Eating Disorder Saat Puasa, Berikut Penjelasan Lengkapnya
Puasa di bulan Ramadan dikhawatirkan memicu eating disorder semakin memburuk. Kegiatan makan yang berlebihan pada saat sahur dan buka, juga dapat mengakibatkan rasa bersalah, lalu diikuti dengan tindakan memuntahkan makanan.
Eating disorder saat puasa perlu diketahui. Ramadan menjadi salah satu bulan istimewa yang paling ditunggu oleh umat muslim di seluruh dunia. Pada bulan ini, umat muslim diwajibkan untuk menjalani ibadah puasa. Ada banyak sekali keutamaan yang didapatkan bila menunaikan ibadah wajib ini.
Kendati demikian, bagi penderita eating disorder, tentu berpuasa menjadi tantangan tersendiri. Sebab, puasa di bulan Ramadan dikhawatirkan memicu eating disorder semakin memburuk. Kegiatan makan yang berlebihan pada saat sahur dan buka, juga dapat mengakibatkan rasa bersalah, lalu diikuti dengan tindakan memuntahkan makanan.
-
Apa itu Puasa Ganti Ramadhan? Puasa ganti Ramadhan bisa juga disebut dengan puasa qadha Ramadhan. Sesuai namanya, puasa ini dikerjakan apabila umat Islam memiliki utang puasa saat Ramadhan.
-
Kenapa niat puasa Ramadan penting? Niat puasa Ramadan adalah pernyataan batin yang mengkonfirmasi keinginan dan komitmen seseorang untuk menjalankan ibadah puasa sebagai bentuk ketaatan kepada Allah SWT. Ini adalah momen reflektif di mana seseorang menyatakan tujuannya untuk berpuasa, memisahkan diri dari kegiatan sehari-hari dan fokus pada spiritualitas dan disiplin diri.
-
Kenapa puasa ganti Ramadhan penting? Sebagian umat Islam ada yang memiliki utang puasa Ramadhan karena beberapa hal.
-
Bagaimana cara mengerjakan Puasa Ganti Ramadhan? Tata cara puasa ganti Ramadhan juga bisa dilakukan tidak secara berurutan. Misalnya, umat Islam bisa mengerjakan puasa ganti Ramadhan pada hari Senin, kemudian Rabu, kemudian Kamis. Mereka bisa menggantinya kapan saja asalkan utang puasa bisa dilunasi.
-
Apa hukum puasa Ramadhan bagi umat Islam? Hukum puasa Ramadhan bagi umat Islam yaitu wajib. Terutama bagi umat Islam yang sudah memenuhi beberapa persyaratan.
-
Bagaimana cara mengganti puasa Ramadhan? Untuk membayar hutang puasa tahun lalu, seseorang perlu menjalankan puasa setiap hari yang tertinggal. Puasa ini dapat dilakukan pada waktu yang dikehendaki, selama tidak bertentangan dengan hari-hari yang dilarang berpuasa dalam Islam, seperti hari raya atau tanggal 10 Dzulhijjah selama ibadah Haji.
Selain itu, kurangnya kesadaran mengenai topik eating disorder saat puasa bisa memperparah kondisi ini. Maka dari itu, penting mengetahui penjelasan mengenai eating disorder saat puasa.
Berikut penjelasan seputar eating disorder saat puasa yang merdeka.com lansir dari Muslimmentalhealth.com dan sumber lainnya:
Mengenal Eating Disorder
©Shutterstock/runzelkorn
Mengalami eating disorder saat puasa tentu menjadi masalah tersendiri bagi para penderita. Eating disorder adalah kondisi serius terkait dengan perilaku makan berlebihan yang berdampak pada kesehatan mental. Gangguan makan yang paling umum meliputi anoreksia, nervosa, bulimia, dan gangguan makan berlebihan.
Melansir dari Mayo Clinic, gangguan makan melibatkan terlalu banyak fokus pada berat badan dan bentuk tubuh, yang mengarah pada perilaku makan yang berbahaya. Kebiasaan makan ini dapat memengaruhi tubuh untuk mendapatkan nutrisi yang baik. Selain itu, gangguan makan juga dapat membahayakan kesehatan, seperti penyakit jantung, gangguan sistem pencernaan, dan menyebabkan penyakit lainnya.
Hampir semua orang memiliki risiko gangguan eating disorder. Namun, gangguan ini sering berkembang pada usia remaja dan usia dewasa muda. Gangguan makan ini jika tidak segera mendapatkan penanganan serius, bisa meningkatkan risiko penyakit lainnya di dalam tubuh.
Penyebab Eating Disorder
©Shutterstock/Simone van den Berg
Ada banyak hal penyebab eating disorder, salah satunya faktor keturunan. Beberapa orang memiliki gen yang bisa memicu perkembangan gangguan makan. Seseorang yang memiliki orang tua atau saudara kandung yang mengidap gangguan ini akan rentan berisiko mengalami eating disorder.
Selain itu, masih ada beberapa penyebab eating disorder yang perlu diwaspadai, di antaranya sebagai berikut:
• Masalah emosi dan psikologi. Seseorang yang menderita eating disorder biasanya memiliki kepercayaan diri yang rendah, impulsif, dan perfeksionis.
• Tekanan masyarakat terhadap bentuk tubuh ideal.
• Mengalami gangguan psikologi.
• Diet yang tidak wajar.
Eating Disorder Saat Puasa
Bagi umat muslim yang menderita eating disorder, tentu menjadi tantangan tersendiri saat menjalani puasa Ramadan. Pasalnya, seseorang yang mengidap eating disorder, tentu saja berpuasa bisa memicu gangguan pola makan ini menjadi kambuh atau memburuk.
Melansir dari Muslimmentalhealth.com, eating disorder pada umat muslim yang berpuasa menjadi perhatian khusus bagi para psikolog klinis. Bahkan, menurut sejumlah penelitian, eating disorder bisa dipicu oleh kebiasaan mereka berpuasa saat bulan Ramadan.
Maka dari itu, menurut para ahli, para psikolog dan dokter perlu bekerja sama dengan pemuka agama Islam dalam mendampingi pasien yang menderita eating disorder selama bulan puasa.
Apabila puasa bisa memicu eating disorder semakin parah, maka umat muslim tidak disarankan untuk berpuasa dahulu. Sebab, orang sakit parah dan tidak sanggup berpuasa, tidak terkena tuntutan kewajiban puasa Ramadan.
Selain itu, penderita eating disorder ini dikhawatirkan dapat membuat kondisi kesehatan mereka semakin buruk. Penderita gangguan makan dikhawatirkan akan menjadikan puasa sebagai alasan untuk tidak makan dan minum.