Temulawak Bisa Jadi Cara Tingkatkan Kekebalan Tubuh di Tengah Gempuran COVID-19
Untuk meningkatkan daya tahan tubuh, salah satu bahan alami yang dapat digunakan ialah temulawak atau Curcuma xanthorrhiza Roxb yang mengandung curcumin. Temulawak sudah lama digunakan oleh masyarakat Indonesia untuk pemeliharaan kesehatan, pencegahan dan pengobatan penyakit, serta pada masa pemulihan.
Di tengah gempuran infeksi virus corona atau COVID-19 seperti sekarang, menjaga kekebalan dan daya tahan tubuh merupakan hal yang penting. Salah satunya adalah denga mengonsumsi rempah-rempah termasuk temulawak.
Menurut dr. Erlina Burhan, M. Sc, SpP (K), Konsultan Paru Sub Infeksi RSUP Persahabatan, orang yang terkena COVID-19 mengatakan bahwa virus corona sangat pintar. Virus ini mungkin tidak membuat seseorang sakit karena memiliki daya tahan tubuh yang baik, namun ia bisa bersembunyi di tubuh seseorang.
-
Apa yang dimaksud dengan makan sehat? Menurut Davis pada dasarnya, makan sehat adalah mengisi tubuh dengan makanan bergizi dan utuh.
-
Kenapa mengunyah makanan dengan benar penting untuk kesehatan? Orang yang tidak mengunyah makanan dengan baik sebelum menelan sering kali mengalami masalah pencernaan dan berisiko lebih tinggi untuk tersedak, aspirasi, malnutrisi, dan dehidrasi.
-
Makanan apa yang baik buat menjaga kesehatan usus? Makanan fermentasi mengandung probiotik, yaitu bakteri baik yang memang dibutuhkan di dalam saluran cerna untuk membantu proses mencerna makanan. Jika ingin menjaga kesehatan pencernaan, jangan lupa juga untuk selalu mengonsumsi makanan tinggi serat. Bukan rahasia lagi kalau jenis makanan yang satu ini sangat penting untuk membantu kelancaran sistem pencernaan manusia.
-
Bagaimana lemak sehat bekerja untuk membantu tubuh? Mekanisme mengenai bagaimana lemak sehat memengaruhi lipid belum sepenuhnya diketahui, tetapi penelitian telah menunjukkan bahwa lemak sehat memang dapat menurunkan kolesterol jahat dan meningkatkan kolesterol baik di dalam tubuh.
-
Bagaimana cara mendapatkan lemak sehat? Namun, penting untuk memilih lemak yang sehat seperti lemak tak jenuh tunggal dan lemak tak jenuh ganda yang ditemukan dalam alpukat, kacang-kacangan, biji-bijian, ikan berlemak, dan minyak zaitun.
-
Apa saja nutrisi yang baik untuk menjaga kesehatan mata? Beberapa nutrisi spesifik yang esensial untuk kesehatan mata meliputi vitamin A, C, dan E, serta mineral seperti seng dan omega-3.
"Kemudian, virus pun akan ditransfer kembali kepada orang-orang dengan daya tahan tubuh lemah," ujarnya.
dr. Erlina juga mengatakan virus corona juga bisa menyerang anak-anak. Merujuk pada laporan Business Insider, peneliti menyatakan bahwa 90 persen anak-anak yang mengidap virus corona menunjukkan gejala ringan atau sedang, 39 persen berkembang menjadi pneumonia tanpa menunjukkan gejala yang jelas, 50 persen lainnya mengalami demam, batuk, sesak napas, sakit tenggorokan, kelelahan sementara 4 persen lainnya tidak menunjukkan gejala apapun.
Untuk itu, dr. Erlina menyarankan agar masyarakat menjaga asupan gizi seimbang, cukup istirahat, minum suplemen, dan vitamin
“Masyarakat perlu meningkatkan kewaspadaan, karena Virus Corona bisa menular bila terjadi kontak langsung dengan orang yang sudah lebih dulu mengidap corona. Namun bila seseorang memiliki antibodi yang kuat, maka virus corona tidak bisa melumpuhkan tubuh,” ujar dr Erlina.
