Pemilik MU Sir Jim Ratcliffe Rugi Rp80 triliun Dalam Satu Tahun
Selama 12 bulan terakhir, Sir Jim Ratcliffe, pemilik Manchester United dan Chief INEOS, mengalami penurunan yang signifikan dalam kekayaan bersihnya.
Sir Jim Ratcliffe, yang merupakan pemilik saham minoritas Manchester United dan pendiri perusahaan INEOS, mengalami penurunan signifikan dalam kekayaan bersihnya sebesar 5,04 miliar dolar AS (setara dengan Rp80 triliun) dalam satu tahun terakhir.
Meskipun demikian, total kekayaan bersihnya masih mencatat angka yang mengesankan, yaitu 16,1 miliar dolar AS (Rp256 triliun), berdasarkan data dari Bloomberg's Billionaire Index.
- Ratusan Ritel Tutup di Tahun 2024, Kenaikan UMP Bakal Dihadapi dengan Efisiensi
- Indonesia Terancam Kehilangan Rp50 Triliun per Tahun Akibat Kebijakan Uni Eropa, Malaysia Malah Diuntungkan
- Punya Ratusan Mobil Mewah, Ini Pekerjaan Sultan Ibrahim Iskandar Sebelum Dinobatkan Jadi Raja Malaysia
- Miliader India Kembali Jadi Orang Terkaya di Asia, Hartanya Tembus Rp1.500 Triliun
Di awal tahun 2024, Ratcliffe melakukan akuisisi terhadap 27,7 persen saham Manchester United dengan nilai transaksi mencapai 1,2 miliar dolar AS. Langkah ini memberinya kendali atas berbagai aspek strategis dan sepak bola klub, melalui kesepakatan yang telah dirundingkan dengan keluarga Glazer.
Namun, meskipun telah melakukan investasi besar, posisi Ratcliffe dalam daftar orang terkaya di dunia mengalami penurunan, dari peringkat ke-110 menjadi ke-131 dalam kurun waktu satu tahun. Penurunan tersebut sebagian besar disebabkan oleh kinerja perusahaan INEOS dan investasi lainnya, termasuk yang terkait dengan Manchester United.
Fluktuasi industri dan pengaruhnya terhadap kekayaan
Sebagai seorang pengusaha yang bergerak di industri melalui INEOS, kekayaan Jim Ratcliffe sering mengalami perubahan akibat fluktuasi yang terjadi dalam bisnis petrokimia. Meskipun demikian, penurunan tersebut tidak dianggap sebagai ancaman yang signifikan bagi cita-cita besarnya, terutama terkait dengan rencana renovasi Old Trafford yang tengah ia usulkan.
Ratcliffe mengajukan ide untuk membangun stadion baru yang ia sebut sebagai "Wembley of the North", di mana sebagian dari pendanaannya diharapkan berasal dari dana publik. Didirikan pada tahun 1998 setelah akuisisi aset dari Inspec Group, INEOS telah menjelma menjadi salah satu raksasa dalam industri petrokimia di tingkat global. Salah satu langkah strategis yang diambil pada tahun 2006, yaitu pembelian kilang minyak BP di Eropa dan Kanada, menjadi faktor pendorong utama kesuksesan INEOS hingga saat ini.
Kehadiran INEOS dalam Dunia Olahraga
Dalam sepuluh tahun terakhir, Ratcliffe melalui perusahaan INEOS telah berhasil memperluas jangkauannya di bidang olahraga. Beberapa investasi signifikan yang dilakukan mencakup tim balap sepeda profesional INEOS Grenadiers, tim layar INEOS Britannia, serta kepemilikan mayoritas atas klub Ligue 1 Prancis, OGC Nice.
Langkah-langkah investasi ini menunjukkan ketertarikan pribadi Ratcliffe terhadap beragam jenis olahraga. Meskipun kekayaan yang dimilikinya mengalami penurunan yang cukup drastis, pengaruh dan dedikasinya untuk mendukung Manchester United tetap kokoh. Terutama dalam usahanya untuk memastikan klub tetap bersaing di tingkat global, baik dari segi finansial maupun prestasi olahraga.