8 Makanan Khas Banten yang Terpopuler dan Memanjakan Lidah, Sayang untuk Dilewatkan
Makanan khas Banten ini bahkan sudah ada sejak zaman Kesultanan Banten. Beberapa daerah di Provinsi Banten memiliki masakan khasnya sendiri seperti Nasi Sumsum dan Sate Bandeng yang berasal dari Kota Serang.
Makanan tidak hanya dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan primer manusia. Di banyak daerah, makanan telah menjadi budaya dan identitas wilayah tersebut. Makanan dilestarikan turun temurun dan hadir dalam berbagai upacara dan perayaan. Indonesia kaya dengan ragam budayanya sehingga tak heran jika memiliki berbagai makanan khas yang kerap melengkapi kegiatan berwisata.
Salah satu daerah yang memiliki ragam makanan khas yang menggugah selera yaitu Provinsi Banten. Banten adalah provinsi yang pernah menjadi bagian dari Provinsi Jawa Barat yang kemudian menjadi wilayah pemekaran sejak tahun 2000.
-
Di mana situs Banten Girang berada? Lalu, ada juga situs Banten Girang yang berbentuk gua dan merupakan peninggalan Kerajaan Sunda saat masih menguasai Banten, sebelum berdirinya Kesultanan Surosowan tahun 932 dan 1030 masehi.
-
Apa yang ditemukan warga di Desa Surotrunan, Kebumen? Warga Desa Surotrunan, Kecamatan Alian, Kabupaten Kebumen, dibuat heboh. Sebuah gundukan tanah misterius ditemukan pada salah satu pekarangan milik warga.
-
Kapan Gambus Misri Bintang Sembilan dibentuk? Gambus Misri Bintang Sembilan dibentuk pada tahun 1963.
-
Kapan Rafathar potong rambut? 3 Namun, ternyata Raffi dan Nagita ingin anak mereka tampil berbeda menjelang Hari Raya Idul Fitri yang tidak lama lagi.
-
Dimana letak Rambat di dalam Rumoh Aceh? Rumah ini terdiri dari tiga sampai lima ruang dengan satu ruang utama yang disebut Rambat.
-
Di mana makam Raden Pabelan berada saat ini? Menukil kanal Youtube History of Java, makam dari Raden Pabelan saat ini diketahui berada di kompleks pusat perbelanjaan tekstil Beteng Trade Center (BTC) Kota Solo.
Kota yang terletak di ujung barat Pulau Jawa ini juga mempunyai cita rasa makanan yang sangat lezat, mulai dari makanan ringan sampai dengan makanan utama.
Makanan khas Banten ini bahkan sudah ada sejak zaman Kesultanan Banten. Beberapa daerah di Provinsi Banten memiliki masakan khasnya sendiri seperti Nasi Sumsum dan Sate Bandeng yang berasal dari Kota Serang.
Makanan khas Banten juga terpengaruh dari budaya luar seperti Rabeg, yang berasal dari Arab. Jika Anda singgah di provinsi ini, jangan lupa untuk mencicipi makanan khas Banten.
Berikut daftar makanan khas Banten yang sangat lezat dan sayang untuk dilewatkan:
Balok Menes
Makanan khas Banten yang pertama yaitu balok menes. Balok menes adalah makanan yang berasal dari daerah Menes. Menurut thesis Perancangan Informasi Makanan Khas Banten saat Ramadhan Melalui Media Buku, kuliner balok menes ini sendiri memiliki sejarah di baliknya, yaitu dulu pada zaman penjajahan Belanda masyarakat Pandeglang sangat susah untuk makan karena persawahan dihancurkan dan dibakar oleh para penjajah.
Oleh sebab itu masyarakat mencari alternatif dengan mengonsumsi singkong. Dari situlah lambat laun balok menes hadir sebagai makanan khas. Balok menes terbuat dari singkong yang ditumbuk sampai halus seperti adonan dan langsung disajikan dengan serundeng kelapa serta bawang goreng. Rasa balok menes yang khas dengan singkongnya seperti getuk namun tetap ciri khas singkongnya yang lembut dan pulen tetap terasa berbeda.
Rabeg
Rabeg merupakan hidangan yang terinspirasi dari kuliner Arab. Dilansir dari Liputan6, masakan ini menyebar ke Banten berkat Sultan Maulana Hasanuddin, seorang raja di Kesultanan Banten. Pada masa itu Sultan Maulana Hasanuddin menunaikan ibadah haji dan singgah ke sebuah kota bernama Rabigh. Di sana ia jatuh cinta pada olahan daging kambing khas kota tersebut.
Setelah kembali ke Banten, Sultan Maulana Hasanuddin memerintahkan juru masaknya untuk membuat olahan daging kambing khas timur tengah tersebut. Meski tak sama persis, Sultan sangat menyukai masakan tersebut dan menjadi menu wajib kerajaan.
