6 Fakta Menarik Mangokal Holi, Tradisi Pemindahan Tulang Belulang Leluhur Suku Batak
Ada satu tradisi dari masyarakat Batak yang hingga kini masih dilestarikan dan memiliki makna yang sangat mendalam, yaitu Tradisi Mangokal Holi.
Sumatera Utara memiliki banyak kebudayaan yang sangat menarik untuk diketahui orang banyak. Ada berbagai macam budaya dan adat-istiadat yang selama ini telah hidup bersama kehidupan masyarakat di sana.
Salah satu yang memiliki adat-istiadat yang masih kental adalah masyarakat Batak Toba. Ada satu tradisi dari masyarakat Batak yang hingga kini masih dilestarikan dan memiliki makna yang sangat mendalam, yaitu Tradisi Mangokal Holi.
-
Bagaimana keragaman budaya di Indonesia menciptakan mozaik budaya yang unik? Dengan lebih dari 300 suku dan berbagai bahasa daerah, keberagaman ini menciptakan mozaik budaya yang unik.
-
Apa makna dari budaya mencium tangan di Indonesia? Biasanya, budaya cium tangan atau salim tangan ini dilakukan oleh orang yang lebih muda kepada yang lebih tua sebagai tanda hormat dan sopan santun.
-
Apa itu Tradisi Ujungan? Warga di kampung adat Cibadak, Desa Warung Banten, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Lebak memiliki sebuah tradisi unik bernama Ujungan.
-
Kenapa orang Indonesia punya tradisi unik saat pindah rumah? Percaya Nggak Percaya Pindah rumah di Indonesia nggak bisa dilakukan dengan sembarangan karena banyak hal unik yang masih dijalankan. Tujuannya adalah buat mendatangkan keberuntungan dan hal baik untuk si pemilik rumah selama menempati rumah baru tersebut.
-
Kapan Kain Batik Besurek ditetapkan sebagai warisan budaya Indonesia? Pemerintah Indonesia sudah menetapkan kain ini sebagai Warisan Budaya Tak Benda pada tahun 2015 silam.
-
Bagaimana cara melestarikan tari tradisional di Indonesia? Mendidik dan melatih generasi muda untuk mempelajari dan menguasai tari tradisional dari daerah asalnya. Hal ini dapat dilakukan melalui kurikulum sekolah, sanggar tari, komunitas tari, atau media daring.
Mangokal Holi adalah sebuah tradisi upacara adat yang diselenggarakan untuk menggali makam orang yang sudah lama meninggal untuk diambil tulang-belulangnya dan dipindahkan ke tempat yang baru. Tradisi ini dilakukan sebagai bentuk penghormatan kepada leluhur.
Membutuhkan Biaya yang Mahal
Sumber: tobatabo.com 2020 Merdeka.com
Dilansir dari laman boombastis, pelaksanaan Tradisi Mangokal Holi ini bukanlah tradisi yang sembarangan. Mangokal Holi adalah tradisi upacara adat kematian yang membutuhkan biaya yang sangat banyak. Hal ini karena Tradisi Mangokal Holi harus dilakukan sesuai dengan adat Batak.
Marga yang menggelar Mangokal Holi harus menjamu seluruh keluarga besar dan tetangga kampung yang ada. Bahkan dalam pelaksanaan upacara ini biasanya dihidangkan daging kerbau.
Selain itu, dalam pelaksanaan upacara ini juga dibutuhkan hewan yang akan dikurbankan. Tidak jarang masyarakat menggunakan kuda sebagai hewan yang dikurbankan. Dalam upacara ini juga harus disediakan kain ulos sebagai harapan agar berkah selalu mengiringi keturunan orang yang meninggal tersebut.
Simbol Penghormatan Kepada Leluhur
Sumber: visitsamosir.com 2020 Merdeka.com
Dilansir dari laman medanbisnisdaily, ada berbagai nilai luhur yang terkandung dalam ritual ini. Salah satunya adalah sebagai bukti penghormatan terhadap orangtua atau generasi terdahulu.
