Terapkan Metode RIDD untuk Atasi Masalah Tantrum pada Anak
Dalam mengatasi masalah tantrum pada anak, orangtua bisa menerapkan sejumlah metode pada anak.
Dalam mengatasi masalah tantrum pada anak, orangtua bisa menerapkan sejumlah metode pada anak.
-
Bagaimana cara mengatasi tantrum anak? Cara mengatasi tantrum tergantung dengan karakter masing-masing anak. Untuk balita, Anda bisa melakukan pendekatan diri kepada anak ketika sedang tantrum.
-
Bagaimana cara mengatasi tantrum pada anak? Pola asuh dan arahan dari orangtua menjadi kunci penting untuk mengatasi tantrum agar tidak semakin parah.
-
Apa yang bisa dilakukan saat anak tantrum? Cobalah untuk mengidentifikasi penyebab tantrum. Apakah anak lelah, lapar, atau merasa tidak nyaman? Apakah mereka merasa frustrasi karena tidak bisa mendapatkan apa yang mereka inginkan?
-
Apa yang bisa dilakukan untuk menenangkan anak yang sedang tantrum? Sebagai gantinya, kalian bisa memeluk atau mencium anak untuk menenangkan emosinya. Selain itu, pelukan dan ciuman juga bisa menjadi salah satu cara menunjukkan bahwa kalian benar-benar peduli, mencintai dan memberikan rasa aman kepada anak.
-
Bagaimana mengatasi tantrum anak dengan kata perintah? Contohnya seperti perintah "jangan buang mainannya!" untuk menghindarkan anak merusak barang-barang saat tantrum. Jika balita Anda terjebak dalam suasana hati yang buruk, beri mereka ide atau gagasan yang jelas tentang suatu kegiatan yang dapat dilakukan dengan segera.
-
Apa saja perilaku anak yang menandakan tantrum? Tantrum adalah ledakan emosi yang terjadi karena marah atau frustrasi. Tantrum dapat mencakup berbagai perilaku mulai dari berteriak, menangis, menendang, memukul, mendorong, dan menggigit.
Terapkan Metode RIDD untuk Atasi Masalah Tantrum pada Anak
Tantrum anak merupakan tantangan umum yang dihadapi oleh banyak orang tua. Namun, ada cara-cara tertentu yang dapat diterapkan untuk mengatasi perilaku tantrum tersebut. Salah satunya adalah dengan menggunakan metode RIDD, yang disarankan oleh Anggota Unit Kerja Koordinasi Tumbuh Kembang Anak Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Dr.dr.I Gusti Ayu Trisna Windiani Sp.A(K).
Metode RIDD terdiri dari beberapa langkah yang dapat membantu orang tua dalam menangani tantrum anak secara efektif. Langkah pertama adalah tetap tenang (Remain calm) ketika menghadapi anak yang sedang tantrum. Trisna menekankan pentingnya untuk tidak ikut terbawa emosi anak dan memberikan waktu bagi anak untuk meregulasi emosinya.
"Jadi ketika anak tantrum kita harus tetap tenang jangan ikut berteriak, nada suara tetap tenang, kalau berteriak anak akan meningkatkan tantrumnya 2 kali lipat, itu suatu tanda yang harus diperhatikan, kasih dia waktu," katanya beberapa waktu lalu dilansir dari Antara.
- Ketahui Arti Tantrum Beserta Penyebab dan Cara Penanganannya
- Ibu, Begini Lho Cara Menghadapi Anak Tantrum Tanpa Harus Membentaknya
- Anak Sering Tantrum di Tempat Umum? Jangan Kesal, Ini 4 Hal yang Bisa Ibu Lakukan
- 6 Cara Mengatasi Anak Tantrum di Tempat Umum Secara Mudah & Efektif, Jangan Selalu Dimarahi
Langkah kedua dalam metode RIDD adalah mengabaikan tantrum anak (Ignore the tantrum), namun tetap memberikan perhatian kepada anak. Orang tua harus tetap waspada terhadap perilaku anak yang mungkin membahayakan diri sendiri atau orang lain.
Selanjutnya, orang tua dapat mengalihkan perhatian anak dengan mengajaknya melakukan aktivitas lain (Distract the child). Trisna menyarankan untuk memberikan waktu dan ruang kepada anak untuk mengeluarkan energi saat tantrumnya berlangsung.
"Berikan time out, kasih dia waktu mengeluarkan energinya untuk tantrum," jelas Trisna.
Setelah tantrum mereda dan anak dirasa aman, orang tua dapat mengakomodasi keinginan anak (Do say yes). Namun, Trisna menekankan pentingnya untuk tidak selalu mengabulkan permintaan anak secara langsung, terutama jika permintaan tersebut tidak sesuai dengan aturan atau nilai-nilai yang diajarkan kepada anak.
Untuk mencegah terjadinya perilaku tantrum pada anak, penting bagi orang tua untuk membangun komunikasi yang baik sejak dini dan menjadi contoh yang baik bagi anak. Trisna menyarankan agar orang tua menghindari berdebat atau bertengkar di depan anak, dan memperhatikan kebutuhan anak dengan memberikan perhatian positif.
"Jangan berdebat dan berteriak depan anak, jadilah contoh yg baik, jangan berdebat dengan pasangan di depan anak," katanya.
Selain itu, orang tua juga harus mengetahui kebutuhan anak dengan perhatian positif seperti mencari tahu apakah anak tantrum karena lapar atau mengantuk. Hal lain, adalah bahwa orang tua juga harus menjadi pendengar yang baik dan berikan anak kesempatan berbagi perasaannya.
"Dari awal harus mengenalkan perasaan kecewa, marah, sedih, sehingga mereka bisa merasakan apa yang dirasakan dan belajar interpersonal," katanya.
Selain itu, rutinitas yang disiplin dan konsisten juga dapat membantu mencegah anak sering tantrum di tempat umum. Menyiapkan camilan dan mainan yang sesuai dapat membantu menjaga suasana hati anak dan menghindari kemungkinan tantrum karena lapar atau bosan.