20 Hektare Hutan di Pusuk Buhit Danau Toba Terbakar, Warga Diminta Tak Lakukan Ini
Puluhan hektare hutan lahan gambut di lereng bukit Pusuk Buhit, Kelurahan Siogung Ogung, Kecamatan Pangururan, Kabupaten Samosir, Sumatra Utara (Sumut) dilalap di jago merah.
Puluhan hektare hutan lahan gambut di lereng bukit Pusuk Buhit, Kelurahan Siogung Ogung, Kecamatan Pangururan, Kabupaten Samosir, Sumatra Utara (Sumut) dilalap di jago merah. Kebakaran ini terjadi sejak Jumat (19/2) siang dan hingga Minggu (21/02) area yang terbakar diperkirakan mencapai 20 hektare.
Pusuk Buhit merupakan salah satu puncak di pinggir barat Danau Toba yang berada di ketinggian 1.982 meter dari permukaan laut (mdpl). Bukit ini berada di 3 area kecamatan, yakniPangururan, Sianjur Mula-mula, dan Harian Boho.
-
Kapan Danau Toba terbentuk? Danau ini terbentuk akibat letusan gunung berapi super Toba sekitar 74.000 tahun yang lalu. Kejadian ini juga dianggap sebagai salah satu letusan gunung berapi terbesar dalam sejarah.
-
Bagaimana Danau Toba terbentuk? Danau ini terbentuk akibat letusan gunung berapi super Toba sekitar 74.000 tahun yang lalu. Kejadian ini juga dianggap sebagai salah satu letusan gunung berapi terbesar dalam sejarah.
-
Siapa yang tinggal di sekitar Danau Toba? Sebagian besar penduduk yang tinggal di sekitar Danau Toba adalah suku Batak.
-
Apa yang istimewa dari Danau Toba? Danau Toba seluas 1.130 km2 dalah danau vulkanik terbesar.
Melansir dari Liputan6.com, berikut informasi selengkapnya.
Angin Membuat Api Membesar
liputan6.com ©2021 Merdeka.com
Menurut keterangan personel Polres Samosir, Aiptu Awaluddin, hembusan angin kencang di lokasi kebakaran menyebabkan api dengan cepat berkobar dan terus menjalar di areal yang dikelilingi lahan gambut.
"Petugas pemadam kebakaran dan warga bahu membahu menjinakkan," kata Awaluddin pada Sabtu (20/2).
Belum Diketahui Penyebab Kebakaran
Sementara itu, penyebab pasti kebakaran di Pusuk Buhit ini sampai saat ini belum diketahui. Warga beserta petugas berjibaku memadamkan api yang sulit dikendalikan, ditambah titik api yang sulit dijangkau.
"Angin kencang dan lahan kering, juga penyebab api sulit dikendalikan," lanjut Awaluddin.
Imbauan untuk Warga Sekitar
Awaluddin mengatakan, untuk mencegah api meluas dan hal serupa tidak terjadi, pihaknya mengimbau kepada masyarakat agar tidak melakukan aktivitas yang dapat memicu kebakaran, salah satunya pembakaran dengan alasan pembukaan lahan.
"Mari sama-sama kita patuhi," imbaunya.