Wanita bertubuh tinggi besar berisiko tinggi kena penyakit ini
Wanita bertubuh tinggi besar akan berisiko tinggi untuk terkena fibrilasi atrium atau detak jantung yang tidak teratur.
Menurut penelitian yang dilansir dari boldsky.com dikatakan bahwa wanita dengan bentuk tubuh tinggi dan memiliki berat badan lebih dari normal berisiko tinggi untuk terkena fibrilasi atrium atau detak jantung tidak teratur dibandingkan dengan wanita yang berbadan kecil.
"Fibrilasi atrium merupakan gangguan detak jantung yang paling umum. Penyakit ini paling sering diderita oleh mereka yang berusia di atas 60 tahun," ungkap Annika Rosengren, peneliti dari Sahlgrenska Academy, University of Gothenburg, Swedia.
"Ada peningkatan risiko untuk menderita fibrilasi atrium pada tubuh wanita yang memiliki BMI tubuh yang tinggi. Sebab fibrilasi atrium merupakan hasil dari perubahan metabolik yang berhubungan dengan obesitas. Ketika di dalam tubuh terlalu banyak lemak, maka aliran darah ke jantung terganggu, dan otomatis berefek buruk pada detak jantung," terangnya.
"Orang bertubuh besar akan memiliki atrium yang juga besar. Atrium inilah yang kemudian menjadi asal dari munculnya fibrilasi atrium. Oleh karena itu jika kamu memiliki tubuh tinggi besar, hindari berat badan yang berlebih demi kesehatan tubuhmu."
Baca juga:
Hati-hati, 7 hal ini bikin detak jantung berhenti mendadak!
6 Gejala yang wajib diketahui sebelum serangan jantung datang!
Risiko penyakit jantung terlihat dari ukuran lengan
Waspadai penyakit gagal jantung dari sulitnya bernapas
-
Siapa yang melakukan penelitian mengenai keheningan? “Sejauh ini, sampai penelitian kami muncul, belum ada tes empiris utama untuk pertanyaan ini. Dan itulah yang ingin kami berikan,” kata Rui Zhe Goh, peneliti bidang Sains dan Filsafat dari Johns Hopkins University. Goh dan para profesornya mengerjakan ilusi sonik untuk memahami jika orang merasakan keheningan saat mereka memproses suara dari perspektif kognitif.
-
Kenapa kesehatan lidah penting? Seiring dengan fungsinya yang kompleks, kesehatan lidah dapat mencerminkan kondisi keseluruhan dari kesehatan seseorang. Perubahan warna, tekstur, atau adanya gejala seperti luka, bintik, atau pembengkakan pada lidah bisa menjadi tanda awal masalah kesehatan yang lebih serius.
-
Kapan penelitian ini dilakukan? Studi ini didasarkan pada National Health and Nutrition Examination Survey (NHANES) 1999–2018, yang melibatkan lebih dari 17.000 wanita berusia 20 hingga 65 tahun.
-
Mengapa penelitian ini penting untuk memahami perkembangan tubuh dan penyakit? Studi ini memberikan pemahaman lebih lanjut tentang proses perkembangan yang mendasari, yang dapat membantu dalam penelitian dan penanganan penyakit di masa depan.
-
Siapa saja yang terlibat dalam penelitian tentang dampak merokok terhadap kesehatan remaja? Studi yang dipresentasikan dalam Kongres European Respiratory Society (ERS) di Wina, Austria, menunjukkan bahwa merokok sejak remaja meningkatkan risiko masalah pernapasan, seperti mengi dan produksi dahak, saat mencapai usia 20-an.
-
Di mana para astronot ini melakukan penelitian tentang sakit kepala? Tim peneliti melakukan penelitian terhadap 24 astronot yang pergi ke Stasiun Antariksa Internasional (ISS) selama 26 minggu.