Berapa Lama Sushi Bisa Bertahan di Suhu Ruang? Ini Panduannya Agar Aman Dikonsumsi
Sushi merupakan salah satu makanan yang menggunakan bahan dasar ikan mentah dan memerlukan perlakuan khusus supaya tidak terkontaminasi bakteri.
Sushi, makanan khas Jepang yang terkenal di seluruh dunia, baru-baru ini kembali menjadi perbincangan hangat di media sosial. Seorang influencer asal Indonesia viral setelah membeli sushi dari Bali melalui jasa titip (jastip). Sayangnya, ketika sushi tersebut tiba di tangannya, makanan tersebut sudah basi dan mengeluarkan bau tidak sedap. Insiden ini menimbulkan pertanyaan: Berapa lama sebenarnya sushi bisa bertahan di suhu ruangan? Bagaimana cara menyimpan sushi agar tetap aman untuk dikonsumsi?
Apa Itu Sushi?
Sushi adalah hidangan khas Jepang yang terdiri dari nasi (shari) yang dicampur dengan gula dan cuka sehingga rasanya sedikit manis dan asam, serta berbagai jenis isian atau lauk (neta) yang biasanya berupa ikan, makanan laut, sayuran, atau telur. Ada banyak variasi sushi yang bisa dinikmati, baik mentah maupun matang, dan disajikan dengan berbagai cara.
-
Apa saja jenis sushi yang aman? Sushi yang terbuat dari ikan yang sudah dimasak, seperti ikan panggang, udang, atau sayuran, merupakan pilihan yang lebih baik.
-
Bagaimana cara makan sushi yang benar? Angkat sepotong sushi dengan ibu jari dan jari tengah, rasakan teksturnya, satukan, dan nikmati.
-
Dimana harus menyimpan adonan sushi crabstick? Uleni, kemudian simpan adonan selama 25 menit di lemari es.
-
Apa yang membuat ikan sushi tetap bisa dimakan? Teknik pembungkusan tersebut membuat ikan mengalami proses fermentasi. Hal inilah yang membuat ikan dapat bertahan lama, tetap bisa dimakan dan nikmat disantap meskipun sudah disimpan lama.
-
Apa itu sushi? Sushi, makanan khas Jepang, telah menjadi favorit banyak orang bukan hanya karena rasanya yang lezat, tetapi juga karena kandungannya yang menyehatkan.
-
Kapan sushi sebaiknya dimakan dalam sekali suapan? Makan dalam sekali suapan dapat mencegah kerusakan pada tekstur nori atau rumput laut sehingga tetap krispi.
Sushi sering menjadi pilihan favorit banyak orang di berbagai belahan dunia. Mulai dari restoran mewah hingga kios makanan cepat saji, sushi menawarkan keunikan rasa dan budaya yang tidak lekang oleh waktu.
Jenis-jenis sushi seperti nigirizushi (neta di atas nasi berbentuk lonjong), makizushi (nasi dan isian digulung dalam nori), serta chirashizushi (nasi disajikan dalam mangkuk dengan aneka lauk di atasnya) merupakan beberapa contoh varian sushi yang umum ditemukan.
Berapa Lama Sushi Bisa Bertahan?
Pertanyaan utama yang muncul terkait kasus viral di atas adalah: Berapa lama sushi bisa bertahan di suhu ruangan sebelum basi? Dilansir dari Healthline, daya tahan sushi sangat bergantung pada bahan-bahan yang digunakan, terutama apakah isian sushi berupa ikan mentah atau matang.
Menurut Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA), sushi mentah seperti sashimi tidak boleh dibiarkan pada suhu ruangan lebih dari dua jam. Bahkan, jika suhu di luar ruangan lebih tinggi dari 32 derajat Celsius, sushi hanya bisa bertahan selama satu jam. "Sushi mentah dapat disimpan pada suhu ruangan hingga 2 jam, dan di lemari es selama 1–2 hari," menurut rekomendasi dari FDA.
Sementara itu, untuk sushi yang sudah dimasak seperti California roll atau tempura, masa penyimpanan di suhu ruangan juga sama, yaitu tidak lebih dari dua jam. Jika disimpan di lemari es, sushi matang dapat bertahan hingga 3–4 hari.
Cara Menyimpan Sushi yang Aman
Jika kamu masih memiliki sisa sushi yang ingin disimpan, penting untuk mengetahui cara menyimpannya dengan benar agar tetap aman dikonsumsi. Untuk sushi yang menggunakan ikan mentah, sebaiknya bungkus rapat sushi menggunakan plastik pembungkus, aluminium foil, atau kertas antilembap sebelum menyimpannya di lemari es. Penggunaan wadah kedap udara juga disarankan untuk mengurangi risiko kontaminasi bakteri.
Menurut Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA), ikan dan kerang mentah bisa didinginkan hingga 1-2 hari, sedangkan sushi matang bisa disimpan hingga 3-4 hari. Namun, jika ingin menyimpan lebih lama, sushi dapat dibekukan meski kualitasnya mungkin akan menurun.
Ciri-Ciri Sushi yang Sudah Basi
Untuk menghindari risiko keracunan makanan, penting untuk mengetahui tanda-tanda sushi yang sudah tidak layak dikonsumsi. Beberapa ciri utama sushi yang sudah basi meliputi:
- Bau Tidak Sedap: Bau busuk adalah tanda utama bahwa sushi sudah rusak. Jika sushi yang disimpan di kulkas mengeluarkan bau tidak sedap, sebaiknya segera buang.
- Perubahan Warna dan Tekstur: Jika warna sushi berubah atau terdapat tanda-tanda kerusakan seperti jamur, jangan ragu untuk membuangnya.
- Lendir pada Nasi: Makanan yang sudah basi sering kali mengeluarkan lendir. Jika nasi sushi terasa berlendir, sushi tersebut sudah tidak layak konsumsi.
Jika tidak sengaja mengonsumsi sushi yang sudah basi, gejala yang mungkin muncul meliputi diare, muntah, mual, dan kram perut. Oleh karena itu, selalu pastikan sushi yang kamu makan masih dalam kondisi segar.
Menyimpan sushi, terutama yang berbahan dasar ikan mentah, membutuhkan perhatian khusus agar tetap aman untuk dikonsumsi. Mengingat sushi memiliki daya tahan yang cukup singkat, terutama di suhu ruangan, penting untuk segera mengonsumsinya setelah dibeli atau disajikan. Jika harus menyimpan, pastikan sushi disimpan dalam kondisi tertutup rapat di lemari es atau freezer untuk memperpanjang masa simpannya.