Penelitian Ungkap Bahwa Konsumsi Susu saat Sarapan Bisa Tingkatkan Kualitas Pola Makan Anak
Orangtua sebaiknya mengajak anak mengonsumsi susu setiap pagi saat sarapan untuk memastikan kebutuhan mikronutrien, terutama kalsium dan vitamin D, terpenuhi.
Konsumsi susu saat sarapan dengan variasi menu yang cukup berhubungan langsung dengan peningkatan kualitas pola makan anak. Hal ini berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh The South East Asian Nutrition Surveys (SEANUTS) II.
Oleh karena itu, orang tua disarankan untuk membiasakan anak mengonsumsi susu setiap pagi guna memenuhi kebutuhan mikronutrien, terutama kalsium dan vitamin D. Seperti yang diungkapkan oleh peneliti utama SEANUTS II, Prof Dr dr Rini Sekartini, Sp.A(K), "Secara umum, anak-anak yang mengonsumsi susu pada saat sarapan memiliki asupan mikronutrien esensial lebih tinggi terutama untuk kalsium dan vitamin D," ujarnya dalam pemaparan di acara Media Scientific Workshop SEANUTS II bersama Frisian Flag di Jakarta, Jumat, seperti dilansir oleh ANTARA.
-
Kenapa anak susah minum susu? Anak yang susah minum susu bisa disebabkan oleh berbagai faktor. Memahami penyebab ini adalah langkah pertama untuk mencari solusi yang tepat. Berikut adalah beberapa penyebab umum mengapa anak mungkin menolak minum susu: Rasa yang Tidak DisukaiAnak-anak memiliki preferensi rasa yang berbeda, dan beberapa mungkin tidak menyukai rasa susu. Susu sapi memiliki rasa yang khas, dan jika anak tidak terbiasa atau tidak menyukainya, mereka mungkin menolak untuk meminumnya. Rasa yang terlalu kuat atau tidak enak bagi mereka bisa menjadi alasan utama penolakan.
-
Gimana cara membuat anak mau minum susu? Bersikap Kreatif dalam PenyajianMengubah cara penyajian susu dapat membuatnya lebih menarik bagi anak. Misalnya, sajikan susu dalam gelas lucu atau dengan sedotan berwarna-warni. Anda juga bisa membuat smoothie dengan mencampurkan susu dengan buah-buahan segar, yogurt, dan sedikit madu. Selain itu, membuat puding susu atau es krim homemade menggunakan susu bisa menjadi cara lain untuk memastikan anak mendapatkan asupan susu dengan cara yang menyenangkan.
-
Bagaimana cara susu formula membantu perkembangan anak? Susu formula, yang telah dirancang untuk mendekati komposisi ASI, mengandung nutrisi utama seperti protein, karbohidrat, lemak, vitamin, dan mineral yang dibutuhkan oleh anak. Dr. Robert Soetandio dari RS Pondok Indah Bintaro menambahkan bahwa, “susu formula juga memiliki kandungan asam lemak tak jenuh yang bermanfaat bagi perkembangan otak, sistem saraf, dan mata bayi.”
-
Bagaimana cara memastikan anak mendapatkan nutrisi yang cukup? c. Perhatikan Pola Makan Anak Tahukah para orang tua, stunti bisa dipengaruhi oleh masalah pola makan anak. Oleh karena itu, pastikan para orang tua memberikan si kecil makan dengan cara yang tepat. Dengan begitu, anak-anak pun mampu memiliki perilaku atau kebiasaan makan yang baik. Sehingga nantinya kebutuhan asupan nutrisi harian anak dapat terpenuhi dengan baik.
-
Bagaimana cara memastikan anak mendapatkan asupan nutrisi yang cukup? Perbanyak makanan yang dapat membantu melancarkan pencernaan, seperti buah dan sayur, makanan manis nggak usah terlalu banyak (diberikan).
-
Bagaimana susu bisa membantu pertumbuhan tulang anak? Menurut National Institutes of Health’s Office of Dietary Supplements (ODS), satu gelas susu bisa menyumbangkan sekitar 30% kebutuhan kalsium tubuh. Kandungan vitamin D dalam susu juga mendukung pertumbuhan tulang pada masa puncaknya.
Penelitian ini menekankan pentingnya mengonsumsi susu saat sarapan, yang dapat meningkatkan asupan harian vitamin D hingga 4,4 kali dan kalsium 2,6 kali lebih banyak bagi anak-anak di Indonesia. Produk susu tidak hanya terbatas pada susu cair atau bubuk, tetapi juga mencakup produk susu hewani lainnya seperti yoghurt dan keju, dengan ketentuan satu porsi per hari. Rini, yang juga merupakan Guru Besar Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran UI, menambahkan bahwa temuan ini dapat menjadi rekomendasi dan dorongan bagi pemerintah, tenaga kesehatan profesional, sekolah-sekolah, industri, dan terutama keluarga. "Minum susu minimal satu kali sehari saat sarapan dapat membantu pemenuhan nutrisi anak yang penting bagi pertumbuhan," tutupnya.
Hanya 16 Persen Anak Indonesia yang Mengonsumsi Susu
Dalam survei SEANUTS, Rini menjelaskan bahwa dari 28 persen anak yang telah sarapan, hanya 16 persen yang mengonsumsi susu atau produk dairy sebagai bagian dari nutrisi utama mereka. Ia menekankan bahwa sarapan memiliki peran yang sangat penting dalam memberikan energi bagi anak, terutama untuk mendukung aktivitas sehari-hari dan proses belajar mereka. Secara umum, masyarakat Indonesia cenderung tidak memberikan susu kepada anak setelah mereka berusia dua tahun, karena dianggap cukup mendapatkan nutrisi dari makanan sehari-hari. Oleh karena itu, data menunjukkan bahwa konsumsi susu lebih tinggi pada anak yang berusia di bawah dua tahun. Selain itu, masalah ketersediaan susu di daerah pedesaan dan rendahnya pendapatan juga menjadi faktor yang membuat anak-anak di atas dua tahun jarang mengonsumsi susu.
Susu sebagai Sumber Kalsium dan Vitamin D
Terkait dengan pemenuhan mikronutrien, Rini menekankan pentingnya perhatian orangtua terhadap asupan kalsium dan vitamin D. Ia menjelaskan bahwa susu adalah salah satu sumber yang paling mudah untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
"Untuk vitamin C, kolin, dan DHA, biasanya memang mungkin ada yang makan dengan lauk-pauk yang mengandung itu juga bisa dianjurkan," tambahnya. Namun, ia mengingatkan bahwa fokus utama harus pada pemenuhan kalsium dan vitamin D, yang dapat diperoleh dengan menambahkan susu pada sarapan.