Waspada! Kebanyakan Pakai Pelembut Pakaian Bisa Timbulkan Masalah Kesehatan
Diketahui bahwa pada pelembut pakaian terhadap suatu zat kimia bersama quaternary ammonium compounds (QACS). Kandungan zat kimia ini bisa berpengaruh buruk pada pengidap asma, menyebabkan iritasi kulit, serta berhubungan dengan masalah kanker dan reproduksi.
Ketika mencuci baju, salah satu cairan yang biasanya juga digunakan selain deterjen adalah pelembut pakaian. Pelembut pakaian ini bermanfaat untuk membuat pakaian kita menjadi lebih lembut serta menambah keharuman pada pakaian.
Penggunaan pelembut pakaian ini sudah cukup jamak dilakukan dan biasanya bersamaan dengan deterjen. Namun siapa sangka bahwa penggunaan pelembut pakaian ini ternyata bisa menyebabkan sejumlah masalah kesehatan.
-
Bagaimana cara rumah sakit memindahkan pasiennya? Pihak rumah sakit akhirnya terpaksa memindahkan pasiennya termasuk mereka yang sedang dirawat di ICU, bayi-bayi di inkubator ke fasilitas lain karena mereka takut terjadi pertumpahan darah di sekitar rumah sakit.
-
Kenapa selai buatan rumah lebih sehat? Jika disantap tiap hari, Anda bisa kelebihan asupan kalori dan gula. Bagaimana cara mengonsumsi selai tanpa membahayakan kesehatan? Coba bikin selai sendiri dengan kandungan gula kurang dari 50%. Gunakan buah segar agar rasanya lebih nikmat. Jika menggunakan buah segar, rasa selai dijamin tak kalah dari selai premium di supermarket bahan makanan impor.
-
Bagaimana Gunawan berusaha mempertahankan rumah tangganya? Saya pun mencoba bertahan dan terus jalin komunikasi selama ini
-
Apa yang bikin rumah terasa sesak? Merasa rumah terasa sesak karena banyaknya barang yang menumpuk? Saatnya melakukan decluttering yang sudah nggak dipakai.
-
Kenapa tembok rumah berjamur bisa berbahaya bagi kesehatan penghuni rumah? Tembok rumah berjamur bukan hanya masalah kosmetik belaka, tetapi juga dapat mengancam kesehatan penghuni rumah dan integritas struktural bangunan.
-
Bagaimana BPJS Kesehatan menangani pengaduan peserta di rumah sakit? Petugas rumah sakit yang ditunjuk akan bertugas memberikan informasi dan menangani pengaduan peserta JKN terkait pelayanan. Selanjutnya, petugas akan mencatat pada aplikasi Saluran Informasi dan Penanganan Pengaduan (SIPP)," jelas Ghufron saat peluncuran yang terpusat di RSUP Dr. Sardjito, Jumat (29/9).
Dilansir dari NY Post, diketahui bahwa pada pelembut pakaian terhadap suatu zat kimia bersama quaternary ammonium compounds (QACS). Kandungan zat kimia ini bisa berpengaruh buruk pada pengidap asma, menyebabkan iritasi kulit, serta berhubungan dengan masalah kanker dan reproduksi.
QACS sendiri bisa secara mudah ditemukan pada sejumlah produksi kebersihan karena membantu menimbulkan rasa lembut pada pakaian. Namun kandungan ini dapat bertumpuk pada kain seiring waktu.
Kandungan kimia yang menumpuk di kain ini bisa menyebabkan pori-pori pada material kain menjadi lebih kecil dan kulit susah bernapas. Hal ini juga bisa membuat pakaian menjadi lebih mudah tersulut oleh api.
Peneliti senior dan analis data dari Environmental Working Group’s, Samara Geller menyebutkan bahwa perlu ada pelabelan dan penyebaran pengetahuan yang tepat mengenai kandungan pelembut pakaian ini.
"Labeling merupakan isu yang sangat besar terhadap produk pembersih dan kandungan mereka juga cukup jarang diungkapkan," jelas Geller.
Geller menyarankan untuk menggunakan bola wool pengering yang secara alami melembutkan kain melalui sentuhan. Benda ini juga membantu panas beredar dengan memisahkan pakaian sehingga mengurangi waktu pengeringan bagi pakaian.
Baca juga:
6 Cara Memanfaatkan Sisa Arang yang Tak Terpakai
Letakkan 5 Tanaman Ini di Dalam Kamar Agar Tidur Lebih Nyenyak
4 Cara Hindarkan Kamar dari Serbuan Tungau
Masuknya Cahaya Matahari ke Rumah Mampu Membunuh Bakteri pada Debu
Hair Dryer Juga Harus Rajin Dibersihkan, Begini Caranya!
6 Penyebab Kulkas Tidak Dingin Dan Bisa Meledak