Sering Salah Dipahami, Penggunaan Bunga Telang pada Mata Justru Berisiko Timbulkan Infeksi
Kendati dipercaya bisa bermanfaat untuk mata, namun penggunaan bunga telang bisa menimbulkan infeksi.
Penggunaan bunga telang untuk mengobati masalah mata telah lama dipercaya oleh sebagian masyarakat sebagai pengobatan alami. Namun, menurut dokter spesialis mata dari JEC Eye Hospitals and Clinics, Niluh Archi, praktik ini justru berisiko menimbulkan infeksi pada mata.
Dalam gelar wicara untuk memperingati Bulan Kesadaran Mata Kering, dokter Niluh menekankan bahwa keyakinan masyarakat awam tentang penggunaan bahan alami seperti bunga telang dan air sirih sebagai obat mata masih banyak terjadi.
-
Kapan Atang Sendjaja meninggal? Pada 29 Juli di tahun itu menjadi hari duka bagi AURI.
-
Bagaimana prajurit Mataram akhirnya berjualan di Jakarta? Meskipun kalah perang, para prajurit yang kalah justru mulai berjualan di Jakarta dengan dua menu yaitu telur asin dan orek tempe.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Apa yang menjadi salah satu solusi untuk kemacetan di Jakarta? Wacana Pembagian Jam Kerja Salah satu ide yang diusulkan Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono adalah pembagian jam masuk kerja para pekerja di Jakarta. Menurutnya, cara itu bisa mengurangi kemacetan hingga 30 persen.
-
Kenapa Jakarta semakin macet? Kemacetan di Jakarta dari waktu ke waktu semakin parah. Hingga kini, macet menjadi salah satu pekerjaan rumah yang harus diselesaikan oleh pemerintah provinsi DKI.
-
Kapan bintang-bintang mati? Setiap Tahun, Ada Segini Bintang yang Mati di Galaksi Bima Sakti Bintang pun bisa hancur setiap tahunnya dan melakukan "regenerasi". Komposisi bintang di langit terus berganti seiring dengan perkembangan waktu.
"Memang sampai saat ini masyarakat awam itu masih mempercayai hal-hal seperti ini ya, bukan hanya untuk mata kering. Jadi kembang telang, air sirih, menurut mereka itu sudah dimasak, jadi harusnya sudah steril gitu," kata dokter mata lulusan Universitas Indonesia itu dilansir dari Antara.
Namun, dokter Niluh menjelaskan bahwa proses memasak tidak menjamin sterilitas bahan alami tersebut. "Tapi, tidak seperti itu, karena zat alami yang ada di tumbuhannya kita juga tidak tahu, bagaimana pula proses memasaknya, malah bisa menimbulkan atau meningkatkan risiko infeksi," tegasnya.
Penggunaan bahan-bahan alami tanpa pengawasan medis bisa berakibat fatal. "Yang tadinya mata kering bukan infeksi, akhirnya pada saat datang ke dokter mata malah jadi infeksi. Jadi itu sangat-sangat tidak dianjurkan. Silakan disebarluaskan ya, jangan sampai kita percaya hoaks," imbuh dokter Niluh, yang akrab disapa Manda.
Dokter Niluh juga menekankan bahwa masalah mata kering bisa diatasi dengan obat tetes mata yang dianjurkan oleh dokter, berdasarkan kondisi mata pasien. Penggunaan obat tetes mata yang tepat dan sesuai anjuran medis jauh lebih aman dan efektif dibandingkan menggunakan bahan alami yang belum terbukti keamanannya.
Mata kering adalah kelainan multifaktorial pada permukaan mata yang ditandai dengan hilangnya keseimbangan komponen air mata, ketidakstabilan air mata, peningkatan kekentalan atau osmolaritas air mata, dan kerusakan atau peradangan pada permukaan mata.
Gejala mata kering umumnya meliputi rasa tidak nyaman seperti mengganjal pada mata; mata sering merah, berair, dan terasa kering; mata terasa berpasir; munculnya kotoran pada mata; mata terasa lengket; serta sering muncul keinginan untuk mengucek mata.
Penting untuk memahami bahwa gejala-gejala ini memerlukan penanganan medis yang tepat. Mengandalkan bahan alami tanpa dasar ilmiah dapat memperburuk kondisi dan menimbulkan komplikasi lebih lanjut.
Penggunaan obat tetes mata yang telah direkomendasikan oleh dokter mata merupakan langkah pertama yang harus diambil untuk mengatasi masalah mata kering. Obat tetes ini dirancang khusus untuk menyeimbangkan komponen air mata dan meredakan gejala yang muncul.