Pentingnya Memerah ASI Bagi Ibu yang Bekerja untuk Penuhi Kebutuhan Bayi
Dalam memastikan kebutuhan makan bayi, memerah ASI merupakan salah satu cara yang bisa dilakukan oleh ibu.
Dalam memastikan kebutuhan makan bayi, memerah ASI merupakan salah satu cara yang bisa dilakukan oleh ibu.
-
Apa yang terjadi pada ASI ketika ibu mengonsumsi makanan pedas? Penelitian menunjukkan bahwa makanan pedas tidak berbahaya bagi bayi. Sebaliknya, makanan pedas hanya memengaruhi rasa ASI, yang kadang dapat memperkenalkan variasi rasa kepada bayi.
-
Kenapa air laut asin? Kenapa air laut asin?Jawab: Karena ikannya pada berkeringat.
-
Apa saja alasan ibu memberikan ASI campur susu formula? Pemberian ASI campur susu formula dapat dipertimbangkan dalam beberapa kondisi tertentu, termasuk ketika ibu mengalami masalah menyusui, produksi ASI kurang, berat badan bayi rendah, atau saat ibu tidak berada di rumah.
-
Kapan ASI bisa disimpan di suhu ruangan? Menurut CDC, ASI hanya boleh disimpan selama empat jam pada suhu ruangan.
-
Apa yang menjadi tujuan utama ibu menyusui dalam melancarkan ASI? Melancarkan produksi ASI adalah tujuan penting bagi ibu menyusui agar dapat memberikan gizi optimal pada bayinya.
Pentingnya Memerah ASI Bagi Ibu yang Bekerja untuk Penuhi Kebutuhan Bayi
Dalam menjalani rutinitas kerja sehari-hari, ibu yang bekerja perlu memperhatikan ketersediaan ASI perah untuk memenuhi kebutuhan nutrisi bayi mereka. Dr. I Gusti Ayu Nyoman Partiwi Sp.A, seorang dokter spesialis anak dari RS Bunda Jakarta, menekankan pentingnya persiapan ASI perah minimal 500-600cc setiap hari bagi bayi yang berusia 3 bulan.
“Kalau ibu bekerja 12 jam sehari ASI perah untuk bayi 3 bulan minimal 600cc harus dapat,” kata dr.Tiwi beberapa waktu lalu dilansir dari Antara.
Menurut dr. Tiwi, demikian ia akrab disapa, ibu yang bekerja selama 12 jam sehari perlu memastikan bahwa ASI perah yang tersedia bagi bayi minimal mencapai 600cc per hari.
Perhitungan kebutuhan ASI ini bisa dilakukan berdasarkan berat badan bayi, yang kemudian dikalikan dengan 150-180 cc. Sebagai contoh, jika bayi berusia 2-3 bulan memiliki berat badan sekitar 5 kilogram, maka kebutuhan ASI-nya bisa mencapai 750cc sampai 1 liter.
Kenaikan berat badan bayi juga sangat bergantung pada asupan ASI yang dikonsumsinya. Idealnya, dalam tiga bulan pertama kehidupan, bayi harus dapat menaikkan berat badannya sekitar 20-40 gram per hari. Jika bayi mengalami penurunan berat badan yang signifikan, hal ini bisa menjadi indikasi bahwa kualitas ASI yang diberikan tidak mencukupi.
Dr. Tiwi juga menjelaskan bahwa kualitas ASI yang baik ditandai dengan kandungan lemak yang tinggi, yang dikenal sebagai hindmilk. Hindmilk ini memiliki konsistensi lebih kental dan kaya akan lemak, yang sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi, termasuk perkembangan otak. Di sisi lain, ASI yang lebih encer atau dikenal sebagai foremilk, memiliki kandungan laktosa yang tinggi, yang baik untuk pencernaan bayi.
“Biasanya ASI kalau kental hindmilk banyak lemak, itu yang bikin berat badan tinggi dan perkembangan otak, bukan berarti ASI encer tidak baik, ada foremilk tinggi laktosa dan tinggi protein itu bagus untuk pencernaan,” kata Tiwi.
Untuk mendapatkan ASI berkualitas, dr. Tiwi menyarankan agar ibu menyusui rajin memerah ASI, terutama pada awal-awal kelahiran bayi. Ibu sebaiknya memerah ASI setiap tiga jam sekali untuk memastikan produksi ASI meningkat dan tetap berkualitas.
Penting juga untuk memberikan edukasi kepada ibu yang akan melahirkan bahwa hormon untuk memproduksi ASI membutuhkan waktu, namun dapat ditingkatkan dengan menyusui bayi secara langsung atau dengan memerah ASI secara teratur.
Jika ibu mengalami kesulitan dalam menyusui bayi secara langsung karena masalah seperti lecet, dr. Tiwi menyarankan untuk tetap memerah ASI setiap tiga jam sekali. Hal ini dapat membantu meningkatkan produksi ASI secara bertahap sambil belajar teknik menyusui yang tepat.
“Kalau bersama bayinya tapi susah menyusui karena lecet, perah saja tiap 3 jam, setiap ibu yang perah ASI sejak awal pasti naik produksinya, sambil belajar menyusui,” kata Tiwi.
Dalam menjalani peran ganda sebagai pekerja dan ibu, ketersediaan ASI perah yang cukup sangatlah penting.