Jadi Warisan Leluhur, Ini 6 Ragam Alat Musik Tradisional Suku Nias
Musik Tradisional Nias salah satu seni suara yang lahir dan berkembang secara turun temurun.
Musik merupakan bagian dari jembatan manusia dalam mengekspresikan emosi yang sedang dirasakan hingga meluapkan keluh kesah. Tanpa disadari, musik secara alamiah sudah melekat dengan kehidupan sehari-hari. Kehadiran musik bisa mempengaruhi aspek kehidupan manusia mulai dari cara berfikir, melontarkan kata-kata, dan sikap.
Begitu juga yang dialami oleh masyarakat Suku Nias, musik sudah menjadi sarana hiburan sehari-hari. Dengan mendengarkan atau menciptakan musik, hal ini sebagai bukti bahwa orang Nias memiliki sisi seni dalam diri mereka.
-
Siapa saja yang dibebani dengan pajak di Sumut? Pajak adalah pembayaran wajib yang harus dibayarkan oleh individu atau badan usaha kepada pemerintah sesuai dengan undang-undang.
-
Di mana alat musik Dambus berasal? Bangka Belitung tak hanya menyimpan potensi wisata yang menakjubkan. Namun, daerah ini juga menyimpan kesenian tradisional salah satunya Dambus.
-
Bagaimana Mochtar Embut mendapatkan bakat musiknya? Bakat bermusik Mochtar Embut diturunkan dari ayahnya.
-
Bagaimana Imlek dirayakan di Sumut? Sejarah perayaan Imlek di Indonesia telah ada sejak abad ke-15 ketika pedagang Tionghoa datang ke Nusantara. Perayaan ini telah menjadi bagian dari budaya Indonesia, dengan tradisi seperti memasang lampion, menyiapkan makanan khas Imlek, dan memberikan angpao.
-
Kenapa pesan berantai lucu bisa jadi hiburan yang populer di Sumut? Bermain pesan berantai lucu telah menjadi cara populer untuk menyebarkan keceriaan dan menghubungkan orang-orang dalam era digital ini. Bermain pesan berantai lucu menjadi cara populer untuk menyebarkan keceriaan dan menghubungkan orang-orang dalam era digital ini.
-
Apa contoh pesan berantai lucu yang paling populer di Sumut? Contoh Pesan Berantai Lucu 1. Tawon takut terbang, teriakan teriakannya terasa. 2. Ular ungu unik, ulat-ulatnya ulahnya unik. 3. Wombat wataknya wajar, wajahnya wajahnya wajah aneh. 4. Semut senang-senang sambil senam 5. Serigala selalu senang, seregang seregangnya sering terlihat. 6. Katak kampung kagum, kucing-kucingnya kucing kampung.
Musik tradisional Nias salah satu seni suara yang lahir dan berkembang secara turun temurun. Pembuatan alat musik ini sendiri memanfaatkan sumber daya yang ada disekitar mereka. Musik tradisional Nias terbagi dalam beberapa bagian berdasarkan kegunaannya dalam kehidupan sehari-hari.
Simak ragam alat musik tradisional suku nias yang dihimpun dari "Alat Musik Tradisional Nias" karya Faozisokhi Laia.
Taburana
Alat musik Taburana ini hanya dikenal dan ditemukan di wilayah Nias Selatan. Tetapi, beberapa kampung di Nias Selatan, Taburana ini biasanya digantung di dalam rumah besar dan tidak dipindah-pindah.
Alat musik ini hanya digunakan dan dibunyikan oleh Ere saat seorang anggota keluarga bangsawan telah meninggal dunia.
Taburana memiliki ukuran panjang sekitar 275 cm dengan diameter 40 - 45 cm. Terbuat dari batang pohon feto dan bagian dalamnya dilubangi dari ujung ke ujung seperti pipa. Lubang yang terbesar akan ditutup dengan kulit kambing sebagai tambur yang dipukul Ere.
Tutu
museum-nias.org ©2022 Merdeka.com
Berbeda dengan Taburana, alat musik Tutu terdapat di seluruh wilayah Pulau Nias. Alat musik ini juga digantung di dalam rumah dan tidak dipindah-pindahkan.
Di Nias Selatan, Tutu akan digunakan atau dibunyikan ketika salah seorang anggota keluarga masyarakat biasa meninggal dunia. Sementara di beberapa wilayah Nias lainnya seperti Nias Tengah, Nias Barat, Nias Timur, dan Nias Utara, Tutu digunakan ketika seseorang meninggal dunia.
Alat musik ini juga digunakan untuk mengiringi kelahiran seorang bayi (dalam Famotoro Toi atau pemberian nama), pendirian rumah, pesta, bahkan ketika salah satu anggota jatuh sakit (Mofokho).
Gondra
budaya-indonesia.org ©2022 Merdeka.com
Gondra merupakan alat musik yang digunakan untuk mengiringi musik Aramba (gong) pada saat mengadakan pesta "Owasa" dan pesta pernikahan "Fangowalu". Gondra lebih besar dari Tamburu dan bersuara lebih rendah atau menggema.
Alat pemukul Gondra terbuat dari bilahan bambu yang telah dibentuk, sedangkan Tamburu tidak menggunakan alat pemukul alias menggunakan jari-jari tangan. Panjangnya alat pemukul Gondra ini 69 cm sampai 72 cm dan berdiameter 48 cm sampai 52 cm.
Tamburu
Alat musik Tamburu digunakan saat pesta Falowa/Felowa (pernikahan) dari dulu hingga saat ini. Pada saat membunyikan alat ini, ada tujuan dibaliknya, di antaranya:
1. Musik pengiring rombongan pesta menuju rumah pengantin perempuan, maupun ketika kembali pulang ke rumah pengantin laki-laki.
2. Tanda bahwa pesta pernikahan sudah "sah" sesuai adat yang berlaku.
3. Sebagai sarana komunikasi kepada kedua belah keluarga mempelai agar mengetahui kedatangan tamu.
Tamburu terbuat dari batang kayu yang sudah dipotong sesuai ukuran, kemudian dilubangi dari ujung ke ujung satunya hingga mencapai lingkaran bagian dalam.
Fifi Wofo
Alat musik unik milik masyarakat Nias adalah Fifi Wofo. Fungsinya sebagai alat berburu yang berperan penting dalam memanggil berbagai jenis burung. Cara menggunakan Fifi Wofo ini adalah dengan meniup dengan bibir dan sedikit diatur oleh lidah agar menghasilkan beberapa jenis suara burung.
Suara Fifi Wofo bisa menarik perhatian burung, mereka mengira itu sedang melakukan komunikasi dengan burung lainnya.
Saat burung mendatangi sumber suara tersebut, mereka bertengger di dahan-dahan bambu yang telah dililit getah di atas bumbungan tempat persembunyian pemburu yang disebut Ndrundru.
Feta Lewuo
Feta Lewuo sebuah alat musik yang digunakan oleh anak-anak dan kalangan remaja ketika mereka sedang menjaga padi (Mewpo/Mozago) di sawah (Laza) atau di pegunungan (Nowi).
Kegunaan alat musik ini membantu anak-anak dan remaja untuk mengusir kawanan burung yang akan memakan atau merusak buah padi mereka.
Tidak melulu berhasil, kawanan burung juga bisa mengabaikan suara yang dihasilkan dari Feta Lewuo. Penjaga padi (Simewo) mesti membunyikan alat ini sebanyak 3 sampai 5 kali dan hanya ketika kawanan burung itu datang.