Penggunaan Ganja Medis Tidak Boleh Sembarangan dan Tidak Dikonsumsi Langsung
Ahli Bidang Adiksi dan Rehabilitasi Badan Narkotika Nasional (BNN) Republik Indonesia, dr Danardi Sosrosumihardjo SpKJ(K) mengungkapkan bahwa ada perbedaan pada Cannabis sativa, tanaman ganja yang banyak tumbuh di Indonesia.
Beberapa waktu belakangan, kembali ramai dibahas mengenai penggunaan ganja terutama untuk alasan medis. Hal ini tak lepas dari kisah perjuangan pasangan suami istri, Santi Warastuti dan Eto Sunarta yang tengah berupaya untuk mendapatkan legalisasi ganja medis di Indonesia.
Upaya Santi dan Eto dilakukan lantaran mereka memiliki putri yang mengidap Cerebral Palsy, kondisi kelumpuhan otak yang menyebabkan adanya gangguan pada otot, gerak, dan koordinasi tubuh.
-
Bagaimana proses penghapusan ganja dari daftar obat terlarang? CND telah mempertimbangkan rekomendasi WHO sejak tahun 2018 dan menyetujui pemungutan suara secara langsung di Wina pada bulan Desember 2020.
-
Siapa yang memutuskan untuk menghapus ganja dari daftar obat terlarang? Ke-53 Negara Anggota CND, badan pembuat kebijakan narkoba utama PBB, memilih untuk menghapuskan ganja dari Daftar tersebut.
-
Apa saja manfaat kemangi bagi kesehatan? Kemangi memberikan efek yang luar biasa untuk kesehatan. Dilansir dari Medical News Today, kemangi memiliki beberapa manfaat sebagai berikut: Mengurangi Stres Oksidatif Kemangi kaya akan antioksidan yang dapat membantu menurunkan stres oksidatif dalam tubuh. Stres oksidatif terjadi ketika ada ketidakseimbangan antara radikal bebas dan antioksidan, yang bisa menyebabkan kerusakan sel dan berkontribusi pada berbagai penyakit, seperti kanker, penyakit jantung, dan diabetes. Senyawa seperti eugenol dalam kemangi berfungsi sebagai antioksidan yang efektif.
-
Apa saja manfaat daun jarak untuk kesehatan? Daun jarak atau Ricinus communis L adalah tanaman perdu yang sering digunakan untuk mengobati berbagai penyakit. Selain bijinya yang terkenal berkhasiat saat diolah jadi minyak, daun jarak juga bisa diolah menjadi pasta untuk dioleskan ke tubuh. Tanaman jarak memiliki antioksidan, antiinflamasi, hingga antimikroba. Berikut manfaat daun jarak dilansir dari halodoc dan berbagai sumber, (11/12/2023): 1. Atasi Sembelit Sembelit merupakan kondisi di mana seseorang kesulitan untuk buang air besar (BAB). Untuk mengatasinya, Anda bisa memanfaatkan daun jarak. Pakai daun jarak yang masih segar. Kemudian, cuci bersih daun jarak tersebut dan kukus sampai matang. Setelah itu, segera santap daun jarak sebagai lalapan atau pendamping makan. 2. Atasi Sakit Gigi 3. Atasi Perut KembungDaun jarak juga bisa bantu atasi perut kembung. Caranya yakni siapkan beberapa daun jarak yang masih utuh. Setelah itu, bersihkan daun jarak sampai tidak ada getah yang menempel. Kemudian berikan daun jarak dengan sedikit minyak kayu putih.Selanjutnya, oleskan daun jarak pada perut dan bagian sekitar dada untuk memberikan rasa hangat. 4. Atasi Sariawan Manfaat daun jarak bagi kesehatan tubuh yang keempat adalah dapat mengatasi sariawan. Hal ini berkat adanya senyawa anti inflamasi pada getah daun jarak. 5. Obati Rematik Daun jarak juga bermanfaat untuk membantu mengatasi rematik. Anda dapat menggunakan air rebusan daun jarak untuk mendapatkan manfaat tersebut.Caranya, siapkan lima sampai delapan lembar daun jarak, kemudian tumbuk sampai halus bersama sedikit air hangat.Setelah itu, oleskan pada bagian tubuh yang mengalami rematik. Anda dapat melakukannya setidaknya tiga kali sehari sampai kondisinya mereda. 6. Stabilkan Gula Darah 7. Turunkan Demam Anak Manfaat daun jarak yang berikutnya bagi kesehatan tubuh yaitu membantu menurunkan panas pada anak.Caranya, siapkan dua sampai tiga helai daun jarak yang sudah dicuci bersih, lalu oleskan daun jarak pada minyak kayu putih.Setelah itu, panaskan daun jarak tadi di atas api selama dua menit atau sampai panasnya merata di seluruh permukaan daun.Kemudian setelah hangat, letakkan daun di bagian perut dan punggung anak. 8. Hilangkan Kurap Daun jarak memiliki kandungan minyak yang mempunyai senyawa aktif bernama asam undesilenat.Caranya, cuci bersih daun jarak lalu rendam di dalam minyak kelapa selama beberapa jam. Setelah itu, panaskan minyak dan daun tersebut ke dalam panci. Apabila sudah siap, oleskan daun jarak tersebut ke bagian permukaan kulit yang terkena kurap. Lalu, tutup bagian tersebut dengan handuk kecil atau kain katun. Diamkan semalaman.
