Rutinitas Buang Air Besar Bisa Menjadi Penanda dari Kesehatan Tubuh Secara Keseluruhan
Rutinitas buang air besar yang kita miliki bisa menunjukkan berbagai macam hal termasuk kesehatan dari tubuh kita secara keseluruhan.
Rutinitas buang air besar yang kita miliki bisa menunjukkan berbagai macam hal termasuk kesehatan dari tubuh kita secara keseluruhan.
-
Apa yang ditemukan oleh ilmuwan tentang air di Bumi? Penelitian yang bertujuan untuk menelusuri asal muasal air di bumi telah membawa para ilmuwan pada suatu penemuan yang benar-benar luar biasa—adanya samudera yang tersembunyi di dalam lapisan mantel bumi, 700 kilometer di bawah permukaan.
-
Bagaimana cara ilmuwan menulis di atas air? Solusi yang mereka gunakan untuk mengatasi masalah ini benar-benar baru. "Kami langsung meletakkan tinta ke dalam air dan menggunakan mikrobeads yang terbuat dari bahan pertukaran ion dengan diameter 20 hingga 50 mikron sebagai alat tulis," Karena mikrobead ini begitu kecil, sehingga tidak ada pusaran yang dihasilkan. Mikrobead ini juga berfungsi sebagai kation sisa dalam air dengan proton, yang mengubah pH lokal air. Yang perlu dilakukan adalah menggulirkan mikrobead di dalam air, dengan begitu partikel tinta akan terkumpul di jalur yang ditandai pada ujung mirobead.
-
Apa yang dimaksud dengan air? Pengertian air adalah suatu zat yang tersusun dari unsur kimia hidrogen dan oksigen dan berada dalam bentuk gas, cair, dan padat.
-
Apa yang membuat ilmuwan penasaran tentang asal muasal air di Bumi? Hal ini terjadi lantaran, para ilmuwan belum sepenuhnya memahami bagaimana cara air mampu menutupi dua pertiga permukaan Bumi. Sebab, awalnya saat Bumi terbentuk, suhunya sangat panas dan mendidih. Jadi, hal ini yang membuat peneliti penasaran bagaimana bisa air dengan suhu tinggi mampu menyelimuti permukaan Bumi, dan berubah menjadi unsur kehidupan.
-
Bagaimana penelitian ini bisa menemukan 'Hukum Buang Air Kecil'? Dalam penelitian tersebut, tim peneliti menganalisis video kecepatan tinggi dari berbagai hewan yang buang air kecil. Hasil penelitian ini melahirkan istilah 'Hukum Buang Air Kecil'.
-
Siapa yang memimpin penelitian tentang cadangan air di luar angkasa? Dua tim astronom yang dipimpin oleh ilmuwan di Caltech, telah menemukan tempat cadangan air terbesar yang pernah terdeteksi di alam semesta.
Rutinitas Buang Air Besar Bisa Menjadi Penanda dari Kesehatan Tubuh Secara Keseluruhan
Dilansir dari Science Alert, sebuah studi baru yang dipublikasikan di Cell Reports Medicine mengungkapkan bahwa frekuensi buang air besar memiliki pengaruh signifikan terhadap fisiologi dan kesehatan jangka panjang. Kondisi kesehatan terbaik ditemukan pada individu yang buang air besar satu hingga dua kali sehari.
Penelitian sebelumnya telah menjelaskan mengenai adanya hubungan antara sembelit dan diare dengan risiko infeksi dan kondisi neurodegeneratif yang lebih tinggi. Namun, karena temuan tersebut diamati pada pasien yang sakit, belum jelas apakah frekuensi buang air besar yang tidak teratur adalah penyebab atau akibat dari kondisi mereka.
"Saya berharap penelitian ini dapat membuka pikiran para klinisi mengenai potensi risiko dari tidak mengelola frekuensi buang air besar," kata penulis senior Sean Gibbons dari Institute for Systems Biology kepada AFP. Ia menjelaskan bahwa dokter seringkali memandang pergerakan usus yang tidak teratur sebagai hal yang sepele.
Gibbons dan timnya mengumpulkan data klinis, gaya hidup, dan biologi termasuk kimia darah, mikrobioma usus, genetika, dan lainnya dari lebih dari 1.400 sukarelawan dewasa sehat tanpa tanda-tanda penyakit aktif. Frekuensi buang air besar yang dilaporkan sendiri oleh peserta dikategorikan menjadi empat kelompok: sembelit (satu atau dua kali per minggu), normal rendah (tiga hingga enam kali per minggu), normal tinggi (satu hingga tiga kali per hari), dan diare.
Para peserta menyediakan sampel plasma darah dan tinja, serta mengisi kuesioner diet, kesehatan, dan gaya hidup yang ekstensif. Ketika tinja terlalu lama berada di usus, mikroba akan menghabiskan serat yang tersedia yang mereka fermentasi menjadi asam lemak rantai pendek yang bermanfaat dan malah memfermentasi protein, menghasilkan racun seperti p-cresol sulfate dan indoxyl sulfate.
"Apa yang kami temukan adalah bahwa bahkan pada orang sehat yang mengalami sembelit, ada peningkatan racun ini dalam aliran darah," kata Gibbons, mencatat bahwa racun ini sangat membebani ginjal.
Pentingnya Buah dan Sayuran
Dalam kasus diare, tim menemukan adanya kandungan kimia yang mengindikasikan peradangan dan kerusakan hati. Gibbons menjelaskan bahwa selama diare, tubuh mengeluarkan asam empedu yang berlebihan, yang seharusnya didaur ulang oleh hati untuk melarutkan dan menyerap lemak diet.
Bakteri usus yang memfermentasi serat, dikenal sebagai "strict anaerobes" dan dikaitkan dengan kesehatan yang baik, berkembang dalam "zona Goldilocks" dari satu atau dua kali buang air besar per hari. Namun, Gibbons menekankan bahwa lebih banyak penelitian diperlukan untuk mendefinisikan rentang optimal ini secara lebih tepat.
Secara demografis, orang yang lebih muda, wanita, dan mereka dengan indeks massa tubuh yang lebih rendah cenderung memiliki frekuensi buang air besar yang lebih rendah. Perbedaan hormonal dan neurologis antara pria dan wanita mungkin menjelaskan perbedaan ini, bersama dengan fakta bahwa pria umumnya mengonsumsi lebih banyak makanan.
"Makan lebih banyak buah dan sayuran adalah sinyal terbesar yang kami lihat," kata Gibbons, bersama dengan minum banyak air, aktivitas fisik teratur, dan diet yang lebih dominan pada tanaman.
Langkah selanjutnya dalam penelitian ini dapat melibatkan perancangan uji klinis untuk mengelola buang air besar dari sekelompok besar orang yang diikuti dalam jangka panjang untuk menilai potensinya dalam pencegahan penyakit.