Pentingnya Kenali Gejala Dini Diabetes Bahkan Sebelum Dilakukan Skrining
Mengenali kondisi diri sendiri sangat penting terutama pada mereka yang sudah menunjukkan gejala dini diabetes.
Mengenali kondisi diri sendiri sangat penting terutama pada mereka yang sudah menunjukkan gejala dini diabetes.
-
Kapan skrining diabetes dianjurkan dilakukan? Menurut Farid, skrining juga dapat dilakukan pada orang yang mengalami kelebihan berat badan, tekanan darah tinggi, dan kebiasaan merokok.
-
Apa yang meningkatkan risiko diabetes? Ketika orang begadang, dia akan makan lebih banyak, namun pada malam hari tidak banyak aktivitas yang dapat dilakukan. Dalam jangka panjang, perubahan-perubahan pola hidup seperti ini bisa menyebabkan seorang lebih mudah terkena diabetes
-
Kenapa camilan sehat penting untuk penderita diabetes? Mengutip everydayhealth, makan camilan sehat saat diabetes bisa membantu mengatasi rasa lapar dan mencegah makan berlebihan.
-
Kenapa penting untuk menjaga kesehatan diri bagi penderita diabetes melitus? Pasalnya, ternyata diabetes melitus merupakan salah satu penyakit yang bisa memicu komplikasi serius, lho! Jadi, penting untuk selalu waspada dan aware dengan berbagai kondisi yang terjadi pada tubuh penderita diabetes melitus.
-
Apa saja sayuran yang baik untuk mengelola diabetes? Sayuran bukan hanya pilihan yang sehat untuk semua orang, tetapi juga sangat berguna bagi mereka yang memiliki diabetes. Sayuran mengandung berbagai nutrisi penting, serat, dan senyawa bioaktif yang dapat membantu menjaga gula darah tetap terkendali, mencegah komplikasi, dan meningkatkan kualitas hidup.
-
Kapan seseorang dikatakan mengidap diabetes? Seseorang bisa dikatakan memiliki penyakit diabetes, jika kadar gula darah mencapai lebih dari 200mg/dL, disertai dengan munculnya beberapa gejala, seperti sering haus, sering buang air kecil, sering merasa lapar, luka sulit sembuh dan lainnya.
Pentingnya Kenali Gejala Dini Diabetes Bahkan Sebelum Dilakukan Skrining
Dokter spesialis penyakit dalam, DR Dr Soebagijo Adi Soelistijo, SpPD-KEMD, FINASIM, menyoroti pentingnya mengenali gejala diabetes secara dini agar individu tidak perlu menunggu skrining seperti pemeriksaan HbA1c untuk mengetahui apakah mereka terkena diabetes atau tidak.
"Kita harus mengenali secara dini diabetes supaya kita tahu sejak dini, tidak menunggu skrining. Harus tahu tanda-tanda. Ada dua yakni gejala akut yang terjadi mendadak dan gejala kronis," terang Soebagijo dilansir dari Antara.
Gejala akut diabetes mencakup tiga hal, yaitu banyak makan, banyak minum, dan banyak kencing. Jika gejala ini diabaikan, dapat menyebabkan penurunan nafsu makan dan berat badan. Soebagijo mengingatkan bahwa jika tidak diobati, kondisi ini dapat menjadi serius.
Sementara itu, gejala kronis diabetes melibatkan kesemutan, rasa panas, kram, kelelahan, kantuk, dan pandangan mata kabur yang dapat menyebabkan seringnya pergantian kacamata karena perubahan kadar gula. Gejala kronis lainnya termasuk gatal-gatal, masalah gigi, penurunan fungsi seksual, dan risiko keguguran pada ibu hamil.
"Ibu hamil yang sering keguguran selain merupakan komplikasi atau gejala kronis, juga bisa mendeteksi orang itu punya risiko untuk diabetes," ujar Soebagijo.
Soebagijo menjelaskan bahwa kadar gula yang tinggi dan resistensi insulin dapat menyebabkan perubahan metabolisme pada bayi dan ibu hamil, meningkatkan risiko keguguran. Oleh karena itu, ibu hamil yang sering mengalami keguguran dapat menjadi indikator risiko diabetes.
Terlepas dari gejala, Kementerian Kesehatan menjamin pembiayaan gratis untuk skrining diabetes bersama dengan 13 jenis penyakit lainnya, termasuk hipertensi, stroke, kanker serviks, kanker payudara, TBC, anemia, kanker paru, kanker usus, PPOK, thalassemia, hipotiroid kongenital, dan hepatitis.
"Sementara komplikasi kronis lain yang kita takuti itu kebutaan, stroke, serangan jantung, gagal ginjal, kaki diamputasi," terangnya.
Soebagijo juga menekankan pentingnya mengenali komplikasi diabetes secara dini, termasuk hipoglikemi (kondisi gula darah rendah) dan komplikasi kronis seperti kebutaan, stroke, serangan jantung, gagal ginjal, dan amputasi kaki. Mengenali gejala dan komplikasi sejak dini memungkinkan untuk tindakan preventif yang lebih efektif.