Berburu Telok Abang di Palembang, Mainan Khas Kemerdekaan yang Terbuat dari Telur Rebus dan Gabus
Masyarakat Palembang menyemarakkan hari bersejarah dengan berburu Telok Abang.
Masyarakat Palembang menyemarakkan hari bersejarah dengan berburu Telok Abang.
Berburu Telok Abang di Palembang, Mainan Khas Kemerdekaan yang Terbuat dari Telur Rebus dan Gabus
Sejak Zaman Kolonial Belanda
Tradisi Telok Abang khas Palembang ini hanya terlaksana setiap hari kemerdekaan Indonesia, yaitu 17 Agustus. Tradisi ini rupanya juga dilaksanakan turun-temurun yang sudah berlangsung sejak zaman penjajahan kolonial Belanda.
-
Apa yang dilakukan dalam tradisi Rumpak-rumpakan di Palembang? Tradisi warisan turun-temurun masyarakat Palembang ini dilakukan cara yang unik, yaitu keliling ke rumah-rumah tetangga di sebuah kampung atau Sanjo sambil diiringi dengan alunan musik rebana dan nyanyian selawat.
-
Apa yang dimaksud dengan Songket Palembang? Songket Palembang adalah kain tradisional dari Sumatra Selatan yang dikenal dengan tenunannya yang rumit dan motifnya yang indah. Kain ini merupakan warisan budaya takbenda yang telah ada sejak zaman Sriwijaya, dan telah menjadi simbol kebanggaan masyarakat Palembang.
-
Bagaimana cara masyarakat Bangka Belitung menjalankan tradisi Kelekak? Kelekak adalah tanaman buah yang bisa dimanfaatkan hasilnya dan sudah berbentuk layaknya hutan. Tak tanggung-tanggung, masyarakat pedesaan di Bangka Belitung sudah melakukan Kelekak hingga seluas dua hektare bahkan lebih.
-
Apa saja yang ditawarkan Palembang sebagai destinasi wisata? Palembang menawarkan berbagai destinasi wisata yang tak hanya memikat mata tapi juga menyuguhkan pengalaman yang tak terlupakan.
-
Siapa yang "menularkan" budaya kuliner Timur Tengah ke Palembang? Lokasinya yang menjadi tempat perdagangan internasional membuat Palembang ramai didatangi oleh pedagang dari Tiongkok dan Arab.Para migran atau pedagang tadi tidak diizinkan hidup di daratan, sehingga mereka tinggal di perahu. Seiring berjalannya waktu, mereka akhirnya diizinkan untuk tinggal di tepi Sungai Musi. Mereka yang menetap di Sungai Musi pun akhirnya "menularkan" budaya asalnya kepada masyarakat sekitar termasuk budaya kuliner.
-
Apa makna dari budaya mencium tangan di Indonesia? Biasanya, budaya cium tangan atau salim tangan ini dilakukan oleh orang yang lebih muda kepada yang lebih tua sebagai tanda hormat dan sopan santun.
Berburu Telur
Ada yang unik di tradisi Telok Abang ini, dalam bahasa Palembang, telok diartikan telur dan abang artinya merah. Artinya secara keseluruhan, Telok Abang merupakan telur rebus yang cangkangnya diberi warna merah.
Lazimnya, telur yang digunakan sebagai Telok Abang ini bisa telur bebek. Namun seiring berjalannya waktu, para penjual mulai beralih ke telur ayam. Saat perayaan hari kemerdekaan, sudut jalanan di Kota Palembang pastinya akan dipenuhi oleh pedagang-pedagang penjual Telok Abang. Banyak pedagang yang mewarnai barang dagangannya dengan warna-warna mencolok dan pastinya bertemakan 17 Agustus.
Mainan Tradisional
Dalam tradisi Telok Abang di Palembang terdapat keunikan, yaitu telur rebus yang berwarna merah tadi diletakkan di tengah-tengah mainan kapal. Mengutip liputan6.com, para pedagang Telok Abang sudah menjual barang dagangannya sejak awal Agustus dan bahkan setelah hari kemerdekaan pun masih ramai peminatnya.
Mengutip merdeka.com, para penjual Telok Abang ini biasanya menjual mainan-mainan tersebut mulai dari Rp25 ribu hingga Rp100 ribu sesuai dengan ukuran dan bentuknya. Tak hanya itu, ada beberapa penjual yang menjual kapal berukuran jumbo. Ada tambahan satu unit pesawat yang ditempel dengan kertas bermotif batik dengan ukuran kurang lebih 80 centimeter. Untuk kapal jumbo, dihargai cukup mahal yakni Rp200 ribu per mainan.
Gunakan Kayu Gabus
Para penjual Telok Abang biasa menggunakan bahan dasar kayu gabus. Namun, semakin hari bahan utama itu semakin langka, akhirnya para penjual pun mengakali bahan-bahannya dengan gabus putih dan ditempel dengan kertas.
Lestarikan Tradisi
Selain mendatangkan rezeki tambahan bagi penjual, mereka juga berupaya untuk terus menjaga tradisi tersebut setiap tahunnya. Hal ini agar tidak termakan oleh zaman yang serba modern dan tak kalah dengan mainan-mainan canggih.