Dalam Suku Batak, ada keyakinan bahwa arwah seseorang yang sudah meninggal akan hidup abadi. Hal ini bisa dicapai dengan menaruh tulang-belulangnya ke tempat yang lebih layak (tinggi) yang berarti mendekatkan arwah itu kepada Penciptanya.
Prosesi Pemindahkan Tulang Belulang
gobatak.com 2020 Merdeka.com
Dalam prosesi Upacara Mangongkal Holi, jasad para leluhur yang terkubur di dalam bangunan makam akan dikeluarkan. Ini memerlukan persetujuan dari orang-orang yang dituakan dalam keluarga. Setelah mendapatkan persetujuan, barulah jasad yang sudah berbentuk tulang-belulang itu dibawa pulang ke rumah untuk dibersihkan, tentu dengan prosesi ritual adat.
Dalam prosesi ritual Mangongkal Holi, pihak keluarga dari garis keturunan perempuan yang memiliki hak memegang dan membersihkan tulang-belulang leluhur mereka. Tulang belulang leluhur yang sudah puluhan tahun tertanam di dalam tanah dicuci dengan air jeruk. Agar tampak bersih tulang-tulang yang telah dicuci kemudian dilumuri oleh air kunyit.
Setelah dikeringkan, barulah tulang-tulang leluhur mereka kembali dimasukkan ke dalam peti. Diikuti dengan sebuah prosesi adat, peti-peti itu diletakkan dihadapan keluarga untuk didoakan kembali. Setelah itu akan dibawa atau dimasukkan ke tempat makam yang baru.
Mempererat Tali Kekerabatan
Sumber: brilio.net 2020 Merdeka.com
Dikutip dari ojs.unud.ac.id, selain sebagai penghormatan kepada orang tua yang sudah meninggal, Mangokal Holi bertujuan untuk mengeratkan tali kekerabatan di antara keluarga atau marga.
Hal ini tercermin ketika seluruh keluarga menari tor-tor bersama serta saling memberikan salam dan memegang pipi. Upacara Mangokal Holi pun menjadi wadah untuk membahagiakan orang tua serta tempat berkumpul semua generasi marga, sehingga memungkinkan untuk saling mengenal satu sama lain, mengenalkan silsilah keluarga besar, sarana edukasi adat Batak dan sebagainya.
Menyatukan Jasad Seseorang dengan Jasad Keluarganya
gobatak.com 2020 Merdeka.com
Dilansir dari laman medanbisnisdaily, yang menjadi tujuan utama dari diselenggarakannya Tradisi Mangokal Holi ini adalah untuk menyatukan jasad seseorang dengan kerabat keluarga yang dicintainya.
Hal ini akan sangat terasa bagi seseorang yang meninggal dan dikubur di tempat yang jauh dari tanah kelahiran dan jauh dari keluarga. Sehingga perlu ada penyatuan agar jasadnya berada satu tempat dengan jasad keluarganya. Apalagi bagi mereka yang suami-istri. Masyarakat Batak memiliki keyakinan bahwa jasad mereka harus disatukan dalam satu tempat yang sama.
Selain memiliki nilai religius, Mangongkal Holi juga bagian dari upaya menjaga silsilah keluarga. Dengan berada satu tempat, generasi selanjutnya akan lebih mudah mengetahui siapa-siapa saja nenek moyang atau generasi di atasnya. Dengan begitu tidak ada rantai generasi yang putus.
Simbol Tingginya Martabat
Dilansir dari laman hitabatak, Tradisi Mangokal Holi juga merupakan simbol dari tingginya martabat dari sebuah keluarga di Batak. Mangokal Holi dipercaya akan mengangkat martabat sebuah marga dengan menghormati orang tua dan para leluhur. Semakin indah dan mahal sebuah makam atau tugu, maka semakin jelas dan bergengsi status marga pemilik tugu tersebut.
Lewat Mangokal Holi, orang Batak Toba juga berharap mendapat limpahan berkat, yaitu berupa banyak keturunan, panjang umur, dan kekayaan.