-
Dimana kue ganja tersebut ditemukan? Dari hasil kerja sama tersebut ditemukan ganja yang dicampur dengan kue seberat 278,2 gram dari Kota Medan, Sumatera Utara.
-
Apa yang telah dilakukan UN Commission on Narcotic Drugs (CND) terkait ganja? Pada 2 Desember 2020, UN Commission on Narcotic Drugs (CND) atau badan pembuat kebijakan narkoba di PBB mengklasifikasikan ulang ganja dan resin ganja ke dalam daftar internasional untuk mengakui nilai medisnya.
Padahal penggunaan ganja medis sebenarnya tidak bisa sembarangan dan tidak semudah itu. Faktanya penggunaan ganja medis tidak bisa hanya dikonsumsi langsung dari tanaman atau daunnya.
Ahli Bidang Adiksi dan Rehabilitasi Badan Narkotika Nasional (BNN) Republik Indonesia, dr Danardi Sosrosumihardjo SpKJ(K) mengungkapkan bahwa ada perbedaan pada Cannabis sativa, tanaman ganja yang banyak tumbuh di Indonesia.
"Cannabis sativa yang tumbuh di Indonesia tidak sama dengan yang tumbuh di negara lain. Ada kandungan THC (tetrahydrocannabinol) dan CBD (Cannabidiol) yang berbeda-beda kadarnya," ujar Danardi beberapa waktu lalu.
Menurut Danardi, Cannabis sativa yang tumbuh di Aceh memiliki kandungan THC yang sangat tinggi. Sedangkan untuk kandungan CBD-nya sendiri justru rendah.
Harus Sudah Terjamin Keamanannya
Lebih lanjut Danardi mengungkapkan bahwa di negara-negara lain seperti Amerika Serikat, zat CBD yang ada memang telah diolah sedemikian rupa sehingga bisa dijadikan obat.
"Di negara lain, misal di USA, zat CBD yang ada di tanaman ganja itu di-extract, diambil, dan dimurnikan. Itu dikemas jadi obat. Bukan dengan makan daun, bunga, atau tanaman ganja secara utuh," kata Danardi.
Danardi menegaskan terdapat beberapa jenis obat dengan kandungan ganja yang memang sudah digunakan di negara lain. Namun sekali lagi, obat tersebut bukan diberikan secara herbal melainkan sudah diolah lebih dulu sehingga keamanannya terjamin.
Obat-obatan yang berisi CBD tersebut pun sudah banyak dijual sebagai obat kemasan di Amerika Serikat. Lebih lanjut menurut Danardi, berdasarkan penelitian yang sudah ada sebelumnya, CBD selama ini digunakan untuk anti nyeri dan anti kejang.
Danardi pun belum mengetahui soal manfaat CBD secara khusus untuk pengobatan Cerebral Palsy seperti yang dicari oleh Santi dan Eto.
"Secara uji klinis saya belum membaca penelitiannya CBD untuk kasus Cerebral Palsy, yang sudah ada, penelitian CBD untuk anti nyeri dan anti kejang," ujar Danardi.
Reporter: Diviya Agatha
Sumber: Liputan6.com