Mitos bra berkawat dan deodoran jadi penyebab kanker
Beredar juga kabar jika isapan bayi di puting ibu dapat menghindarkan kanker.
Banyak mitos yang beredar terkait kanker payudara yang banyak dialami para wanita. Di hari Kartini, Fakultas Kesehatan Masyarakat(FKM) UI mengkampanyekan pencegahan kanker payudara, termasuk mengklarifikasi mitos-mitos yang beredar di sekitarnya.
Dokter spesialis Onkologi atau kanker, Walta Gautama menyebut pemakaian deodoran dan bra berkawat tidak berpengaruh atau memicu sel kanker payudara muncul.
"Dulu mitos itu berkembang karena banyak orang Fiji yang enggak pake bra terkena payudara sedikit, lalu dikaitkan padahal dari penelitian tidak terbukti, tidak ada hubungan sebab akibat. Begitu juga deodoran," kata Walta di FKM UI, Selasa (21/4).
Selain itu juga, beredar kabar bahwa isapan bayi di puting ibu dapat menghindarkan kanker. Lagi-lagi isu itu cuma isapan jempol belaka.
Menurut dokter di RS Darmais ini, penyebab utama kanker payudara belum bisa dipastikan. Namun, erat kaitannya dengan alkohol, lemak dan hormon estrogen.
"Ada penelitian 2 sloki wine per hari menyebabkan resiko kanker payudara naik karena alkohol dapat berubah menjadi hormon estrogen. Orang yang mempunyai estrogen besar berpeluang terkena kanker payudara," tandas dia lagi.
Pendeteksian terhadap kanker payudara memang harus dilakukan sedini mungkin. Caranya dengan meraba bagian payudara, jika ada benjolan keras yang membuat perubahan bentuk payudara disertai kulit mengeras dan kemerahan, kemungkinan besar terjangkit kanker payudara.
"Biasanya payudara besar menyebabkan diagnostik besar terlambat,"tukas dia.