Periksa ke Dokter atau Puskesma, Ini 3 Cara agar Tidak Mengalami Medical Gaslighting
Medical gaslighting bisa kita alami ketika berobat, ketahui cara agar tidak mengalaminya.
Mencari ruang aman atau safe space memang merupakan tantangan yang tidak mudah. Ruang aman bukan hanya sekadar lokasi fisik, tetapi juga mencakup lingkungan yang bebas dari rasa takut, diskriminasi, dan penghakiman. Sayangnya, menemukan ruang aman itu sulit. Bahkan, ruang yang dianggap aman sekalipun bisa berpotensi mengancam kesehatan mental Anda, terutama ketika kekhawatiran Anda sering kali diabaikan oleh orang lain, termasuk oleh mereka yang seharusnya dapat dipercaya, seperti dokter.
Menurut laporan dari Cosmopolitan PH pada Senin (14/10/2024), DC Journal menerbitkan sebuah studi yang menunjukkan bahwa 72% wanita pernah mengalami *medical gaslighting*. Dari jumlah tersebut, 17% melaporkan bahwa mereka diabaikan atau harus membuktikan gejala yang mereka alami, yang berakibat pada diagnosis yang tertunda dan hasil kesehatan yang lebih buruk. Wanita kulit berwarna, khususnya, menghadapi tantangan yang lebih besar dalam pemeriksaan kesehatan, yang semakin memperburuk ketidaksetaraan kesehatan dan merusak kesejahteraan wanita dalam sistem perawatan kesehatan.
-
Apa dampak Gaslighting terhadap mental korban? Jika ini terjadi secara terus-menerus, dapat berdampak untuk mental kamu seperti munculnya rasa harga diri yang rendah, gangguan kecemasan, depresi, dan sebagainya.
-
Kenapa Gaslighting dilakukan? Mereka menggunakan jenis pelecehan emosional ini untuk menguasai orang lain dengan memanipulasi teman, rekan kerja atau bahkan anggota keluarga.
-
Apa yang dimaksud dengan "gaslighting" menurut psikolog? Menurut Psychology Today, ini adalah bentuk pencucian otak perlahan-lahan yang membuat korban meragukan diri sendiri.
-
Apa itu gaslighting? Gaslighting adalah bentuk manipulasi psikologis di mana seseorang membuat orang lain meragukan realitas, ingatan, atau persepsinya sendiri.
-
Apa itu Gaslighting? Gaslighting adalah salah satu bentuk manipulasi yang sering terjadi dalam hubungan. Ini adalah jenis pelecehan emosional terselubung di mana pelaku menyesatkan target, menciptakan narasi yang salah dan membuat mereka mempertanyakan penilaian dan realitas mereka. Pada akhirnya, korban gaslighting mulai merasa tidak yakin dengan persepsi mereka tentang dunia dan kebenaran yang mereka percayai.
Beberapa laporan bahkan mencatat adanya kesalahan diagnosis dan keterlambatan diagnosis akibat gejala tertentu yang diabaikan atau diremehkan. Berbeda dengan *gaslighting* yang mungkin sudah dikenal sebelumnya, *medical gaslighting* adalah isu yang memerlukan perhatian lebih. Ketidakpercayaan terhadap seseorang tidak berarti kekhawatiran mereka tidak nyata atau tidak valid. Oleh karena itu, berikut adalah penjelasan lebih lanjut mengenai masalah ini.
Apa Itu Medical Gaslighting
Medical gaslighting merupakan bentuk manipulasi yang merugikan pengalaman pasien. Situasi ini muncul ketika seorang tenaga medis meremehkan, mengabaikan, atau tidak mengakui masalah kesehatan yang dialami oleh pasien.
Proses ini juga bisa melibatkan penyalahgunaan atau kesimpulan yang salah mengenai masalah kesehatan. Penelitian menunjukkan bahwa medical gaslighting lebih umum terjadi pada wanita, dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti bias gender dan informasi yang salah. Stereotip negatif, seperti "dramatis," "histeris," dan "irasional," sering kali lebih melekat pada wanita, sehingga mereka lebih rentan untuk diabaikan dalam konteks kesehatan.