Rabeg adalah olahan daging kambing dengan perpaduan rempah. Daging direbus bersama bumbu rempah dan kaldu hingga menyerupai semur. Rempah seperti pala, jahe, lengkuas, dan cabai rawit membuat masakan ini memiliki cita rasa pedas yang sempurna. Makanan lezat ini patut dicicipi saat Anda berkunjung ke Banten sebab merupakan makanan khas Banten yang cukup populer.
Kue Jojorong
Kue jojorong adalah makanan khas Banten yang berasal dari Serang. Kue jojorong yang terbuat dari olahan tepung kanji dan tepung beras ini berisi gula berwarna cokelat dan dibungkus dengan daun pisang. Kue Jojorong memiliki sejarahnya sendiri, yaitu makanan yang sering tersaji pada hari–hari besar keagamaan di Banten.
Kue Jojorong biasa disajikan pada saat hangat ataupun dingin bersama segelas teh hangat ataupun kopi. Jika Anda berkunjung ke Banten dan ingin menemukan kue jojorong yang lezat, Anda bisa membelinya di pasar-pasar tradisional di Lebak atau Pandeglang, seharga Rp2.000 – Rp3.000/buah.
Angeun Lada
travelingyuk.com ©2020 Merdeka.com
Angeun Lada menjadi masakan turun temurun masyarakat Banten sehingga menjadikannya salah satu makanan khas Banten. Masakan ini selalu hadir di tengah perayaan seperti Idul Fitri dan Idul Adha. Angeun Lada bahkan ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia 2016.
Angeun berarti sayur dan lada berarti pedas. Angeun Lada biasanya terdiri dari jeroan sapi atau kerbau yang dibumbui oleh rempah yang kuat. Angeun Lada sekilas mirip dengan soto Betawi dan gulai, yang membedakan adalah penggunaan rempah di dalamnya.
Salah satu ciri khas dari masakan ini adalah penggunaan daun walang. Daun walang memiliki aroma kuat yang disebut mirip dengan walang sangit. Penggunaan daun walang ini membuat Angeun Lada memiliki rasa khas yang kuat.
Cucuer
Makanan khas Banten selanjutnya yaitu cucuer. Cucuer terbuat dari tepung beras dan daun suji sebagai pewarna makanannya lalu juga ditambah dengan kelapa yang sudah diparut dan diberi garam.
Cucuer banyak digunakan sebagai hidangan pembuka saat bulan puasa. Memakan cucuer dianggap sebagai penghormatan kepada Raja-Raja Banten. Jelang bulan Ramadan, cucuer banyak dijual sehingga cukup mudah ditemukan.
Cucuer biasa disajikan dengan kelapa parut yang telah diberi garam agar rasa gurihnya tetap ada.
Ketan Bintul
Selain cucuer, ketan bintul sebagai makanan khas Banten juga biasa hadir sebagai menu khas berbuka puasa. Makanan ini terbuat dari ketan putih yang ditanak dengan santan dan pandan. Ketan kemudian ditumbuk halus selagi hangat agar mudah dan tak mengeras. Ketan bintul disajikan dengan ditaburi srundeng serta bawang goreng. Ketan Bintul biasanya disantap bersama semur daging sapi atau kerbau.
Ketan bintul sudah menjadi makanan favorit para Sultan Banten sejak abad 15 Masehi. Terutama di masa kepemimpinan Sultan Maulana Hasanuddin. Kepercayaan yang berkembang di masyarakat Banten, bila seseorang berbuka puasa saat bulan Ramadan dengan Ketan Bintul, seakan-akan menghargai dan menghormati para sultan.
Sate Bandeng
©Wikimedia Commons/christian r
Makanan khas Provinsi Banten yang paling terkenal adalah sate bandeng. Dahulu, sate bandeng merupakan makanan kegemaran sultan-sultan Banten dan hanya disajikan saat momen istimewa. Kini sate bandeng dapat dinikmati siapa saja. Sate bandeng tahan tiga sampai empat hari sehingga cocok sebagai oleh-oleh berat.
Masakan tradisional Banten ini dibuat dari ikan bandeng yang dagingnya dikeluarkan tanpa merusak kulit ikan, dibersihkan durinya kemudian haluskan bersama bumbu rempah. Campuran ini kemudian dimasukkan kembali ke dalam kulit ikan. Bandeng kemudian dijepit dengan bilah bambu dan dibakar di atas bara api hingga matang.
Nasi Sumsum
Makanan khas Banten ini merupakan nasi yang dicampur dengan sumsum tulang kerbau kemudian dibakar di atas bara api. Sebelum dibakar nasi dibumbui dulu dengan daun salam, sereh, cabai, dan bawang, serta sumsum kerbau. Masakan ini biasa disantap bersama sambal kacang dan otak-otak ikan.
Nasi dan bumbu sum-sum tulang kerbau dimasak secara terpisah, lalu dicampurkan dengan cara menggorengnya. Setelah digoreng, campuran nasi dan sum-sum lalu dibungkus daun pisang untuk kemudian dibakar. Nasi sumsum mempunyai citarasa yang lezat, gurih dan nikmat.