Sifat mudah stres ternyata diturunkan wanita pada anaknya!
Ibu yang sering merasa stres sebelum hamil bisa menularkan stres tersebut pada anaknya.
Semua Wanita tentu akan berhati-hati ketika sedang hamil, karena apa yang mereka konsumsi atau rasakan juga bisa dirasakan oleh calon bayi mereka. Namun penelitian terbaru mengungkap bahwa beberapa hal bisa diturunkan pada anak, bahkan sebelum hamil. Salah satunya adalah stres.
Penelitian menunjukkan bahwa tingkat stres yang dirasakan wanita sebelum hamil, ketika sedang merencanakan kehamilan, bisa mempengaruhi calon anak mereka. Penelitian ini mengungkap bahwa stres sebelum hamil bisa menyebabkan perubahan gen pada sel telur wanita, yang tentunya nantinya berpengaruh pada gen anak mereka. Hasilnya, anak mereka akan lebih mudah merasa khawatir dan stres seperti ibunya.
Hasil ini ditemukan oleh peneliti di University of Haifa, Israel, setelah melakukan penelitian tersebut pada tikus. Namun peneliti mempercayai bahwa hal serupa juga berlaku pada manusia, seperti dilansir oleh Daily Mail (31/01).
Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa stres bisa diturunkan pada anak, bahkan jika si ibu memiliki kebiasaan mudah stres sejak usia remaja. Peneliti mengamati sel otak pada anak-anak tikus yang ibunya mengalami stres sebelum hamil. Mereka menemukan bahwa anak-anak tersebut memiliki kecenderungan untuk mudah stres juga.
Ini merupakan penelitian pertama yang menunjukkan adanya respon genetik terhadap stres pada tikus yang berkaitan dengan stres yang dialami oleh ibunya. Saat ini peneliti mengamati apa saja yang yang bisa diturunkan dari ibu pada anaknya melalui gen, bahkan sebelum ibu hamil.
Baca juga:
4 Alasan orang lebih mudah mengantuk saat depresi
8 Kiat melawan stres dan membahagiakan diri sendiri
5 Tips mengenali gejala depresi pada diri sendiri
Terbukti, berbelanja memang bikin wanita lebih bahagia!
5 Hal alami yang bisa menurunkan stres dengan cepat
Merasa depresi akan hidup? Coba akses website ini
-
Kapan ibu biasanya merasa stres? Para ibu kerap kewalahan banyaknya tugas dan tanggung jawab membuat. Dalam sehari saja, ibu harus mengurus keperluan rumah tangga, membimbing anak, hingga mengerjakan tugas-tugasnya sebagai pekerja.
-
Kapan baby blues biasanya dialami oleh ibu? Baby blues dapat dialami oleh seorang ibu selama beberapa hari hingga dua minggu. Jadi ibu tidak perlu menjaga jarak dengan anak di luar waktu pemberian ASI," kata Vera dilansir dari Antara. Gejala baby blues dapat muncul satu hingga lima hari setelah melahirkan dan biasanya mereda dalam waktu 10 hari.
-
Siapa saja ibu hamil yang rentan mengalami mual dan muntah berlebihan? Selain disebabkan oleh faktor hormonal, ada juga beberapa kondisi pada ibu hamil yang rentan mengalami mual dan muntah berlebihan. Misalnya pada perempuan yang menjalani kehamilan pertama, hamil anak perempuan atau kembar, punya riwayat hiperemesis gravidarum, obesitas saat hamil, atau mengalami hamil anggur.
-
Kenapa ibu-ibu baru melahirkan cenderung menutupi gejala depresi pasca melahirkan? Depresi pasca melahirkan, seringkali terabaikan dalam diagnosa, terutama karena ibu-ibu baru cenderung menutupi gejala yang dialami, merasa takut terlihat lemah atau kurang bersyukur atas kehadiran sang anak.
-
Apa dampak dari orang tua yang stres terhadap anak? Ketika orang tua tidak memiliki keterampilan atau dukungan sosial yang memadai, anak-anak menjadi lebih rentan terhadap masalah perilaku, penurunan harga diri, dan isolasi sosial akibat dampak negatif dari orang tua yang stres.
-
Mengapa anak dalam konteks ini merasa sedih dan kecewa? "Ketika engkau mencintai satu orang tanpa syarat, lalu kehilangan cinta itu, itu meninggalkan luka yang tidak pernah sembuh, hati yang sedih dan hancur, kekosongan selamanya."