruasi pertama ini telah menurun di seluruh dunia dalam beberapa tahun terakhir, yang bisa disebabkan oleh berbagai faktor seperti obesitas, paparan zat kimia yang dapat mengganggu keseimbangan hormon dalam lingkungan, serta kondisi gizi yang tidak optimal. Data juga menunjukkan peningkatan kasus diabetes yang signifikan di antara orang dewasa muda dan paruh baya di Amerika Serikat.Studi ini didasarkan pada National Health and Nutrition Examination Survey (NHANES) 1999–2018, yang melibatkan lebih dari 17.000 wanita berusia 20 hingga 65 tahun.
Para peserta dikategorikan berdasarkan usia saat pertama kali mengalami menstruasi: di bawah usia 10 tahun, 11 tahun, 12 tahun, 13 tahun, 14 tahun, 15 tahun, dan usia lebih tua. Dari jumlah peserta tersebut, sekitar 10 persen didiagnosis menderita diabetes tipe 2 dan sekitar 11,5 persen di antaranya mengalami masalah kardiovaskular.
Hasil studi menunjukkan bahwa mereka yang mengalami menstruasi sebelum usia rata-rata 13 tahun memiliki risiko lebih tinggi mengalami diabetes tipe 2.
Risiko ini tetap signifikan setelah memperhitungkan berbagai faktor seperti usia, etnisitas, tingkat pendidikan, kondisi kesehatan ibu, status menopause, riwayat diabetes dalam keluarga, kebiasaan merokok, tingkat aktivitas fisik, konsumsi alkohol, dan berat badan (BMI). Risiko terbesar terkait dengan menstruasi pada usia di bawah 10 tahun, meningkat sebesar 32 persen, kemudian menurun menjadi 14 persen pada usia 11 tahun, dan sekitar 29 persen pada usia 12 tahun.
Wanita yang menderita diabetes dan mengalami menstruasi dini juga memiliki risiko lebih tinggi terkena stroke. Namun, hasil penelitian ini tidak menunjukkan peningkatan risiko penyakit kardiovaskular secara umum setelah mempertimbangkan faktor-faktor yang sama.
Meskipun studi ini hanya bersifat observasional dan tidak dapat mengidentifikasi penyebab pasti di balik hubungan ini, para peneliti percaya bahwa risiko yang meningkat dapat terkait dengan durasi paparan estrogen yang lebih lama pada orang yang mengalami menstruasi dini.
Menurut para peneliti, menstruasi yang terjadi lebih awal mungkin menjadi indikator awal terhadap perkembangan penyakit kardiometabolik pada wanita. Salah satu penjelasan yang mungkin adalah bahwa wanita yang mengalami menstruasi awal terpapar estrogen dalam waktu yang lebih lama, yang kemudian berhubungan dengan tingkat estrogen yang lebih tinggi dalam tubuh.