Olahraga di usia 40-an masih bisa cegah gagal jantung
Tak ada kata terlambat untuk mulai meningkatkan kebugaran dan menurunkan risiko gagal jantung.
Orang yang mengalami obesitas di usia 40 - 50 tahun mungkin berpikir bahwa mereka telah terlambat untuk mencegah penyakit jantung. Namun ini adalah anggapan yang salah. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa berolahraga dan menjaga berat badan tubuh di usia 40 - 50 tahun masih bisa menurunkan risiko terkena serangan jantung di kemudian hari.
Pengurangan risiko ini juga bergantung pada faktor lain, seperti kebiasaan merokok, tekanan darah tinggi, atau tingkat kolesterol. Peneliti menekankan bahwa tak ada kata terlambat untuk mulai berolahraga dan menjalani gaya hidup sehat untuk mencegah serangan jantung.
-
Bagaimana cara mengurangi risiko penyakit jantung dengan olahraga? Jenis olahraga yang dapat dilakukan secara teratur termasuk jalan kaki, berlari, bersepeda, renang, yoga, dan angkat beban. Olahraga aerobik seperti berlari dan bersepeda dapat membantu meningkatkan kesehatan jantung dan paru-paru. Sementara olahraga kekuatan seperti angkat beban dapat membantu memperkuat otot-otot tubuh.
-
Apa saja tanda-tanda masalah jantung yang muncul saat berolahraga? Dilansir dari Healthshots, berikut sejumlah tanda adanya masalah jantung yang tampak ketika kita berolahraga: Rasa Nyeri di Dada Merasa kesulitan bernapas saat berolahraga bisa menjadi tanda awal serangan jantung. Hal ini bisa disertai dengan nyeri dada atau terjadi tanpa gejala nyeri dada. Sesak Napas Merasa Pusing Meskipun rasa lelah adalah hal yang wajar selama berolahraga, merasa pusing atau pingsan bukanlah hal yang normal. Ini bisa menjadi tanda peringatan untuk segera menghentikan aktivitas fisik. Detak Jantung yang Tidak Normal Jika Anda merasa detak jantung Anda tidak stabil, seperti berdebar-debar atau terlalu cepat, ini bisa menjadi indikasi masalah jantung yang perlu segera ditangani. Sensasi Tidak Nyaman di Bagian Tubuh Lain Selain nyeri dada, masalah jantung yang terjadi selama berolahraga juga dapat menyebabkan sensasi tidak nyaman di bagian tubuh lain, seperti lengan, leher, atau punggung.
-
Kenapa serangan jantung bisa terjadi saat olahraga? Serangan jantung saat berolahraga bisa terjadi karena beberapa alasan, dan ini adalah topik yang penting untuk dipahami, terutama bagi mereka yang rutin berolahraga atau yang ingin memulai rutinitas olahraga.
-
Bagaimana cara mengatasi serangan jantung saat berolahraga? Mengenali tanda-tanda ini juga berguna untuk karena dapat membantu mengenali dan merespons keadaan darurat medis dengan cepat.
-
Olahraga apa saja yang bisa membantu meningkatkan kinerja jantung? Nah, salah satu cara terbaik yang bisa dicoba agar kesehatan jantung tetap terjaga adalah dengan rajin berolahraga. Yup, berolahraga sendiri memang memiliki banyak manfaat bagi kesehatan tubuh dan mental. Selain itu, sejumlah olahraga pun juga dinilai baik untuk melatih flexibilitas dan daya tahan pada tubuh. Tapi jika kamu mencari jenis olahraga yang dapat memperkuat kinerja jantung, maka berikut ini adalah 4 rekomendasi olahraga yang bagus untuk dicoba.
-
Siapa yang menganjurkan olahraga bagi penderita jantung? Penderita penyakit jantung disarankan berolahraga untuk melatih otot jantung agar sirkulasi darah menjadi lebih lancar.
"Kebugaran adalah faktor penangkal gagal jantung. Namun jika seseorang berusaha memperbaiki kebugarannya di usia pertengahan, mereka juga bisa mengurangi risiko gagal jantung," ungkap Dr Ambarish Pandey dari University of Texas Southwestern Medical Center di Dallas.
Berdasarkan data US Centers for Disease Control and Prevention, 50 persen orang yang terkena gagal jantung akan meninggal dalam waktu lima tahun. Namun dalam banyak kasus, gagal jantung bisa dicegah dengan menjaga kesehatan kardiovaskular dan mengontrol faktor risiko gagal jantung.
Hasil tersebut diketahui peneliti setelah mengamati tingkat kebugaran lebih dari 9.000 pria dan wanita berusia rata-rata 48 tahun selama delapan tahun. Mereka menemukan bahwa orang yang memiliki tingkat kebugaran rendah pada awal penelitian memiliki risiko tinggi terkena gagal jantung pada usia 65 tahun. Namun mereka yang meningkatkan kebugaran dan mengubah gaya hidup saat penelitian berlangsung memiliki risiko gagal jantung yang lebih rendah.
Pandey menyarankan orang yang berusia 40 tahun untuk melakukan jogging selama 12 menit sampai 10 menit. Jika dilakukan secara teratur, kegiatan ini bisa menurunkan risiko gagal jantung hingga 40 persen.