Mengenal Gambus Misri, Teater Khas Jombang yang Dipentaskan Para Santri
Pada masanya, teater ini jadi favorit masyarakat kota santri

Pada masanya, teater ini jadi favorit masyarakat kota santri

Mengenal Gambus Misri, Teater Khas Jombang yang Dipentaskan Para Santri

Gambus Misri adalah seni teater asli Jombang yang diciptakan seorang santri bernama Asfandi. Kesenian ini terinspirasi Ludruk yang saat itu sangat populer di masyarakat.
(Foto: Majalah Suara Pendidikan)
Beda dengan Ludruk
Ludruk mengangkat cerita bertema keluarga, desa, perjuangan, dan legenda. Sementara Gambus Misri yang memiliki corak keislaman akibat dari pertumbuhan pondok pesantren yang meluas di Jombang.
Meski demikian, keberadaan kesenian Gambus Misri tidak mengubah eksistensi kesenian Ludruk. Bahkan, dua kesenian berbasis seni peran ini berkembang berdampingan, sama-sama menjadi hiburan masyarakat.

Ciri Khas
Gambus Misri memiliki cerita religius atau bertema keislaman. Kesenian ini sedikit banyak terpengaruh dengan kebudayaan Timur Tengah.
Gambus Misri merupakan bagian dari perkembangan kebudayaan yang ada di Jombang. Kesenian ini tidak pernah terlepas dari pandangan tentang pesantren.Banyak pemerhati kebudayaan maupun pelaku kebudayaan sepakat bahwa Gambus Misri lahir di lingkungan pesantren.
Mengutip Jurnal Satwika UMM, masyarakat menyebut Gambus Misri adalah kesenian tandingan Ludruk. Kiai sekaligus Budayawan Emha Ainun Najib menyebut Gambus Misri sebagai Ludruk Islam.

Mengutip jurnal AVATARA UNesa, penyebutan Misri yaitu merujuk lagu-lagu yang mengadopsi musik Mesir berirama padang pasir.
(Foto: Majalah Suara Pendidikan)
Gambus Misri diingat sebagai pertunjukan kompleks. Para
pemain dituntut memainkan lebih dari satu genre musik.
Para seniman butuh banyak referensi musik dan sedikit penyesuaian lagu untuk pementasan. Tak heran jika Gambus Misri punya banyak lagu yang menghibur.
Selain musiknya yang kaya, daya tarik kesenian ini adalah pakaiannya yang khas.
Gambus Misri Bintang Sembilan
Salah satu kelompok yang terkenal pada masa lalu adalah Gambus Misri Bintang Sembilan.
Nilai keislaman Gambus Misri Bintang Sembilan tercermin pada konsep pertunjukannya yang mengadopsi nilai-nilai Islam seperti mengajak
doa bersama, serta tercermin pada lagu-lagu
yang dibawakan.
Gambus Misri
Bintang Sembilan menggunakan musik Melayu dalam pementasannya.
dibentuk pada tahun 1963. Kelompok kesenian ini mewarisi beberapa lagu dari kelompok Gambus Misri generasi sebelumnya yaitu Gambus Misri Al-Qoma. Gambus Misri Bintang Sembilan dibentuk dan berkembang pada akhir kepemimpinan Presiden Soekarno.
Kendati tidak sejaya di masa lalu, Gambus Misri Bintang Sembilan masih aktif berkesenian hingga kini.