Olahraga bisa hentikan kebiasaan merokok sementara
Berolahraga secara teratur ditengarai mampu menghentikan kebiasaan merokok, meski hanya sementara.
Perokok yang sudah berusaha menghentikan kebiasaannya mungkin perlu melakukan lebih banyak olahraga untuk bisa berhenti merokok, meski hanya sementara. Ini didasarkan penelitian terbaru di Inggris.
Ilmuwan yang mengamati data dari 19 percobaan menemukan bahwa berolahraga secara umum mampu membantu perokok mengurangi kecanduannya pada nikotin. Meski masih belum diketahui apakah ini bisa berujung pada berhenti merokok secara permanen.
-
Kenapa boraks berbahaya? Boraks dapat menumpuk dalam tubuh manusia dan menimbulkan berbagai gangguan kesehatan serius.
-
Apa itu rokok putih? Rokok putih adalah rokok buatan pabrik yang tidak mengandung campuran tambahan cengkeh atau menyan.
-
Di mana Rumah Lontiok berada? Rumah tradisional milik masyarakat Kampar di Provinsi Riau ini memiliki ciri khas yang unik, penuh filosofi, dan punya makna yang mendalam.
-
Bagaimana rokok merusak paru-paru? Akumulasi zat-zat berbahaya dari asap rokok dalam jangka panjang menyebabkan iritasi dan peradangan kronis pada paru-paru, mengurangi kemampuan organ ini untuk bekerja dengan optimal.
-
Apa saja bahaya asap rokok yang menempel di pakaian? Asap rokok yang menempel pada pakaian tidak hanya menyengat dan tidak nyaman, tetapi juga berpotensi membahayakan kesehatan. Berikut adalah penjelasan tentang bahaya asap rokok yang menempel pada pakaian: 1. Zat Kimia Berbahaya Asap rokok mengandung banyak zat kimia berbahaya, termasuk nikotin, formaldehida, naftalena, dan tobacco-specific nitrosamines (TSNAs). Zat-zat ini dapat menempel pada permukaan pakaian dan berpotensi menyebabkan berbagai kondisi kesehatan yang serius, seperti kanker, Sudden Infant Death Syndrome (SIDS), dan chronic obstructive pulmonary disease (COPD).
-
Kapan Rumah Hantu Malioboro buka? Objek wisata ini buka setiap hari mulai pukul 18.00 hingga 22.00.
"Jelas bahwa olahraga memiliki manfaat walau hanya sementara, namun ini perlu direkomendasikan," kata Adrian Taylor, profesor olahraga dan kesehatan psikologi di University of Exeter di Inggris, seperti dilansir oleh Reuters (26/08).
Dalam percobaan yang digunakan penelitian ini, perokok diminta untuk melakukan olahraga secara acak. Jenis-jenis olahraganya meliputi jogging, jalan cepat, dan bersepeda. Sementara beberapa perokok diminta untuk melakukan kegiatan pasif seperti menonton televisi atau bermain video game.
Secara keseluruhan tim Taylor menemukan bahwa perokok memiliki sedikit keinginan untuk merokok ketika mereka berolahraga, dibandingkan dengan melakukan kegiatan aktif.
Alasannya masih belum diketahui. Taylor berpendapat bahwa olahraga bisa jadi salah satu cara pengalihan perhatian, sementara melakukan kegiatan aktif juga bisa meningkatkan mood seseorang. Sehingga ketika mereka baik-baik saja, mereka merasa tak perlu merokok lagi.
Dalam penelitian ini tak ada perokok yang melakukan program berhenti merokok seperti menggunakan permen karet, produk pengganti nikotin, dan lainnya. Berolahraga juga diketahui tak memiliki efek samping seperi terapi penggantian nikotin.
Jadi, jika Anda benar-benar ingin berhenti merokok, tak ada salahnya meluangkan waktu setiap hari untuk berolahraga santai.
(mdk/kun)