Salmonella, bakteri beracun yang tidak terlihat
Waspadai bakteri utama penyebab keracunan ini
Bakteri merupakan mikroorganisme yang sangat sulit untuk dilihat dengan mata telanjang. Sayangnya makanan yang Anda konsumsi sehari-hari menyimpan banyak bakteri di dalamnya. Salah satunya adalah bakteri salmonella.
Bakteri salmonella sendiri seringkali dijumpai dalam makanan yang berasal dari unggas berikut turunannya serta daging dan produk olahan daging. Susu yang Anda konsumsi pun ternyata juga bisa tercemar bakteri salmonella. Sayangnya, makanan yang terkontaminasi bakteri salmonella seringkali berbau dan terlihat normal. Itulah sebabnya seperti dilansir dari dailymail.co.uk, banyak yang kemudian tiba-tiba tercemar bakteri ini dan mengalami keracunan.
Selain berasal dari daging, susu, dan produk hewan lainnya, bakteri salmonella juga ditemukan di dalam kotoran hewan peliharaan Anda. Anak ayam, bebek, dan tikus kecil cenderung membawa bakteri ini.
Beberapa gejala umum ketika Anda keracunan karena bakteri salmonella adalah Anda akan mengalami demam, infeksi pencernaan, serta sakit kepala. Namun sebelum hal tersebut terjadi, Anda pun bisa mencegahnya dengan beberapa cara seperti menghindari konsumsi telur, daging, susu mentah. Kemudian Anda harus mencuci dengan benar makanan yang akan Anda olah.
Baca juga:
Hati-hati, stres mampu tingkatkan risiko diabetes
Makan banyak lemak bisa bikin kurus?
Ternyata, penggunaan sepatu flat juga membahayakan kesehatan
-
Siapa yang melakukan penelitian mengenai keheningan? “Sejauh ini, sampai penelitian kami muncul, belum ada tes empiris utama untuk pertanyaan ini. Dan itulah yang ingin kami berikan,” kata Rui Zhe Goh, peneliti bidang Sains dan Filsafat dari Johns Hopkins University. Goh dan para profesornya mengerjakan ilusi sonik untuk memahami jika orang merasakan keheningan saat mereka memproses suara dari perspektif kognitif.
-
Kenapa kesehatan lidah penting? Seiring dengan fungsinya yang kompleks, kesehatan lidah dapat mencerminkan kondisi keseluruhan dari kesehatan seseorang. Perubahan warna, tekstur, atau adanya gejala seperti luka, bintik, atau pembengkakan pada lidah bisa menjadi tanda awal masalah kesehatan yang lebih serius.
-
Mengapa penelitian ini penting untuk memahami perkembangan tubuh dan penyakit? Studi ini memberikan pemahaman lebih lanjut tentang proses perkembangan yang mendasari, yang dapat membantu dalam penelitian dan penanganan penyakit di masa depan.
-
Kapan penelitian ini dilakukan? Studi ini didasarkan pada National Health and Nutrition Examination Survey (NHANES) 1999–2018, yang melibatkan lebih dari 17.000 wanita berusia 20 hingga 65 tahun.
-
Di mana para astronot ini melakukan penelitian tentang sakit kepala? Tim peneliti melakukan penelitian terhadap 24 astronot yang pergi ke Stasiun Antariksa Internasional (ISS) selama 26 minggu.
-
Siapa yang melakukan penelitian tentang hubungan antara melamun dan kecerdasan? Berdasar penelitian yang dilakukan Schumacher dengan timnya, dilakukan pengukuran pola otak dari 100 orang melalui MRI.