VeryWell Mind mengidentifikasi beberapa tanda yang perlu diwaspadai jika Anda mencurigai adanya praktik medical gaslighting oleh tenaga kesehatan, antara lain:
- Mengabaikan gejala yang dialami pasien dan tidak menanggapi masalah mereka dengan serius.
- Tidak mendengarkan pasien atau sering kali menyela saat pasien berbicara.
- Menertawakan kekhawatiran pasien atau menganggap bahwa apa yang mereka alami hanya ada dalam pikiran mereka.
- Kurangnya empati atau kepekaan terhadap rasa sakit dan kekhawatiran pasien.
- Menyalahkan pasien atas kondisi yang mereka alami.
- Mengaitkan penyebab masalah medis dengan kondisi kesehatan mental.
Mencegah Terjadinya Medical Gaslighting
Sebenarnya, tidak ada cara yang benar-benar efektif untuk sepenuhnya terhindar dari praktik medical gaslighting. Namun, Anda dapat melakukan beberapa langkah untuk meminimalkan risiko tersebut, antara lain:
1. Lakukan Penelitian
Mencari dokter yang tepat bisa menjadi tantangan, karena pengalaman setiap orang bersifat subjektif. Meski begitu, usaha ini sangat berharga dan dianjurkan. Anda dapat meminta rekomendasi dari teman dan keluarga yang dapat dipercaya. Dengan cara ini, Anda bisa mendapatkan wawasan dari pengalaman orang lain dan menentukan apakah dokter tertentu sesuai dengan kebutuhan Anda. Alternatif lainnya adalah dengan mencari nama dokter yang ingin Anda temui dan membaca ulasan dari pasien yang pernah ditangani. Anda juga bisa melakukan pemeriksaan latar belakang untuk mengetahui keahlian dokter di bidang yang Anda butuhkan. Ini akan membantu Anda menemukan dokter yang paling sesuai dengan masalah kesehatan yang Anda hadapi.
Konsultasi dengan Dokter
Mencari dokter yang sesuai dengan kebutuhan Anda tidaklah mudah, karena tidak ada solusi yang berlaku untuk semua orang. Setiap pasien memiliki keunikan tersendiri, sehingga penting untuk menemukan penyedia layanan kesehatan yang memahami serta menghargai kebutuhan dan kekhawatiran Anda. Anda berhak untuk mencari opini kedua atau berpindah dari satu dokter ke dokter lain hingga menemukan yang membuat Anda merasa nyaman dan aman. Dokter yang mendukung akan menciptakan lingkungan di mana Anda dapat membahas masalah kesehatan secara terbuka tanpa merasa dihakimi. Proses ini mungkin memerlukan waktu dan usaha, namun sangat penting untuk kesehatan dan kesejahteraan Anda agar menemukan dokter yang benar-benar mendengarkan, menangani kekhawatiran Anda, dan memberikan perawatan yang pantas Anda terima.
Ajak Orang Lain sebagai Pendamping
Salah satu cara terakhir untuk menghindari pengalaman medical gaslighting adalah dengan mengajak seseorang yang Anda percayai, seperti orang tua, pasangan, adik, atau teman. Kehadiran dua orang tentu lebih baik daripada satu, terutama ketika rasa takut dan keraguan mulai menguasai pikiran. Memiliki seseorang yang memahami kekhawatiran Anda dan dapat menjaga kerahasiaan sangatlah penting. Mengajak pendamping yang dapat dipercaya saat berkonsultasi dengan dokter atau menghadiri janji medis dapat membantu Anda menentukan apakah kekhawatiran Anda diabaikan atau dianggap sepele. Ini juga akan mempermudah dalam mengidentifikasi perilaku gaslighting dalam situasi tersebut.