Operasi Bypass Jantung Koroner (CABG) Pertama di Purwabeka Sukses Ditangani RS EMC Cikarang
Intip RS EMC Cikarang milik grup EMC Healthcare dalam melakukan melakukan bedah jantung terbuka.
Menariknya, operasi bypass jantung koroner tersebut menjadi yang pertama kalinya dilakukan di rumah sakit yang berada di Kabupaten Purwakarta, Karawang dan Bekasi (Purwabeka). Hal itu pun menjadi sebuah terobosan bagi RS EMC Cikarang milik grup EMC Healthcare dalam melakukan melakukan bedah jantung terbuka.
Tingkat Keberhasilannya 100%
Tim medis RS EMC Cikarang melakukan operasi bypass jantung koroner atau dalam bahasa medis disebut operasi Coronary Artery Bypass Graft (CABG) pada pasien-pasien pria dengan tingkat keberhasilan 100%.
Adapun prosedur CABG sendiri adalah pembuatan jalur baru atau bypass di sekitar coronary artery yang tersumbat akibat tumpukan lemak.
Jalur baru yang sudah tersambung ini akan membuat aliran darah menuju organ jantung menjadi lancar. Kondisi ini akan membuat sel jantung cukup mendapatkan nutrisi dan oksigen.
-
Di mana operasi bypass jantung bisa dilakukan? Cardiovascular Center EMC Healthcare merupakan pusat layanan kesehatan yang unggul dalam menangani berbagai masalah terkait kelainan jantung dan pembuluh darah. Pusat ini menyediakan layanan yang terintegrasi, mulai dari pemeriksaan awal (screening), diagnostik, terapi, hingga rehabilitasi. Seluruh tindakan medis di sini dilaksanakan oleh tim dokter dan medis yang ahli serta didukung dengan fasilitas terkini, salah satunya di RS Grha Kedoya.
-
Bagaimana cara dokter melakukan operasi bypass jantung? Dalam prosedur ini, pembuluh darah dari kaki (vena saphena), dada (arteri mamaria interna), atau lengan (arteri radialis) digunakan sebagai cangkokan.
-
Kenapa operasi bypass jantung perlu dipertimbangkan? Meskipun operasi bypass jantung dapat menurunkan risiko serangan jantung, meredakan gejala nyeri dada, dan memperpanjang usia harapan hidup hingga 10 tahun, prosedur ini bukanlah pilihan pertama dalam mengatasi penyakit jantung koroner karena risiko yang cukup tinggi.
-
Apa tujuan utama dari operasi bypass jantung CABG? Menurut dr. Marolop Pardede, Sp.BTKV(K), MH, seorang Spesialis Bedah Toraks, Kardiak, dan Vaskular di RS Grha Kedoya, EMC Cikarang, dan Pekayon, tujuan utama operasi ini adalah untuk menciptakan saluran baru yang melewati pembuluh darah yang tersumbat akibat penumpukan plak atau lemak pada arteri.
-
Apa yang bisa dilakukan setelah serangan jantung untuk mengurangi risiko kematian? Sebuah studi terbaru menemukan bahwa berolahraga selama tahun pertama setelah serangan jantung dapat mengurangi kemungkinan Anda meninggal setengahnya atau lebih dibandingkan jika Anda tetap tidak aktif.
-
Apa yang dapat memicu gangguan irama jantung? Konsumsi Kafein dan Stres Bisa Jadi Pemicu Gangguan Irama Jantung Gangguan irama jantung atau aritmia merupakan kondisi medis yang sering kali disebabkan oleh berbagai faktor. Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah lulusan Universitas Indonesia, dr. Alexandra Gabriella Sp.J.P FIHA, menyatakan bahwa stres dan konsumsi kafein merupakan dua faktor utama yang dapat memicu aritmia.
Diperuntukkan Pengidap Penyakit Jantung Koroner
Coronary Artery Bypass Grafting (CABG) atau yang biasa dikenal dengan operasi bypass jantung merupakan salah satu prosedur operasi yang diperuntukkan untuk pengidap penyakit jantung koroner.
Tujuan dari dilaksanakannya prosedur ini adalah untuk membuat sebuah saluran baru melewati pembuluh darah yang tersumbat akibat adanya penyempitan arteri yang mengalami penyumbatan akibat adanya penumpukan plak atau lemak pada arteri.
Adapun penumpukan plak atau lemak tersebut sendiri dapat menyebabkan pecahnya arteri serta membentuk gumpalan darah yang dapat berujung pada kurangnya oksigen pada jantung dan menyebabkan jantung berhenti berfungsi sehingga memicu serangan jantung.
Secara umum, operasi bypass jantung tidak menjadi pilihan pertama dalam mengatasi penyakit jantung koroner karena meskipun dapat menurunkan risiko serangan jantung, meredakan gejala nyeri dada, dan menambah usia harapan hidup hingga 10 tahun, operasi ini memiliki risiko yang cukup tinggi.
Prosedur Operasi Bypass Jantung Koroner
Secara umum, operasi bypass jantung berlangsung selama 3-6 jam tergantung banyaknya pembuluh darah yang dicangkokkan untuk menggantikan fungsi pembuluh darah yang menyempit. Pembuatan jalur alternatif tersebut dapat dilakukan operasi menggunakan mesin pintas jantung paru.
Ada juga teknik tanpa menggunakan mesin pintas jantung paru, jantung di operasi dalam keadaan berdenyut. Pada teknik ini terdapat beberapa keuntungan dibandingkan teknik dengan menggunakan mesin pintas jantung paru, kemudian pembuluh darah dari kaki (vena saphena), dada (arteri mamaria interna), atau lengan (arteri radialis).
Pembuluh darah tersebut kemudian akan diangkat dan dokter membuat sayatan pada tulang dada agar bisa mencapai jantung. Lalu, jantung akan dihentikan dari memompa untuk beberapa saat agar dokter dapat memasangkan pembuluh darah cangkokkan.
Selama prosedur berlangsung, fungsi mengalirkan darah ke seluruh tubuh yang dilakukan oleh jantung digantikan oleh mesin bypass jantung-paru pada jenis operasi dengan mesin pintas jantung paru. Agar organ-organ lain tetap menerima oksigen selama aliran darah ke jantung diperbaiki.
Setelah aliran darah ke jantung sudah diperbaiki dan dicangkok, jantung pasien akan diberi kejutan listrik dengan kekuatan terkontrol agar kembali memompa. Terakhir, tulang dada yang disayat akan disatukan kembali dengan kawat dan kulit dijahit dengan benang.
Waktu yang Tepat untuk Operasi Bypass Jantung
Operasi bypass jantung perlu dipertimbangkan apabila penyakit jantung yang dimiliki oleh pasien tidak dapat diobati dengan angioplasty dan/atau pemasangan ring jantung. Prosedur minimal invasif tersebut biasanya dilakukan untuk memperlebar arteri yang menyempit dengan mengembangkan balon yang dimasukkan melalui kateter.
Selain itu, operasi bypass jantung perlu dipertimbangkan jika arteri koroner yang tersumbat lebih dari satu, jantung melemah karena beberapa sumbatan, hingga arteri koroner sebelah kiri tersumbat. Nah, mengingat tingkat keberhasilan operasi bypass jantungnya mencapai 100%, maka bisa melakukannya di RS EMC Cikarang dan dipimpin langsung oleh tim dokter dari Heart and Vascular Center RS EMC Cikarang dr. Marolop Pardede, Sp.BTKV, Subsp.VE (K), MH.
Penulis: Achmad Iwan Tantomi