5 Jenis Ulos Batak yang Bernilai Seni Paling Tinggi, Tidak Sembarang Orang Bisa Pakai
Ulos merupakan salah satu warisan budaya Indonesia dari Sumatera Utara yang populer. Berikut jenis ulos yang memiliki nilai seni tinggi.
Ulos merupakan salah satu warisan budaya Indonesia dari Sumatera Utara yang populer. Kain yang dibuat seperti songket menggunakan alat tenun tersebut hingga kini terus dilestarikan sebagai warisan budaya Indonesia yang bernilai komersil.
Ulos merupakan kain khas kebanggaan Suku Batak, dimana kain ini memiliki peranan penting dalam adat Batak. Ulos tidak hanya populer di Indonesia saja, namun kain ini telah dikenal luas oleh dunia karena nilai dan keindahannya. Berikut jenis ulos yang memiliki nilai seni tinggi.
-
Apa itu umpasa dalam budaya Batak? Umpasa adalah seni lisan puisi lama berupa pantun dalam masyarakat Batak Toba.
-
Apa itu Surat Batak? Aksara Batak ini biasa disebut dengan Surat Batak atau Surat na Sampulu Sia yang artinya kesembilan belas huruf atau bisa juga disebut Si Sia-sia.
-
Apa yang menjadi ciri khas dari budaya Batak Toba? Rumah adat Batak yang dikenal sebagai Rumah Bolon ini menjadi salah satu ciri khas dari budaya Batak Toba.
-
Bagaimana orang Batak mempertahankan budaya kekeluargaan saat merantau? Kemudian ikatan marga dan kekeluargaan yang kuat juga menanamkan rasa tanggung jawab dan saling membantu. Bahkan, tak hanya keluarga inti, marga jauh pun juga diajarkan untuk membantu apabila memiliki rezeki yang lebih.
-
Apa itu tradisi bakar batu di Papua? Bakar batu adalah ritual memasak bersama dengan menggunakan batu-batu panas yang ditata di tanah sebagai pengganti kompor.
-
Bagaimana cara para pemuda Batak memajukan persaudaraan dan budaya melalui Jong Batak? Persatuan Pemuda Batak atau disebut Jong Batak merupakan organisasi persatuan para pemuda batak dalam memajukan persaudaraan dan budaya.
Ulos Jugia
Sumber: danautoba.org ©2020 Merdeka.com
Dilansir dari laman gobatak, Ulos Jugia merupakan salah satu jenis ulos yang tinggi nilai seninya. Suku Batak Toba biasanya menyebutnya dengan “ulos naso ra pipot” atau “pinunsaan”. Ulos inipun tidak diberikan kepada sembarangan orang. Hanya orang tua yang sudah mempunyai cucu dari anak laki-laki dan perempuannya lah yang biasa memakai ulos ini.
Ulos ini sering menjadi barang warisan orang tua kepada anaknya yang bernilai sama dengan emas yang dipakai oleh istri raja saat pesta. Saking tingginya aturan pemakaian ulos jenis ini, membuat Ulos Jugia menjadi benda langka hingga tidak banyak orang yang mengenalnya.
Ulos Sadum
Ulos ini memiliki warna yang cerah ceria hingga sangat cocok dipakai untuk suasana suka cita. Di Tapanuli Selatan, ulos ini biasanya dipakai sebagai panjangki/parompa (gendongan) bagi keturunan Daulat Baginda atau Mangaraja. Ulos ini juga dipakai saat menjamu raja dengan digunakan sebagai alas sirih di atas piring besar.
Ulos Ragi Hotang
Sumber: kwriu.kemdikbud.go.id ©2020 Merdeka.com
Ulos Hotang adalah ulos yang biasa diberikan kepada sepasang pengantin. Pemberian ulos ini dimaksudkan agar ikatan batin sepasang pengantin tersebut erat dan kuat seperti rotan (hotang).
Pada zaman dahulu, rotan digunakan sebagai tali pengikat sebuah benda yang dianggap paling kuat dan ampuh. Corak yang terdapat pada ulos ini menggabarkan filosofis dari rotan itu.
Ulos Runjat
Ulos Runjat biasanya dipakai oleh orang kaya atau orang yang terpandang di Suku Batak sebagai ulos “edang-edang” (dipakai pada waktu pergi ke undangan). Ulos ini dapat juga diberikan kepada pengantin oleh keluarga dekat. Selain itu, Ulos Runjat juga bisa diberikan pada waktu “mangupa-upa” dalam acara pesta suka cita.
Ulos Ragi Hidup
Ulos Ragi Hidup ini mirip dengan Ulos Jugia karena hampir sama fungsi dan pemahamannya. Ulos ini dapat digunakan pada saat acara adat Batak suka maupun duka.
Pembuatan ulos ini pun sangat unik, dulunya masyarakat Batak membuat ulos ini harus di kerjakan lima orang dengan bagian masing-masing.