Minum Antibiotik Harus Dihabiskan, Kenapa Begitu Ya?
Temukan berbagai fakta penting saat minum antiobitik, biar nggak salah!
Waktu lagi konsultasi ke dokter saat sedang sakit, sebagian dari kamu mungkin akan mendapatkan antibiotik sebagai salah satu obat yang diresepkan. Nggak hanya diedukasi tentang aturan minumnya saja, dokter dan apoteker pasti juga akan berpesan bahwa antibiotik harus dihabiskan. Kenapa begitu ya? Apa pengaruhnya kalau nggak dihabiskan?
Apa Sih Antibiotik Itu?
Antibiotik pertama kali ditemukan oleh Alexander Fleming pada tahun 1928 yang membawa perubahan besar pada dunia kesehatan saat itu. Obat ini diberikan untuk pencegahan infeksi bakteri atau profilaksis. Antibiotik biasanya diberikan buat pasien yang berisiko tinggi atau sedang mengalami infeksi.
-
Mengapa antioksidan penting bagi kesehatan tubuh? Antioksidan adalah senyawa yang dapat melindungi sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas. Radikal bebas adalah molekul yang sangat reaktif dan dapat menyebabkan penuaan dini, peradangan, dan berbagai penyakit kronis, termasuk kanker.
-
Bagaimana antioksidan melindungi kita? Dirangkum dari siloamhospitals.com, Rabu (17/4) fungsi antioksidan di antaranya melindungi sel-sel tubuh dari efek radikal bebas yang berpotensi menimbulkan beragam penyakit.
-
Kenapa Antioksidan penting bagi kesehatan kulit? Jika asupan antioksidan dalam tubuh tidak terpenuhi secara optimal, akan menyebabkan timbulnya berbagai penyakit, baik di luar atau pun di dalam tubuh, termasuk kulit.
-
Apa yang dimaksud dengan fakta? Fakta adalah informasi objektif atau bukti yang dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Fakta adalah sesuatu yang dapat diamati, diukur, dibuktikan, dan diverifikasi oleh berbagai pihak yang dapat melihat fenomena yang sama.
-
Apa yang dimaksud dengan kalimat fakta? Kalimat fakta adalah jenis kalimat yang menyajikan informasi yang benar, dapat diverifikasi, dan tidak terbantahkan.
Secara umum, antibiotik bekerja dengan 2 cara yaitu menghentikan pertumbuhan dan membunuh bakteri. Saat sistem imun tidak dapat menangkal bakteri yang masuk dan berkembang biak di dalam tubuh, inilah waktu yang tepat untuk minum antibiotik. Obat tersebut akan bekerja untuk menghancurkan bakteri.
Begini Cara Kerja Antibiotik
Antibiotik sendiri terdiri dari berbagai jenis, seperti pil, kapsul, salep obat, obat tetes dan obat suntik. Nah, karena fungsinya adalah untuk mengatasi infeksi bakteri, antibiotik tidak akan bekerja efektif jika mengatasi jamur atau virus. Beberapa jenis penyakit yang bisa ditangani dengan mengonsumsi antibiotik antara lain infeksi saluran kemih, sinusitis, infeksi telinga dan sepsis. Jadi, pastikan konsultasi ke dokter dulu sebelum minum antibiotik. (Credit image: Pixabay/stevepb)
Minum Teratur Sesuai Jadwal
Kalau sudah diresepkan antibiotik oleh dokter, kamu harus minum secara teratur sesuai dengan jadwal. Hal ini penting supaya antibiotik bisa bekerja efektif dalam membunuh bakteri penyebab infeksi.
Misalnya, khusus antibiotik yang harus diminum 3x sehari, berarti kamu harus mengkonsumsinya setiap 8 jam.
Sementara itu bagi yang dosisnya 2x sehari, wajib diminum setiap 12 jam. Jika lupa minum 1 dosis antibiotik dan baru ingat beberapa jam kemudian, segera minum dan lanjutkan dosis berikutnya.
Tidak Dikonsumsi Bersamaan dengan Suplemen
Perhatikan dengan baik saat sedang mengkonsumsi antibiotik, karena sebaiknya obat ini nggak dikonsumsi bersama dengan suplemen. Beberapa kandungan suplemen seperti mineral, zat besi, magnesium dan zinc bisa membuat penyerapan antibiotik di saluran cerna jadi kurang maksimal. Jika ingin memastikan antibiotik yang dikonsumsi aman bersama suplemen tertentu, sebaiknya konsultasikan dulu dengan dokter.
Antibiotik Harus Dihabiskan
Nggak cuma memperhatikan jadwal minum antibiotik yang tepat saja. Saat dokter meresepkan untuk mengonsumsi antibiotik, tandanya kamu harus menghabiskan obat tersebut biarpun gejala atau penyakitnya sudah mereda.
Bakteri penyebab penyakit tersebut belum tentu hilang sepenuhnya meskipun saat gejala sudah menghilang. Minum antibiotik sampai habis juga bisa mencegah resistensi bakteri atau bakteri yang jadi kebal terhadap obat-obatan tersebut. Jadi, penyakit bisa benar-benar sembuh dan infeksi pun tidak datang kembali. (Credit image: Pixabay/HeungSoon)