Temulawak untuk Memelihara Daya Tahan Tubuh
Untuk meningkatkan daya tahan tubuh, salah satu bahan alami yang dapat digunakan ialah temulawak atau Curcuma xanthorrhiza Roxb yang mengandung curcumin. Temulawak sudah lama digunakan oleh masyarakat Indonesia untuk pemeliharaan kesehatan, pencegahan dan pengobatan penyakit, serta pada masa pemulihan.
Terkait dengan infeksi virus COVID-19,Prof. Dr. Chairul A. Nidom, Ketua Tim Riset Corona dan Formulasi Vaksin dari Professor Nidom Foundation (PNF) menjelaskan curcumin dalam temulawak mampu mengendalikan produksi sitokin akibat dari satu sel yang terinfeksi oleh virus, baik itu virus infuenza maupun Covid-19.
Sitokin adalah protein yang dihasilkan sistem kekebalan tubuh, bila terpapar virus terus menerus bisa terjadi badai sitokin yang membuat paru- paru padat dan kaku sehingga terjadi sesak nafas bahkan gagal nafas dan bisa berlanjut ke kematian. Prof. Nidom mengungkapkan, dalam penelitian yang ia lakukan pada 2008 curcumin pada temulawak mampu mengendalikan sitokin inflamatori sehingga tidak terjadi badai sitokin.
Hasil penelitian Prof Nidom ini sejalan dan memperkuat hasil penelitian sebelumnya yang menyatakan, bahwa Temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb) yang mengandung curcumin memiliki efek terhadap daya tahan tubuh yaitu sebagai imunomodulator (Cattanzaro et al, 2018). Varalaksmi, et.al. (2008) melalui penelitian in vivo juga menyatakan bahwa curcumin dapat memodulasi sistem daya tahan tubuh dengan cara meningkatkan kemampuan proliferasi sel T.
Penelitian Bio-Informatika
Penelitian bio-informatika yang dipublikasikan pada Maret 2020 dan kepustakaan terbaru telah menyebut bahwa curcumin merupakan salah satu kandidat antivirus SARS-CoV-2. Diharapkan curcumin yang terkandung di temulawak mampu meningkatkan ekspresi ACE2 bentuk soluble yang dapat menghambat terjadinya ikatan antara protein virus dengan ACE2 bentuk fixed pada permukaan sel inang, di mana ACE 2 merupakan sel inang bagi COVID-19.
Dr Inggrid Tania, M.Si., selaku Ketua Umum Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisonal dan Jamu Indonesia (PDPOTJI) mendukung hasil penelitian tersebut. Dr Inggrid menjelaskan, secara fungsional, ada dua bentuk ACE2 yaitu bentuk fixed (menempel pada permukaan sel) dan soluble (bentuk bebas dalam darah). ACE2 bentuk soluble diproyeksikan menjadi salah satu kandidat antivirus corona melalui mekanisme interseptor kompetitif yang mencegah ikatan antara partikel virus dengan ACE2 pada permukaan sel inang.
"Temulawak sudah dikonsumsi masyarakat Indonesia selama berabad-abad. Dr Inggrid menjelaskan, berdasarkan empirical experiental evidence, scientific evidence, dan clinical evidence temulawak terbukti aman dan memberikan manfaat daya tahan tubuh. Berbagai penelitian, terutama penelitian in-vitro dan praklinis di dunia terhadap curcumin menunjukkan bahwa curcumin bersifat antiperadangan, antivirus, antibakteri, antijamur, dan antioksidan," ujar dr. Inggrid
Dr. Raphael Aswin Susilowidodo, M.Si, VP Research and Development SOHO Global Health menganjurkan masyarakat untuk menggunakan temulawak yang telah diekstrak. Penggunaan temulawak yang telah diekstrak menurut dr. Aswin lebih efektif menjaga kesehatan tubuh karena kadar curcuminnya lebih terukur sehingga sesuai dengan kebutuhan tubuh.
"Untuk mendapatkan ekstrak curcumin 20 mg diperlukan 7500 mg temulawak segar, sehingga produk Curcuma FCT sangat simple dan nyaman digunakan pasien tanpa harus repot membuat rebusan, ungkap dr Aswin.
Reporter: Anisha Saktian Putri
Sumber: Fimela.com