Sejarah Jong Batak, Dinamika Organisasi Pemuda Pelajar dari Suku Batak
Jong Batak, organisasi pemuda intelektual suku Batak yang berpisah dari Jong Sumatranen Bond
Persatuan Pemuda Batak atau disebut Jong Batak merupakan organisasi persatuan para pemuda batak dalam memajukan persaudaraan dan budaya.
Sejarah Jong Batak, Dinamika Organisasi Pemudah Pelajar dari Suku Batak
Kelahiran Jong Batak
Mengutip Skripsi karya Boby Sardion Sinaga, Jong Batak dibentuk oleh pemuda-pemuda yang terdiri dari para pelajar suku Batak. Sebelum Jong Batak terbentuk, para pemuda-pemuda Batak ini bergabung dalam organisasi yang bernama Jong Sumatranen Bond. Jong Batak digagas oleh Sanusi Pane, Amir Sjarifuddin, dan juga pemuda lainnya. Pada tahun 1926, Jong Batak resmi berdiri yang diharapkan mampu menjadi wadah aspirasi atau pemikiran para pemuda Batak.
-
Siapa yang memimpin perlawanan Batak? Masyarakat Batak yang takut tanah dan adat leluhurnya ini hilang, mereka pun berusaha melawan sekaligus mempertahankan tanah kelahirannya dari orang-orang Belanda tersebut.
-
Apa saja unsur prinsip kekerabatan Batak? Dalam prinsip kekerabatan masyarakat Batak terdapat 3 unsur yang memiliki arti dan fungsi yang berbeda.
-
Siapa yang mempengaruhi orang Batak dalam perantauan? Dari ketiga filosofi itu, banyak dari orangtua yang mendorong anaknya dalam dunia pendidikan karena akan sulit mencapai cita-cita apabila pendidikannya biasa saja. Pada akhirnya, orang-orang Batak akan berusaha sekuat tenaga untuk memenuhi pendidikan anaknya.
-
Dimana prinsip kekerabatan Batak diterapkan? Bagi orang Batak, perkawinan merupakan upacara sakral karena menghubungkan dua marga yang berbeda menjadi satu ikatan kekerabatan yang lebih besar dan luas.
-
Siapa yang menjaga tradisi Batak? Desa ini adalah tempat di mana tradisi adat Batak masih dijaga dengan baik.
-
Mengapa orang Batak merantau? Melansir dari liputan6.com, tujuan orang Batak memilih untuk merantau ke luar daerah karena menginginkan mencari rezeki di kota lain. Hal tersebut atas dasar keinginan untuk mengubah nasib karena di kampung halaman tidak berpotensi menghasilkan uang yang lebih.
Goyahnya Jong Sumatranen Bond
Pada masa kemerdekaan, setiap daerah memiliki organisasi yang mewadahi aspirasi dan ide-ide rakyat, contohnya seperi Jong Celebes, Jong Java, hingga Jong Islamiten Bond. Di Sumatra, terdapat pula organisasi yang bernama Jong Sumatranen Bond dengan tujuan serupa. Organisasi yang berdiri sekitar tahun 1917 ini diketuai oeh Tengku Mansyur yang berasal dari Asahan, Sumatra Timur. Namun, seiring berjalannya waktu, organisasi ini mulai goyah karena kesulitan untuk berkembang.
Mengutip dari karya ilmiah skripsi karya Kristina Ginting (2022), ada beberapa faktor yang menyebabkan stabilitas Jong Sumtrananen Bond mulai goyah, yaitu rasa superioritas pelajar satu dengan lainnya yang akhirnya memicu konflik, lalu organisasi ini cenderung didominasi oleh pelajar dengan suku Minangkabau. Kedua faktor itu sekiranya menjadi masalah internal di tubuh organisasi Jong Sumtrananen Bond. Seiring berjalannya waktu, muncul keluhan dan kritikan dari pemuda terutama dari suku Batak.
Ide Pemuda Batak
Di tengah goyahnya Jong Sumatranen Bond, pemuda suku Batak pun akhirnya memutuskan untuk membuat organisasi baru yang bernama Jong Batak atau Jong Batak Bond. Organisasi inilah yang berisikan para pemuda intelektual yang bersuku Batak.
Peran Jong Batak
Setelah organisasi yang bersifat kesukuan ini terbentuk, beberapa peran pemuda Batak pun juga patut diperhitungkan. Pada kongres sumpah pemuda kedua yang menghasilkan keputusan sumpah kesetiaan para pemuda yang mengakui tanah air, satu bangsa, dan satu bahasa yaitu bahasa Indonesia. Kebesaran hati para anggota Jong Batak juga menjadi langkah penting bagi kelangsungan kedaulatan Indonesia. Organisasi ini hanya bertahan cukup singkat karena peleburan kesadaran pemuda yaitu Indonesia Muda yang dibentuk tahun 1929.