5 Mitos Perawatan Kulit yang Sering Disalahpahami, Ketahui Faktanya
Masih banyak mitos perawatan kulit yang dipercaya masyarakat.
Masih banyak mitos perawatan kulit yang dipercaya masyarakat.
5 Mitos Perawatan Kulit yang Sering Disalahpahami, Ketahui Faktanya
Seperti diketahui, penggunaan produk skincare telah menjadi tren tersendiri di masyarakat. Baik perempuan maupun laki-laki, kini mulai sadar pentingnya menggunakan produk skincare untuk mendapatkan kulit yang sehat dan terawat.
Meski begitu, ternyata masih banyak anggapan salah yang berkembang di masyarakat. Terdapat beberapa mitos perawatan kulit yang masih sering dipercaya padahal tidak memiliki penjelasan yang tepat. Mulai dari penggunaan sunscreen, pelembap, eksfoliasi, hingga asupan nutrisi. Berikut, kami rangkum beberapa mitos perawatan kulit, bisa disimak.
-
Siapa yang percaya mitos jerawat ada yang kangen? Beberapa orang mempercayai bahwa munculnya jerawat di wajah bisa menjadi indikator bahwa seseorang merindukan seseorang atau memiliki perasaan kangen yang mendalam.
-
Apa mitos tentang jerawat di dagu? Arti jerawat di dagu menandakan ada perubahan hormonal pada tubuh. Terutama pada saat kamu masih remaja, atau kemungkinan pada usia 20 dan 30-an.
-
Bagaimana memilih produk perawatan kulit? Dalam mencegah Hiperpigmentasi, produk perawatan kulit yang lembut (soft) dan bebas dari bahan-bahan pewangi merupakan pilihan yang paling tepat.
-
Apa yang membuat mitos tentang sunscreen berbahaya? Sinar UV tetap merusak kulit dalam jangka panjang, terlepas dari warna kulit seseorang.
-
Apa arti mitos jerawat di jidat? Mitos jerawat di jidat diartikan sebagai pertanda atau simbol yang dapat memberikan petunjuk tentang kondisi fisik, emosional, atau bahkan masa depan seseorang.
-
Bagaimana mitos tentang air kelapa mempengaruhi kulit bayi? Mitos yang mengatakan bahwa minum air kelapa dapat membuat kulit bayi menjadi putih dan bersih adalah tidak benar.
1. Makin tinggi SPF, kulit makin terlindungi
Mitos perawatan kulit yang pertama yaitu makin tinggi SPF, kulit makin terlindungi.
Faktanya, semakin tinggi SPF pada tabir surya hanya berpengaruh pada durasi perlindungan kulit kita dari paparan sinar matahari, bukan tingkat perlindungan.Sun Protection Factor (SPF) adalah ukuran yang mengindikasikan sejauh mana tabir surya mampu melindungi kulit dari sinar UVB. Semakin tinggi angka SPF, semakin lama perlindungan yang diberikan kepada kulit.
Namun, penting untuk diingat bahwa SPF hanya melindungi kulit dari sinar UVB, bukan sinar UVA. Sinar UVA juga berpotensi merusak kulit kita, mempercepat penuaan kulit dan meningkatkan risiko kanker kulit. Oleh karena itu, penting untuk memilih tabir surya yang mengandung perlindungan UVA dan UVB, atau yang biasa disebut dengan broad spectrum.
2. Udara dingin tidak perlu pakai sunscreen
Mitos perawatan kulit berikutnya yaitu udara dingin tidak perlu pakai sunscreen.
Mitos ini sebenarnya tidak tepat. Meskipun cuaca terasa dingin atau mendung, kulit masih tetap terpapar oleh sinar UV. Hal ini menjadi alasan mengapa perlindungan kulit dengan tabir surya tetap penting, terlepas dari cuaca.
Radiasi UV yang dipancarkan oleh matahari terdiri dari dua jenis, yaitu UV-A dan UV-B. Kedua jenis ini dapat menyebabkan kerusakan pada kulit manusia, seperti penuaan dini, kanker kulit, dan hiperpigmentasi. Baik sinar UV-A maupun UV-B bisa melewati awan dan cuaca dingin tanpa hambatan.
