Jelaskan Fungsi Hadis Terhadap Alquran, Penting Dipahami Umat Muslim
Hadis merupakan landasan hukum Islam yang kedua setelah Alquran.
Hadis merupakan landasan hukum Islam yang kedua setelah Alquran.
Jelaskan Fungsi Hadis Terhadap Alquran, Penting Dipahami Umat Muslim
Hadis merupakan landasan hukum Islam yang kedua setelah Alquran.
Hadis sebagai sumber kedua ditunjukkan oleh tiga hal yaituAlquran, kesepakatan (ijma) ulama, dan logika akal sehat (maqul). Alquran menekankan bahwa Rasulullah SAW berfungsi menjelaskan maksud firman-firman Allah. Oleh karena itu apa yang disampaikan Nabi harus diikuti, bahkan perilaku Nabi sebagai rasul harus diteladani oleh kaum muslimin.
Sejak masa sahabat sampai dengan hari ini para ulama telah sepakat dalam penetapan hukum didasarkan juga pada sunnah Nabi, terutama yang berkaitan dengan petunjuk operasional.
-
Apa yang dimaksud dengan Surga Firdaus? Surga Firdaus adalah impian tertinggi bagi setiap umat Muslim. Tempat yang digambarkan sebagai keindahan yang tiada tara ini diyakini sebagai balasan tertinggi bagi hamba-hamba yang taat.
-
Buah apa yang terkenal dengan teka-teki lucu dan khas Sumut? Buah apa yang durhaka?Jawaban: Melon Kundang.
-
Apa itu Serumbung Sumur? Serumbung sumur merupakan alat penjernih air kuno dari masa Kesultanan Banten yang berkuasa pada 1527-1813. Ini dia serumbung sumur yang merupakan alat penjernih air kuno dari masa Kesultanan Banten yang berkuasa pada 1527-1813.
-
Kapan sebuah Hadis dianggap sah? Menurut Ta'rif Muhadditsin, suatu hadis bisa dikatakan shahih apabila telah memenuhi lima syarat penting berikut: Sanadnya Bersambung Periwayat Bersifat Adil Perawi Bersifat Dhabit Tidak Tanggal atau Syadz Terhindar dari 'Illat
-
Siapa Pak Raden? Tanggal ini merupakan hari kelahiran Drs. Suyadi, seniman yang lebih akrab disapa dengan nama Pak Raden.
-
Apa yang menjadi ciri khas Suku Haloban? Lebih dari itu, masih ada sederet fakta lainnya tentang Suku Haloban di Pulau Banyak ini.
Keberlakuan hadis sebagai sumber hukum diperkuat pula dengan kenyataan bahwa Alquran hanya memberikan garis-garis besar dan petunjuk umum yang memerlukan penjelasan dan rincian lebih lanjut untuk dapat dilaksanakan dalam kehidupan manusia.
Lebih jauh berikut ini informasi mengenai 4 fungsi hadis terhadap Alquran, penting diketahui telah dirangkum merdeka.com melalui Liputan6 dan media.neliti:
Hadis Sebagai Sumber Islam
Hadis secara harfiah dapat diartikan sebagai perkataan (sabda), percakapan, atau perbuatan. Sedangkan secara terminologi, hadis didefinisikan sebagai catatan yang bersumber dari pernyataan dan tingkah laku Nabi Muhammad SAW yang dijadikan landasan isyarat.
Hadis sebagai sumber Islam tentunya untuk menjelaskan lebih detail apa yang dijelaskan dalam Alquran. Hadis memiliki fungsi utama untuk menegaskan, memperjelas, dan menguatkan hukum-hukum dan hal lain yang ada di Alquran. Hal ini sebagaimana yang dijelaskan dalam sebuah hadis, artinya:
“Aku telah tinggalkan pada kamu dua perkara. Kamu tidak akan sesat selama berpegang kepada keduanya, (yaitu) Kitab Allah dan Sunnah Rasul-Nya.”
(Hadits Shahih Lighairihi, H.R. Malik; al-Hakim, al-Baihaqi, Ibnu Nashr, Ibnu Hazm. Dishahihkan oleh Syaikh Salim al-Hilali di dalam At Ta’zhim wal Minnah fil Intisharis Sunnah, hlm. 12-13).