Selain itu, sinar UV juga dapat terpantul dari permukaan salju atau es yang dapat meningkatkan risiko terbakarnya kulit. Penelitian bahkan menunjukkan bahwa paparan sinar UV pada cuaca dingin dapat lebih berbahaya daripada sinar UV pada cuaca panas. Oleh karena itu, sangat penting untuk menggunakan tabir surya setiap hari, tidak hanya saat cuaca cerah.
3. Sering eksfoliasi agar kulit semakin sehat
Mitos perawatan kulit selanjutnya yaitu sering eksfoliasi maka kulit semakin sehat.
Banyak orang yang menganggap bahwa sering melakukan eksfoliasi akan membuat kulit semakin sehat. Namun, perlu diketahui bahwa mitos ini tidak benar. Eksfoliasi yang dilakukan secara berlebihan justru dapat menyebabkan kerusakan pada kulit.
Eksfoliasi merupakan proses pengelupasan sel-sel kulit mati pada permukaan kulit. Hal ini umum dilakukan untuk mengatasi tanda-tanda penuaan, menghilangkan noda hitam, dan membuat kulit terlihat lebih bersih.
Para ahli merekomendasikan untuk melakukan eksfoliasi maksimal hanya dua kali dalam seminggu. Dengan melakukan eksfoliasi pada frekuensi yang tepat, Anda dapat memperoleh manfaatnya tanpa merusak kulit.
Eksfoliasi yang dilakukan secara teratur dapat membantu menghilangkan sel-sel kulit mati, merangsang regenerasi sel kulit baru, serta meningkatkan sirkulasi darah. Hal ini akan membuat kulit terlihat lebih cerah, halus, dan sehat.
4. Kulit berminyak tidak perlu pakai pelembap
Mitos perawatan kulit lainnya termasuk, kulit berminyak tidak perlu pakai pelembap.
Mitos yang menganggap bahwa kulit berminyak tidak perlu menggunakan pelembap adalah salah. Kebanyakan orang berpikir bahwa pelembap hanya diperlukan untuk kulit kering atau normal, namun sebenarnya semua jenis kulit, termasuk kulit berminyak, memerlukan pelembap.Kulit berminyak cenderung menghasilkan lebih banyak minyak alami atau sebum. Orang yang memiliki jenis kulit ini sering kali mengalami masalah seperti pori-pori yang tersumbat, jerawat, dan kemilau wajah yang berlebihan. Oleh karena itu, mereka beranggapan bahwa menggunakan pelembap hanya akan menambah minyak pada kulit mereka.
Namun, faktanya adalah kulit berminyak masih membutuhkan pelembap. Kulit yang tidak terhidrasi dengan baik dapat memicu produksi minyak yang lebih banyak lagi, karena kulit akan menghasilkan lebih banyak minyak untuk mengatasi kekeringan.
Orang dengan kulit berminyak, disarankan menggunakan pelembap berbasis air atau gel sehingga lebih nyaman digunakan. Dengan menggunakan pelembap yang tepat, kulit berminyak dapat terhidrasi dengan baik dan mengurangi produksi minyak berlebih.
5. Skincare kulit lebih penting dari makanan sehat
Mitos perawatan kulit yang terakhir yaitu skincare lebih penting dari makanan sehat.
Tak sedikit orang anggapan bahwa penggunaan produk skincare lebih penting daripada konsumsi makanan sehat. Namun, mitos ini tidaklah bena. Untuk mendapatkan kulit yang sehat, Anda perlu menyeimbangkan asupan nutrisi yang baik dengan penggunaan skincare yang tepat.
Meskipun menggunakan produk perawatan kulit yang berkualitas dapat memberikan manfaat bagi kulit, namun hanya mengandalkan skincare saja tidaklah cukup. Kulit adalah organ yang kompleks dan membutuhkan nutrisi yang baik untuk mempertahankan kesehatannya.
Oleh karena itu, penting untuk tetap memenuhi asupan nutrisi yang cukup. Ini dilakukan agar kulit sehat, bukan dari penggunaan skincare saja tetapi juga dari dalam.