Bayan At-Taqrir (Memperjelas isi Alquran
Fungsi hadis terhadap Alquran yang pertama adalah sebagai Bayan At-Taqrir yang berarti memperkuat isi dari Alquran. Dalam hal ini sebagai contoh hadits yang diriwayatkan oleh H.R Bukhari dan Muslim terkait perintah berwudhu, yakni:
“Rasulullah SAW bersabda, tidak diterima salat seseorang yang berhadats sampai ia berwudhu” (HR.Bukhori dan Abu Hurairah)
Hadits di atas mentaqrir dari surat Al-Maidah ayat 6 yang berbunyi:“Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan salat, maka basuhlah muka dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki” - (QS.Al-Maidah:6)
Bayan At-Tafsir (Menafsirkan isi Alquran)
Fungsi hadis terhadap Alquran yang kedua adalah sebagai Bayan At-Tafsir yang berarti memberikan tafsiran (perincian) terhadap isi Alquran yang masih bersifat umum (mujmal) serta memberikan batasan-batasan (persyaratan) pada ayat-ayat yang bersifat mutlak (taqyid).
Contoh hadits sebagai bayan At-tafsir adalah penjelasan nabi Muhammad SAW mengenai hukum pencurian.
“Rasulullah SAW didatangi seseorang yang membawa pencuri, maka beliau memotong tangan pencuri tersebut dari pergelangan tangan”
Hadist di atas menafsirkan surat Al-maidah ayat 38:“Laki-laki yang mencuri dan perempuan yang mencuri, potonglah tangan keduanya (sebagai) pembalasan bagi apa yang mereka kerjakan dan sebagai siksaan dari Allah” - (QS.Al-Maidah: 38)
Dalam Alquran, Allah memerintahkan hukuman bagi seorang pencuri dengan memotong tangannya. Ayat ini masih bersifat umum, kemudian Nabi Muhammad SAW memberikan batasan bahwa yang dipotong dari pergelangan tangan.
Bayan At-Tasyri (Memberi kepastian hukum Islam yang tidak ada di Al Quran)
Fungsi hadis terhadap Alquran yang ketiga adalah sebagai Bayan At-tasyri’ atau sebagai pemberi kepastian hukum atau ajaran-ajaran Islam yang tidak dijelaskan dalam Alquran. Biasanya Alquran hanya menerangkan pokok-pokoknya saja.Contohnya hadits mengenai zakat fitrah, dibawah ini:
“Rasulullah telah mewajibkan zakat fitrah kepada umat Islam pada bulan Ramadan satu sha’ kurma atau gandum untuk setiap orang, beik merdeka atau hamba, laki-laki atau perempuan” - (HR. Muslim).
Bayan Nasakh (Mengganti ketentuan terdahulu)
Fungsi hadits terhadap Alquran yang terakhir adalah Baya Nasakh. Para ulama mendefinisikan Bayan Nasakh berarti ketentuan yang datang kemudian dapat menghapuskan ketentuan yang terdahulu, sebab ketentuan yang baru dianggap lebih cocok dengan lingkungannya dan lebih luas.
Contohnya:“Tidak ada wasiat bagi ahli waris”Hadits ini menasakh surat QS. Al-Baqarah ayat 180:
“Diwajibkan atas kamu, apabila seseorang diantara kamu kedatangan (tanda-tanda) maut, jika ia meninggalkan harta yang banyak, berwasiat untuk ibu-bapak dan karib kerabat secara ma’ruf. (ini adalah) kewajiban atas orang-orang yang bertaqwa” - (QS.Al-Baqarah:180)
Untuk fungsi hadits sebagai Bayan Nasakh ini ada perdebatan di kalangan ulama. Ada juga yang berpendapat Bayan Nasakh bukanlah fungsi hadits.
Pentingnya Memahami Hadis dalam Pemahaman Islam
Hadis merupakan sumber kedua dalam rujukan pengambilan hukum, maka sangat penting bagi umat Muslim untuk mempelajari dan menggali hadis-hadis. Hadis Nabi Muhammad SAW merupakan sumber pokok ajaran Islam, yang memiliki fungsi sebagai penjelas Alquran, maka menjadi niscaya ketika memposisikan Nabi Muhammad SAW.
Dengan adanya hadis, umat Muslim bisa meneladani perilaku Nabi Muhammad SAW baik dlam kehidupan individu, dalam membina keluarga maupun dalam membangun kehidupan masyarakat dalam berbangsa dan bernegara.
Sebagai sumber ajaran Islam, hadis mengandung ajaran yang bersifat universal, temporal, dan lokal. Maka dari itu, umat Islam penting memahami hadis agar mampu meneladani kehidupan Nabi Muhammad SAW.